3

3.2K 365 12
                                    

Happy reading.....

.
.
.







.
.




Hari sudah menjelang sore langit kelihatannya gelap dan sedikit menurunkan tetesan bening, Jisung? Ah dia masih berusaha mengabiskan eskrimnya. Jisung benar² tidak peka dengan waktu dan cuaca saat ini.

Disisi lain, Minho juga lupa kalau dia mempunyai adik sekarang. Minho pulang sendirian, tidak ada sambutan orang rumah karna mama papanya sedang kerja. Minho yang dari tadi sudah sampai dirumah merebahkan badannya di atas kasur hingg~~
Suara dengingan itu terdengar di telinganya. Seperti kode saja, keheningnya langsung pecah dia ingat Jisung. Minho bergegas ke kamar Jisung untuk mengecek apakah Jisung sudah pulang ?

"Ahh akhirnya, aku kenyang sekali" monolog Jisung diiringi tolehannya ke arah kaca dan melihat awan yang sudah sangat gelap

"ASTAGA APA INI SUDAH MALAM" teriak jisung sontak membuat pengujung dan para pekerja disana menoleh kearahnya dengan tatapan heran. Jisung malu menunduk kikuk

Yah.. hujan, bagaimana ini apa aku terobos saja? Lirihnya

Tak berpikiran panjang Jisung berdiri berjalan kearah kasir membayarnya, dan keluar dari kedai itu. Jisung masih menatap hujan itu, antara iya dan tidak untuk melanjutkan perjalanannya. Lagi² tak berpikiran panjang dia langsung berlari untuk menuju halte bus yang tadi dilewatinya.

Minho bingung mencari Jisung kemana ingin menelponnya tapi dia tak punya kontak Jisung. Minho mau cari keluar tapi luar hujan, Minho bambang eh bimbang tapi dengan cepat mengambil kunci mobil dan melajukannya menyusuri jalanan menuju sekolah.

"Dingin banget" Jisung menggosok² kedua tangannya.
Jisung masih ada di halte, dengan keadaan yang basah kuyup. Jisung takut untuk pulang naik bus karena dia tidak tau bus arah kerumahnnya yang mana, Jisung menunggu hujan reda saja. Badannya sudah bergetar kedinginan, benar² dingin bibirnya juga sudah membiru.

Ckit...

Gitu bukan sih bunyi mobil kalo ngerem? Hehe 😌

Jisung yang tadinya tertunduk segera menoleh kearah suara itu, Jisung tak mengenali mobil itu maupun orang yang ada didalamnya. Minho membuka kaca mobil nya, menyodorkan payung kearah Jisung.

"Sung ambil, cepet masuk" kata Minho tanpa ekspresi.

Jisung dengan cepat menyambar payung itu, dan masuk kemobil. Jisung bernapas lega, karena Minho datang.

"Kok lu bisa kehujanan sung" Tanya Minho tanpa menoleh kearah Jisung

Tak ada jawaban dari Jisung

Jisung kembali duduk merengkuh, menaruh wajahnya di atas lutut dan lipatan tangannya. Jisung sepertinya terkena hipotermia.
Minho menoleh kearah Jisung, Minho terkejut melihat posisi duduk Jisung yang seperti itu. Minho melepaskan jaketnya dan memberikannya pada Jisung.

"Sung duduk yang bener, pake seatblet, ini ambil"

Jisung langsung membenarkan duduknya memasang jaket dan seatbelt. Minho melajukan mobilnya dengan cepat, Minho khawatir sekarang sangat karena jisung masih bergetar hebat dan bibirnya membiru.

Minho bingung harus melakukan apa dia sudah menggantikan pakaian jisung dan memberi Jisung selimut yang banyak, Minho juga sudah mengompresnya. Minho bingung, lalu menelpon mamanya

"Halo ma"

"Iya nak, ada apa?"

"Ma Jisung sakit, dia kedingin aku harus gimana?"

"Apa? Kamu sudah kompres dia nak? Mama belum bisa pulang, mama panggilkan dokter saja untuk kerumah ya"

"Sudah ma, bahkan Minho sampe pinjem selimut mama papa buat jisung. Oke ma Minho tunggu"

"Mama tutup ya, kamu jaga Jisung ya nak"

"Iya ma"

Tut.. Tut..

Sambungannya telah putus, Minho kembali mengecek keadaan Jisung. Minho mengehela napas lega karna jisung tidak sedingin tadi, Minho kembali memeras handuk dan menempelkannya ke kepala Jisung.

Ting tong Ting tong

Minho cepat berlari turun untuk membuka pintu ia tahu kalau itu dokternya.

"Gimana dok?" Tanya Minho

"Jisung terkena hipotermia ho, pasti dia tidak makan siang dan membuatnya sangat mudah sakit dengan keadaan cuaca yang seperti ini. Kamu buatkan bubur dulu bangunkan dia, saya pamit ho" ujar dokter itu

"Ah baiklah akan saya buatkan, terima kasih dok" ucap Minho menundukkan kepalanya.

Ah lu ngerepotin bgt sih... Lirih Minho tampak kesal.

Minho menuju dapur untuk membuat bubur. Minho benar tampak kesal karena dia harus repot karena jisung.

"Jisung bangun dulu, makan nih" kata Minho menggoyang²kan badan Jisung

"Jisung" 1 kali

"JiSUNG" 2 kali

"LEE JISUNG!!" 3 kali

Kali ini Minho benar² marah, Minho hanya melihat pergerakan sedikit dari Jisung. Jisung tidak bangun, entah kenapa dia sangat sulit dibangunkan.

"Lee Jisung gw tinggalin disini makanan lo, Kalo lo denger gw cepat dihabiskan sebelum dingin"

BLAM.

Suara keras dari pintu yang di banting oleh Minho, membuat Jisung terkejut dan bangun secara tiba². Jisung memegang kepalanya dan dadanya yang juga sakit karena jantungnya yang lemah kambuh.

"Akhhh SIAL!!!" teriak Jisung mengerang kesakitan.

Minho mendengarnya, Minho tersinggung, Minho salah paham, Minho pikir Jisung polos dan tak tau bagaimana mengumpat, Minho sangat marah, Minho tak peduli lagi pada Jisung, Minho meneruskan istirahat.

.
.















.
.
.

Aku sebenernya gak PD nerusin cerita ini gess..
Tapi batin sama otak aku masih kepikiran terus sama cerita ini.
.
.
Aku juga sedikit malu karena reader nya masih sedikit, kepikiran banget apa cerita nya gak menarik?

Tapi tak apalah aku selesain sampe end bener. Setelahnya aku tak peduli pada reader yang masih segini-gini aja atau nantinya nambah.

Buat yang udah vote makasih banget yaa (:

I love STAY I love SKZ

See you guyss...

Hyung (END) Where stories live. Discover now