Scarlet Crown; Lady Doyoung And The Crown Prince | Jaedo - Nomin || GS ✔

Yeoldaseot

Scarlet Crown

A Jaedo and Nomin Fanfiction

GS! Saeguk Era! Joseon Era!

----Another World-----

(sub judul diambil dari salah satu tracklist dari album NCT 127 – NCT #127)

Doyoung masih termangu menatap sosok bocah tampan yang sedang lahap menyantap masakannya. Tak berbeda jauh dengan Jaehyun yang juga tak melepas pandangannya dari si anak lelaki tampan itu. Putra Mahkota Lee Jeno, calon penerus Raja masa depan.

"Ongju, Haechan mau lagi." Permintaan Haechan dan sodoran piring didepannya menyadarkan Doyoung dari lamunannya. Yeoja itu langsung tersenyum dan mengalihkan perhatiannya pada sang keponakan.

"Haechanie Gongju ingin dimasakkan apa lagi?" tawar Doyoung. Haechan menatapnya berbinar, namun saat akan mengatakan sesuatu, suara sang kakak mematahkan harapannya.

"Kau sudah makan terlalu banyak. Lihatlah tubuhmu yang penuh lemak itu!" Haechan menatap sinis Jeno yang masih asyik dengan hidangan didepannya. Enak saja si kakak ini mengatakan tubuhnya penuh lemak. Kebohongan besar itu! Haechan hanya sedikit –garis bawahi kata 'sedikit'- berisi bukan berarti dia gemuk penuh lemak.

Sementara Doyoung dan Jaehyun hanya bisa tertawa melihat interaksi kedua saudara ini.

Jaehyun lalu menyupit sepotong daging didepannya, mengulurkannya pada mangkuk nasi Jeno. Dengan senyum hangatnya, ayah Hyoje itu meminta sang penerus tahta makan dengan lahap. Jeno tersenyum menampilkan bulan sabitnya.

Doyoung sempat tertegun melihat bergantian keduanya, rupa mereka sangat mirip, apalagi saat tersenyum seperti itu. Segala pemikiran yang merasuk mencoba dia singkirkan. Kepalanya menggeleng keras, tidak. Ini hanya kebetulan saja. Mana mungkin Jeno, Putra Mahkota ini adalah Jeno mereka yang hilang.

Tidak.

Itu tidak mungkin.

Ya, tidak mungkin....

Tapi segala sesuatu pasti memiliki kemungkinan bukan?

Jaejoong berjalan menghampiri ruang kamar sang anak sambil sesekali menatap cucu kesayangannya yang tertelap digendongannya. Pintu kamar itu dibuka, nyonya besar Jung itu tertegun melihat sang anak dan menantunya sedang makan bersama sepasang bocah yang tak dikenalinya, terlebih saat matanya bersitatap dengan si bocah lelaki.

Deg!

Wajah itu...

Bagaimana wajah itu begitu mirip dengan Jaehyun saat kecil dulu?

Jaejoong menatap Jaehyun dan Doyoung dengan wajah penuh tanya. Jaehyun yang lebih dulu tersadar dari situasi segera menjelaskan jika kedua bocah itu adalah Putra Mahkota dan Putri Mahkota, keponakan Doyoung.

"Putra Mahkota Lee Je..no?" Jaejoong mengulang nama familiar yang didengarnya.

Jeno....

Nama yang dulu diberikan untuk cucu pertama mereka.

Ah, benar, Raja juga menamakan Putra Mahkota dengan nama yang sama. Jaejoong memberi salam pada kedua putra-putri Raja itu lalu menghampiri Doyoung, menyerahkan Hyoje yang terlelap pada sang ibu.

Haechan yang melihat bayi lucu itu dalam gendongan Doyoung, segera melupakan makanannya dan mendekati sang bibi. Matanya berbinar antusias.

"Woah! Dia lucu sekali. ah, gemasnya..." saat tangan Haechan akan menyentuh pipi halus si bayi, Jeno sudah menhentikannya.