Takut

1.6K 106 1
                                    

Setelah itu mereka bikin lingkaran dan mulai mendekat
"Woi gak sopan jadi orang sana minggir biar gue yang urusin" ucap orang tadi  .
Dia seumuran denganku dan kayanya masih sekolah ,hanya saja pergaulanya yang sesat .
Mereka mundur dan dia yang mulai mendekat
"Mau apa kamu jangan macam-macam" Ucapku

"Hay cantik sekali mau gak ikut aku" ucap orang itu yang membuatku ingin menginjak orang itu

"Yang sopan sama perempuan jangan macam-macam" ucapku

"Sutt" ucap laki-laki itu

"MUNDUR KAMU PUNYA IMANKAN? MUNDUR ATAU AKU MAU TERIAK!!" Ucapku tegas

"Diam,percuma terik tidak akan ada yang nolong kamu" ucap cowok itu

"MUNDUR ,MUNDUR"

"lo bisa diam gak sih" ucapnya yang ingin menamparku aku menutup mukaku dengan dua tangan tapi ada yang menahan tangan dia

"Jangan berani sama perempuan saja pilih lawan yang seimbang "
Habsyi suara itu ia dia ,akupun langsung berlari dan menuju ke belakang dia

"Lo gak usah ikut campur ya " ucap cowok itu yang akan meninju Habsyi namu tanganya yang terlebih dahulu oleh Habsyi diputarkan

"Aw" ringis dia ,seorang gengster kalah oleh akang santri, masya Allah

"Ingat ya kalau anta macam-macam sama teman saya" ucap Habsyi ,

"Oii nama gue bukan onta ,lo kalau bokap gue tau lo nyebut onta abis lo " ucapnya yang membuatku ingin ketawa ..

"Diem gak ,kalau enggak patah ni tangan ,minta maaf sana" ucap Habsyi

"Maafkan gue ya" ucapnya cuek

"Hemm " jawabku

"Tuh udah lepasin ,ngapain sih lo ngikutin gue terus urusin sana hidup lo" ucapnya ,berarti Habsyi sering dong berurusan dengan tuh orang

"Kalau Anta bikin onar ana telpon orang tua anta" ucap Habsyi

"Ia onta" ucapnya sambil pergi bersama para anggotanya itu

Kini tinggal aku dan Habsyi
" nih pake jaketnya " Ucap Habsyi sambil memberikan jaket yang ia kenakan tadi

"Afwan ,gak papa Akhi aja yang pake " Ucapku menolak

"Udahlah gak papa ,perempuan itu kalau kehujanan mudah sakit kalau cowok itu bisa nahan " ucapnya hahah sejak kapan perhatian
"Na'am Ucapku" sambil memakai jaket itu
"Kenapa sih jangan sosoan deh Anti ini bukan orang sini jadi kalau kemana-mana jangan sendiri kalau Anti ada apa-apa gimana.." ucapnya terhenti

What perhatian banget
"Maksudnya kan pesantren yang susah " ucapnya

"Udah ayo 15 menit lagi Adzan kita harus bergegas" ucapnya ,akupun mengangguk dan berjalan didepan Habsyi,
Kenapa hati ini deg degan ya Allah ,Entah kenapa aku ini pusing sekali dan hampir jatuh untug bisa aku tahan

"Ukhti pusing?" tanya Habsyi

"Enggak kok,enggak papa " ucapku menahan

"Udah ayo neduh disana " ucap Habsyi menuju ke pos Ronda

"Enggak papa Akhi kita jalan aja " Ucapku

"Ayo istirahat dulu aja nanti kalau pingsan ana kan yang repot " ucapnya datar

"Tapi kan ini udah mau Adzan sebentar lagi nanti kalau para guru nyariin giman?"Ucapku

" anti kan udah bilang mau jenguk Fatimah nah kalau Anti pulang malam ustadzah pasti ngira Ukhti nginep soalnya hujan deras banget dan kalau ana tadi udah bilang pulangnya agak telat " ucap Habsyi

"Ouh na'am" akupun berjalan dan menuju sana

"Ukhti tunggu disini ana mau nyari warung buat beli makan buat Ukhti" ucap Habsyi

"Tapi kalau ada yang macam-macam gimana?" Ucapku ketakutan

"Gak akan Ukhti ini kawasan yang aman dan ini kan ada rumah kalau ada apa-apa tinggal teriak aja ,ana tau daerah sini jangan sok tau dulu" ucapnya

"Ia,ia ya udahlah" Ucapku pasrah

Dalam keadaan hujan seperti ini Habsyi rela hujan hujanan demi menolongku ,oh kenapa ?,dia baik sekali kalau Asyila tau bagaimana?.
Nanti aja aku pikirin yang aku pikirin sekarang bagaimana bisa pulang ke pondok tepat waktu, udah 1 jam Habsyi pergi Udah Adzan ,apakah mungkin dia meninggalkanku tapi tidak mungkin Habsyi begitu, tapi bisa juga awas aja ya ...
Dan Akhirnya datang juga ,mau pulang aku cape

",Assalamu'alaikum Afwan lama ,ini obat dan makanlah" ucapnya sambil memberikan roti ,Air dan obat

"Ini Akhi makan juga" ucapku sambil memberikan sepotong roti kepadanya karena dia hanya meminum air putih saja

"Anti makan aja " ucapnya

"Enggak ana gak akan makan kalau anta gak makan " Ucapku

"Ia ,ia ribet amat sih "ucapnya

Setelah selesai makan aku langsung berjalam menuju pondok ,disana sepi.ketika di depan gerbang aku ngasihin jaket kepada Habsyi kan takut Fitnah .

" nih Akhi terimakasih " Ucapku datar!!

"Ia sama-sama" ucapnya berjalan masuk ,
Para santri ngelihatin aku yang berjalan dibelakang Habsyi dengan tatapan yang sinis dan tatapan yang tajam setajam silet .

Aku hanya menunduk dan berjalan menuju ruangan pengasuhan yaitu para santri yang pergi dan datang harus laporan  .

Di depan ruang pengasuhan aku bertemu dengan Aisyah dan Aysila. Mati aku😱

"Assalamu'alaikum" Ucap Mereka

"Wa'alaikumssalam" jawabku dan Habsyi

"Azkia kenapa bareng sama Habsyi sama-sama kehujanan terus kenapa pulang malam ,Habsyi gak papakan?" ucap Asyila yang sinis kepadaku dan ramah kepada Habsyi

"Kenapa pulang malam ,ngertiin dong jalan sama Akhi lagi" Ucap Aisyah tak kalah datar

"Ini ana abis jenguk Ukhti Fatimah" Ucapku

"Loh kok bisa bareng? " ucap Asyila

"Besok ada acara lomba BTQ ana membeli peralatan buat besok dan tadi di jalan ketemu Ukhti ini " ucap Habsyi, Akhirnya bicara juga dia

"Ya seenggaknya bilang kami dulu" Ucap Aisyah, kaya diintrogasi

"Untuk apa?.kalian bukan siapa-siapa ana tolong deh jangan urusin hidup ana ,ana mau jalan sama Azkia kek sama Ukhti lain kek itu hak ana ,Kalian gak ada hak apapun untuk melarang ana!!" ucap Habsyi yang membuat Aisyah dan Aysila semakin kesal

"Tapi....buat Azkia tolong ngertiin " ucap Asyila

"Tidak perlu salahkan Azkia ,ingat anti bukan siapa-siapa ana dan anti jangan ganguin hidup ana ,ana sama sekali tidak punya rasa pada anti jadi tolong jauhin ana!!" ucap Habsyi ,sepertinya rasa yang ia tahan sekarang sudah ia keluarkan ,yang membuat Aisyah dan Aysila semakin iba terhadapku .

"Apa?.." ucap Asyila sambil nangis dan entah lari kemana,Aysila dan Habsyi memang dekat apalagi dulunya dia sebidang jadi banyak yang bilang kalau mereka cocok.dan bahkan banyak yang bilang kalau mereka pacaran.

"Tega kalian dasar Azkia penghianat" ucap Aisyah sambil berlari mengejar Aysila ,Aku hanya diam tanpa kata-kata kenapa selalu aku yang disakahkan

"Sudah kuduga" ucap Habsyi dan langsung berjalan menuju ruangan pengasuhan diikuti aku

Sepercik Doa SantriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang