Hilangnya Kim Nayeon Part 3

1.1K 128 20
                                    


Helaan nafas yang terdengar berat juga kesal disaat bersamaan itu mengundang delikan prihatin, semua pasang mata merasakan hal yang sama ketika melihat seonggok daging tak bernyawa dengan keadaan cukup mengenaskan untuk ukuran gadis kecil. Ingin menangis namun tak satupun air mata mau keluar menunjukkan eksistensinya, terlalu malu untuk mengakui bahwa ternyata pribadi yang kuat dan tegas pun mampu melemah hatinya.

"Bawa mayat ini kerumah sakit untuk di otopsi, kita tidak bisa membiarkan ini lagi," yang jadi pemimpin diantara mereka berbicara dengan suara pelan, begitu kentara bahwa Ia pun turut bersedih akan sang korban yang bahkan tak pernah Ia kenal.

Para anggota polisi yang berada disana dengan hati-hati membawa tubuh mati dari gadis kecil yang sempat menghilang itu, memberikan penghormatan terakhir agar setidaknya gadis kecil itu bisa tenang.

"Hufftt, aku tak habis pikir si pelaku melakukannya secepat ini. Bahkan ini belum genap dua puluh delapan hari," wajah sedih Seungmin begitu kentara, namun berusaha menyembunyikan sikap tidak professional nya itu dari rekan-rekannya.

"Mungkin ini bukan pelaku yang sama," Jisung berkata, seluruh atensi rekannya jatuh pada lelaki itu. "Kalian tau kan, bisa jadi ini bukan tindakan nya," lanjutnya lagi dengan wajah serius.

"Tau darimana kau? Bukankah ini sudah jelas," Hyunjin menyela, ditanyai begitu membuat bibir Jisung terkatup, namun wajahnya menyiratkan bahwa Ia benar-benar-benar yakin akan perkataannya.

"Kau tidak lihat wajah anak itu? Wajahnya babak belur, bahkan ada bekas cekikan di lehernya juga lebam di sekujur tubuhnya. Tidakkah itu aneh?,"

"Ya tapi kan ditubuhnya juga ada bekas luka kabar seperti korban sebelumnya, bisa saja kali ini pelakunya ingin mengecoh kita. Ayolah Jisung, jangan mudah goyah begitu," Jisung merotasi irisnya, ingin menyangkal kembali pun pasti Ia akan malah bicara dengan Hyunjin.

"Sudahlah, jangan berdebat disini,"Chan yang sejak tadi diam segera melerai adu mulut yang akan terjadi antara Hyunjin dan Jisung.

"Kau dan Woojin ikut aku ke rumah sakit, dan kalian berdua coba cari tahu rekaman cctv di toko ini, akan lebih mudah jika pemilik toko mau bekerjasama,"  Chan menunjuk Jisung dan Woojin, sedangkan Seungmin yang tahu bahwa Ia tak diajak ke rumah sakit melebarkan mata protesnya. "Loh, aku tidak kau ajak?!! Tidak adil!!,"

"Berhenti menjadi budak cinta Seungmin, ingat pekerjaan mu!," Woojin memandang jengah, sedangkan Seungmin mencibir, "Chaaaannnn.... Aku mohon bawa aku saja,  biasanya kau juga mengajakku. Ya ya ya?!," Chan menggeleng jengah, "aku membutuhkan Jisung dan Woojin,  sedangkan dirimu tidak!,"

"Chaaaannnn!!!," Seungmin menarik-narik lengan Chan memohon, yang ditarik menggeleng tak peduli lalu segera melenggang pergi tak mau tahu. "Sekarang bekerja!," Hyunjin menarik kerah belakang Seungmin, menyeret pemuda manis itu menjauh. Sedangkan Jisung dan Woojin mengikuti Chan segera.

🔪

"Biarkan aku melihatnya!," Changbin yang baru saja mendengar kabar bahwa ditemukan mayat anak kecil pada sebuah toko mainan, Ia ingin memastikan apakah itu pasiennya atau bukan.

"Jangan sekarang," Chan menahan lengan Changbin, tak membiarkan dokter muda itu pergi kemanapun. "Kenapa jangan? Kau tidak bisa menahan ku begini detektif!," Changbin berujar marah, namun Chan tak mau tahu. Jika Ia bilang jangan, maka tidak ada bantahan.

"Woojin, kau dan Jisung coba temui dokter yang menangani jenazahnya. Temukan sesuatu yang bagus, aku akan bicara sebentar dengan Dr. Seo," manik Changbin melebar menunjukkan protesnya ketika tangannya ditarik begitu saja oleh Chan, ingin menolak namun kakinya malah mengikuti patuh. Kepalanya bertanya-tanya kemana gerangan Chan akan membawanya. Sedangkan Woojin dan Jisung pergi ke arah lain.

[7]SEXY KILLER || SKZ [TAMAT]✓Where stories live. Discover now