CHAPTER 10

12.6K 368 2
                                    

"Ayolah Prill. Lo beneran nggak bakal cerita ke gw? Gw janji bakal tutup mulut ko!" Ucap Milla yang berusaha membujuk Prilly untuk bercerita.

"Nggak ada yang terjadi Milla sayang! Lo aneh dech!" Ucap Prilly berusaha sebiasa mungkin.

"Isch! Payah Lo! Sama gw juga. Kayak sama siapa aja!" Kesal Milla, yang hanya di tanggapi senyuman gaje oleh Prilly.

Setelah beberapa menit kemudian, terlihat mobil Milla memasuki halaman rumah Prilly. Kedua gadis itupun langsung turun dan segera memasuki rumah tetsebut.

"Selamat siang bi, Prilly pulang!" Ucap Prilly memberitahu kedatangannya. Karena kedua orang tuanya sedang tidak ada, dan kemungkinan rumah hanya di jaga oleh ART nya.

"Slamat siang Non. Mau bibi ambilin minum?" Jawab bi Surti.
"Ia bi. Tolong bikinin Orange jus yach. yang dingin sama Milla juga!" Ucap Prilly.

Tidak lama kemudian, Kevinpun turun dari lantai atas kamarnya dan memghampiri Prilly!

"Bie,,! udah pulang?! Gimana pemotretannya?!
Ech sayang, kau juga di sini? Maaf aku tidak sempat melihatmu tadi!" Ucap Kevin kepada Prilly dan Milla.

"What?! Ka kevin, ko Lo manggil Milla sayang sich?! Jangan2,,?" Ucap Prilly menyelidiki.

Kevin dan Milla pun tertawa melihat Prilly! "Ia gw sma Milla pacaran! Maaf belum kasih tahu Lo!" Ucap Kevin.

"Kalian tuch yach! Pantes aja Lo sering kesini Mill. Nggak tahunya Lo mau modusin kakak gw yach!" Ucap Prilly memggoda Milla.

"Yee,,! Enak aja Lo! Kakak Lo nich, yang nggak berhenti ngejar2 gw. Ya udah gw terima aja!" Jawab Milla membela diri!

"Iya in aja dech! Tapi Lo juga suka kan sama kakak gw!" Ucap Prilly sambil menaik-turunkan alisnya.

"Kalau nggak, nggak mungkin gw terima kan Prill!" Jawab Milla sambil memeluk Kevin.

Mereka bertiga pun tertawa di ruang tamu sambil menikmati minuman buatan bi Surti.

Dalam hati Prilly senang dan bersyukur. setidaknya Kevin tidak akan bertanya di mana dia bermalam semalam.

🌷🌷🌷🌷🌷

Sebulan setelah kejadian tersebut. Baik Ali maupun Prilly, mereka sama2 tidak saling berkomunikasi di karenan kesibukan masing2. Dan sudah selama itu juga Ali tidak bertemu dengan Prilly.

Ali hanya melihat Prilly lewat iklan atau fashion show yang di tayangkan di TV.

"Bagaimana kabarmu sayang?! Kau terlihat baik2 saja!" Ucap Ali saat melihat iklan Prilly di TV.

"Tok,,,tok,,,tok"! Terdengar suara ketukan pintu ruangannya.
"Masuk! Katakan ada apa?" Tanya Ali kepada sekertaris yang masuk ke ruangannya.

"ini Mr. Aaron, tadi ada yang mengantarkan undangan perusahaan Dawson di Indonesia. Apa anda akan hadir?! Soalnya saya harus mengkonfirmasikan kehadiran anda kepada mereka!" Ucap sekertarisnya.

Setelah memikirkanya sebentar, "Baiklah. Aku akan hadir. Kau pergilah dan lanjutkan pekerjaanmu!" Jawab Ali.
"Baiklah. Permisi pak!" Jawab Sekertarisnya.

🌷🌷🌷🌷🌷

Pesta perusahaan yang di adakan di salah satu ballroom hotel mewah di Jakarta yang di hadiri oleh orang2 berkelas, seperti pejabat bahkan artis atau model yang sempat di undang di acara tersebut terlihat sangat megah.

Saat ini Prilly sedang berjalan di sekitar ballroom sambil memegang gelas softdrink nya. Ia tidak ingin kesalahan fatal di acara fashion show kemarin terulang kembali.

"Hi sweety, how are u?" Ucap suara tersebut,menyapa pendengaran Prilly. Diapun menengok dan melihat siapa yang menyapanya.

"Verrel?" Guman Prilly, yang masih bisa di dengar Verrel!

Yup pria yang berdiri di depannya sekarang adalah Leonard Verrelino Dawson. CEO dari perusahaan yang sementara menyelenggarakan acara ini.

Verrel kemudian mendekat dan lansung memeluk Prilly

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Verrel kemudian mendekat dan lansung memeluk Prilly.
"I miss u so bad sweety!" Ucap Verrel dan kemudian mencium dahi Prilly.

"I miss u too!" Ucap Prilly sambil tersenyum.


"Aku pikir kau tidak tidak datang atau kau tidak akan menyapaku!" Ucap Prilly kemudian.

"Bagaimana mungkin aku tidak menyapamu, kau adalah model terkenal, sudah pasti itu menguntungkan buatku bukan!" Ucap Verrel bercanda.

"Oh ya,,?! Bagaimana dengan fansMu? Mereka pasti membully ku jika mereka tahu aku bersamamu skekarang!" Ucap Prilly kemudian.

"Hmm?! Benarkah?! Kalau begitu, mari kita buktikan!" Ucap Verrel sambil menarik tangan Prilly ke dalam ballroom tersebut.

Sementara di bagian ruangan yang lain, terlihat Ali yang mengepalkan tangannya sambil menggeram marah.



Posesif  RomanceDonde viven las historias. Descúbrelo ahora