chap 2

5 2 0
                                    


15.30

Seperti biasa, Kallista pulang sekolah dengan menaiki bus. Sebenarnya,jika dilihat dari kondisi keluarganya gadis itu termasuk mapan. Tidak,tapi sangat mapan, ayahnya pemilik sebuah rumah sakit dan hotel di Singapura dan ibunya merupakan seorang dokter yang telah diakui keprofesionalannya. Kallista bukanlah anak tunggal dalam keluargnya, ia memiliki satu kakak laki laki yang tengah menempuh pendidikannya di Universitas. Rio Adriani,ia mengambil jurusan sains di universitasnya. Tentu saja Rio sangat menyayangi adik satu satunya itu,bahkan ketika masih berumur 5 thn saat Lista jatuh dari sepedanya rio yang saat itu berusia 8 tahun ikut menangis.

"ASSALAMUALAIKUMM!! HALOOOOO, AYAAH, BUNDAAAA ANAK KALIAN YANG PALING CANTIK INI UDAH PULAAAANGGG!"teriak Lista.

"LISTA, BERAPA KALI BUNDA BILANG JANGAN TERIAK TERIAKK DI RUMAH, SUARA KAMU ITU LOO!" Zuna -Bunda Kallista- ikut berteriak dari dalam dapur dan menuju tempat putrinya itu berada,dengan tangannya yang memegang pinggangnya sendiri seolah menakuti Lista. " MAAF Bun hehe,ampun!" tapi yang diteriaki bukannya takut malahan nyegir tanpa dosa didepan Bundanya.

"udah sana mandi terus turun makan!badan kamu bau " perintah Bunda. Dan ya, setelah itu Lista berlari menuju kamarnya.

Ya!,seperti itulah Vania Kallista dirumah, berbeda 180 derajat dibandingkan dengan Kallista yang berada di sekolahnya.

Kamar Lista, 16.00.

Setelah mandi Lista merebahkan badannya sejenak dan Memejamkan matanya beberapa menit.

ia bosan.

Sangat jelas terlihat diwajahnya bahwa ia sedang bosan saat ini. ia membuka novel dan memutar beberapa lagu di handphonenya

" woy dek !"

"DEK!"

"WOY LISTAAA!'

"apaansih kak?!! Telinga Lista sakit tauk! Bisa gak sih gak usah teriak disping telinga!untung lista gak ada penyakit jantung, Kakak mau apa kalau adek kaka yang paling imut ini mati karena serangan jan-

"yayyaya, udah diem bawel amat. Lagian situ sendiri yang dipanggilin dah 3 kali gak juga denger. Sekarang mana komik pesenan kakak?"

'komik?"

"oh iya ya! Kakak kan nitip komik tadi! Lupaa!"sambungnya sambil memukul ringan dahinya

Sementara sang kakak hanya melihat datar adiknya yang kini tersenyum tanpa dosa.

"aiiishhh iya iya kak, selow dong liatinya! Matanya kaya mau keluar aja!, Lista beliin sekarang mumpung masih sore dan juga lagi bosen sendiri dikamar!"

"yaa siapa suruh kga punya temen?!, udah udah sana ke toko buku, hush hush!"

"heh!! Udah nitip nyuruh ngusir lagi! Ih iya yang keluar tuh kakak, kan ini kamar Lista! Hush hush!"

_________________________

Book store 16.15

Kallista terlihat sendiri tengah memilih novel apa saja yang akan dia beli. Simple dan nyaman adalah gaya pakainnya. Ia hanya memakai jeans putih dan kaos atasan biru dengan topi putih diatas kepalanya. Warna kesukaannya putih, jadi tak heran jika kebanyakan bajunya berwarna putih.

Rambutnya digerai.

Memakai kacamata bulat.

Seperti itulah kallista, kacamata yang dipakainya tak mengubah kecantikannya. Justru ia terlihat lebih cantik dan manis jika menggunakan kacamata.

Namun, ia terlihat agak tomboy dengan gaya berpakaiannya itu. terutama dengan topi di kepalanya.

___

Ketika sedang memilih sebuah novel, manik matanya tak sengaja bertatapan dengan mata seseorang yang terasa familiar baginya.

tbc

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 25, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

the RealWhere stories live. Discover now