Chapter 10. B

2.6K 168 10
                                    

Mayat-mayat penjaga yang baru saja Sasuke dan Naruto bunuh berserakan di sepanjang taman belakang, Naruto duduk dihadapan Sasuke dengan wajah panik dan tangan kanannya yang menekan tangan kiri Sasuke yang mengeluarkan darah karena tadi salah satu peluru dari penjaga ada mengenai Sasuke, untungnya refleks Sasuke cepat sehingga peluru tersebut tidak mengenai dadanya melainkan tangan kirinya saja

Naruto kemudian merobek bagian bawah dari kemeja putih yang dipakainya lalu menjadikannya sebagai perban setelah ia keluarkan peluru yang tadi ditembak, Naruto melakukan semuanya dengan cepat ia takut Sasuke terlalu banyak kehilangan darah jika ia lama saat mengeluarkan pelurunya

Sasuke sedari tadi melihat kearah Naruto yang menampilkan ekspresi panik dan khawatir, entah mengapa ia sangat senang saat Naruto mencemaskannya seperti ini, sebenarnya bagi Sasuke luka seperti ini bukanlah apa-apa bahkan terkesan luka gores baginya yang telah sering terkena luka yang lebih parah dari pertarungannya dengan organisasi lain namun karena Naruto yang khawatir Sasuke nantinya akan kehilangan banyak darah, maka Naruto bersikeras untuk mengobati Sasuke dengan atau tanpa persetujuan dari Sasuke

"Syukurlah pelurunya tidak terlalu dalam" Ucap Naruto saat ia sudah selesai memasang perban, ia kemudian menatap Sasuke yang menatapnya sedari tadi. Sasuke kemudian memegang pipi kiri Naruto dengan tangan kanannya kemudian ia mendekatkan wajahnya dengan Naruto

Cup

Sasuke mencium Naruto dengan lembut, hanya sebatas kecupan yang mengartikan kekhawatiran Sasuke terhadap Naruto beberapa saat yang lalu. Naruto awalnya kaget namun ia kemudian membalas ciuman Sasuke, dan ciuman yang awalnya hanya sebatas kecupan berubah menjadi lumatan lalu Sasuke mengeksplor mulut Naruto setelah Naruto buka sebagai izin

Sasuke melepaskan ciuman dan menyatukan kening mereka berdua sehingga masing-masing dari mereka dapat melihat manik orang yang dicintainya, "aku sangat khawatir tadi" Ucap Sasuke berupa bisikan yang terdengar jelas oleh Naruto yang menampilkan senyum tipisnya seraya memegang tangan Sasuke yang memegang pipinya

"Sasuke" Sasuke hanya menjawab berupa gumaman seperti biasanya saat Naruto memanggilnya, matanya tak lepas dari gadisnya, semenjak mendengar dari Neko bahwa gadisnya ditahan oleh musuh mereka, Sasuke menjadi sangat khawatir setiap detiknya seakan jika ia terlambat satu detik saja maka hal buruk akan terjadi pada gadisnya itu

Naruto menatap Sasuke dengan pandangan ragu, ia ragu untuk mengatakan pada Sasuke tentang hubungan Toneri dan dirinya dan kejadian yang tak ingin ia ingat. Setelah memantapkan hatinya, Naruto langsung menatap Sasuke dengan pandangan seriusnya "Aku tau kau pasti sudah mengetahui siapa dalang dibalik inikan?" Tanya Naruto yang dijawab anggukan oleh Sasuke

"Dia, Toneri, adalah temanku semasa kecil, aku dan dia juga awalnya merupakan satu pertner. Suatu hari kami berdua ditugaskan untuk menghabisi suatu organisasi penjual tubuh manusia secara ilegal, awalnya berjalan mulus dimana kami melakukan semuanya dengan bekerja sama walaupun aku merasa ada kejanggalan saat itu karena para penjahat yang kami temukan terlalu sedikit dan kelas teri untuk suatu organisasi kejahatan yang besar-besaran, lalu saat kami sudah mengetahui dimana letak tempat persembunyian bos besar organisasi itu....

Disanalah apa yang kurasakan tadi terjadi, semua anggota kelas atas dari organisasi beserta bos besar keluar dan menyerbu kami membuat kami terpojok, dan hal selanjutnya yang terjadi membuatku seakan telah kehilangan seluruh kepercayaanku pada orang lain. Toneri, yang merupakan teman yang selalu ada untukku saat masa pelatihan yang menyiksa telah mengkhianatiku, ia ternyata merupakan anak dari bos besar tersebut dan tentu saja aku kaget dan marah saat itu

Disaat-saat genting itu, aku menggunakan semua pengetahuanku akan bela diri dan usaha untuk melarikan diri dari semua musuh, apalagi setelah Toneri juga ikut bergabung dengan mereka karena Toneri merupakan orang yang paling tahu akan semua keahlianku. Dan untungnya aku sudah menekan tombol khusus pemberian Ayah disaat-saat darurat saat aku melarikan diri, dan saat detik-detik terakhir aku akan pingsan karena sudah terlalu banyak kehilangan darah disaat itulah Ayah datang bersama pasukannya untuk membantuku

My Girlfriend is YakuzaWhere stories live. Discover now