40. Dimensi

12.3K 1.3K 12
                                    

Aku akan dihukum ibu bila tahu membawa mobil sendiri. Ingin mati rasanya tahu ini lebih menyeramkan daripada melawan Black Hunter. Zach masih menghalau mereka dan aku tak tahu cara menjalankan mesin ini.

"Sialan! Cepat pergi Luna!"

"Sepertinya kita punya masalah, aku benar-benar tak bisa menyetir."

"Kau membuatku harus mengalami luka ini dan kau tak bisa menyetir. Setidaknya jika aku yang melawan mereka kau bisa menyetir dengan benar."

Aku bisa melihat luka di wajah dan ada darah di lengannya. Tetapi yang ada di sampingku adalah Zach. Dia bisa menyembuhkan dirinya sendiri dan aku tahu dia akan menolak aku menolongnya.

"Hey, mana ada orang yang pertama kali mencoba dan langsung berhasil."

"Baiklah, tapi jangan salahkan aku. Ini akan jadi perjalanan yang mengerikan."

"Terserah aku tak peduli."

Zach mendengus dan entah dia seperti sedang membaca sesuatu. Tak jelas dan aku tak paham bahasa apa yang dia gunakan. Tapi itu berhasil karena mobil ini bergerak sendiri. Jangan salah paham karena aku bisa melihat kaki besar dibawah mobil. Aku tak tahu ini jenis hewan apa karena jika itu kaki hewan telapak kakinya mirip manusia. Baiklah otakku masih bisa bekerja dan berteriak ngeri. Kami seakan mengikuti F1 yang melaju kencang tanpa halangan apapun.

"Astaga kau mau membunuhku ya, bagaimana jika orang tahu?"

"Kita melaju biasa, mereka tak tahu kaki dimobil. Kau bisa melihat ke belakang?"

"Apa? Ya ampun, ini lebih mengerikan. Bagaimana mereka juga bisa?"

"Setidaknya aku tahu mereka juga berasal dari academy. Karena ini hanya bisa diajarkan untuk orang sepertiku."

"Bagaimana cara kaki ini tahu kita mau pergi kemana?"

"Kau hanya perlu tunjukan arah, dia akan mengerti. Untuk mereka aku yang akan mengatasinya."

"Baiklah."

Hanya perlu hutan tanpa ada orang yang tahu. Aku tahu tempat itu, ayah sering mengajakku dan Leon membangun kemah. Kata ayah tempat itu jarang orang kunjungi karena itu memang bukan tempat untuk pergi berkemah atau sekadar jalan-jalan. Itu tempat yang tepat sebagai jalan kami pergi ke academy.

Srettt...

Ada bola hitam yang melesat cepat di samping mobil. Jika aku mengeluarkan kepalaku tadi pasti aku sudah mati mengenaskan. Ini membuat adrenalinku terpacu cepat melebihi kaki-kaki ini berjalan cepat.

"Gila apa itu?"

"Itu kekuatan mereka, mereka menggunakan sihir hitam."

"Kiri!"

Kaki-kaki itu memang menuruti setiap perkataanku bahkan mereka bisa menembus hutan tanpa susah payah mencari jalan. Black Hunter masih mengikuti kami dan aku tak punya pilihan selain membuat mereka kebingungan.

"Hey, aku punya ide!"

"Apa?"

"Katamu jika kita menuangkan ini kita bisa langsung pergi ke sana kan? Ayo, lompat!"

"Kau gila?"

"Tidak, ini bagus mereka akan mengikuti mobil ini dan kita bisa pergi ke academy. Bagaimana?"

"Apa hutan ini aman?"

"Ya, kurasa. Walau aku tak begitu yakin, aku akan memutar dan jika aku mengatakan lompat. Kita akan lompat bersama!"

"Baiklah!"

"Kiri!"

"Kanan!"

"Kiri"

The Number : The Black Academy ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang