Bagian 10

1K 119 49
                                    

*PERTH POV*

Aku berjalan tergesa-gesa menuju lantai satu gedung apartemen ini. Entah kenapa kaki ku membawa ku untuk menemui Nong Chommpo segera.

"Phi Perth kha~" panggilnya dengan senyum bahagia kearah ku. Aku pun mengajaknya untuk naik ke lantai tiga menggunakan tangga. Apartemen ini memang bagus dan cukup mewah, hanya saja tidak memiliki lift karena terdiri dari lima lantai saja.

"Masuklah Nong, maaf jika berantakan na..." aku mempersilahkannya jalan lebih dulu setelah aku membuka pintu untuknya.

"Hemm hufff~" aku menarik hafas panjang sebelum menghembuskannya cepat untuk menetralkan jantungku. Entah kenapa aku merasa yang kulakukan saat ini akan memberikan dampat buruk padaku nantinya. Ya, semoga saja Saint mengerti nanti.

Deg! Deg! Deg!

Ternyata dugaan ku salah. Saint ternyata sudah menatap ku tajam dari arah pintu kulkal milik kami. Kali ini pasti akan sulit untuk menjelaskan maksud ku padanya.

"Maipen rai (tak apa-apa), Phi Perth. Em...di mana Nong bisa duduk?"

di mana Nong bisa duduk?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Oh, em, di sofa saja na...duduklah, anggap saja rumah Phi hahaha..." aku mencoba bergurau kearah Nong Chommpo untuk menutupi kekhawtiranku saat Saint sudah terbang dengan cepat dan melayang di depan Nong Chomppo, bahkan Saint mulai menatap gadis ini dengan tatapan tajam tak bersahabat.

"Kothot na krab Ai'Saint~" aku mencoba berucap tanpa suara kearahnya dari arah belakang tubuh Nong Chommpo. Sayang dia tidak menghiraukan ku dan hanya menatap ku sekilas sebelum kembali menatap tak suka kearah Nong Chommpo.

"Tolong jangan lakukan hal aneh na?" pintaku sebelum Nong Chommpo menarik pergelangan tangan ku untuk duduk di sampingnya. Dan aku pun sedikit bernafas lega saat Saint memutuskan untuk duduk di atas kulkas sambil mengawasi kami.

"Phi Perth Kha~ karena Phi tidak mau menonton di bioskop bersama ku, bagaiaman kalau kita menonton di sini saja na?" gadis ini mulai meminta dengan nada manjanya. Dia pun mulai menyandarkan kepalanya pada bahu ku sambil merangkul mesra lengan kiriku. Hal biasa yang selalu dia lakukan tetapi aku merasa sedikit risih kali ini. Mungkin karena Saint terus menatap tajam kearah kami dan bodohnya aku bertingkah seakan tak menyadarinya di sana.

"Ja. Phi akan pasangkan sebuah filem untuk mu na..."

"Yeeee~ khob khun krab Phi kha~"

Aku langsung bergerak kearah lemari tempat kami menyusun kumpulan filem kesukaan aku dan Saint. Ada banyak di sana dan aku memilih satu filem Roman kesukaan Nong Chommpo. Sedangkan Saint sudah pasti lebih menyukai filem horor. Aku pun melirik sedikit kearahnya dan betapa terkejutnya aku saat dia menatap ku marah. Aku bahkan dapat mendengar suara hatinya saat ini.

"Kau benar-benar menyebalkan Perth! Dua hari yang lalu kau bahkan menolak untuk menemani ku menonton!"

Aku pun langsung menunjukkan wajah bersalah ku dan berjanji akan menemaninya menonton lain kali. "Lain kali aku akan menemani mu menonton lebih banyak Ai'Saint, aku janji na..." Sayang yang ku katakan tidak membuatnya merasa lebih baik. Aku pun hanya dapat menunduk dan mengalihkan tatapan ku darinya.

2.[END] X (Because, Not Only You)«»PinSonWhere stories live. Discover now