CHAPTER 15

13K 418 13
                                    

Sambungan hp pun terputus setelah Prilly mendengar penjelasan tante Ali.

"Masih tidak percaya denganku sayang?" Tanya Ali.

Prilly memalingkan wajahnya yang memerah mendengar penjelasan dan pertanyaan Ali.

"Aku sudah bilang, kau adalah satu2nya untukku. Aku tidak mungkin membohongimu!" Ucap Ali.

Hati Prilly menghangat mendengar perkataan Ali. Tapi bagaimana, Ali sendiri tidak pernah memberikan status yang jelas kepada Prilly, sama seperti Verrel. Bedanya Verrel tidak pernah menyentuh Prilly, sedangkan Ali?! Prilly bahkan tidak mampu, menolak bibir Ali ketika mereka berciuman.

"Sayang?!" Panggil Ali.
Prilly kemudian menengok dan menatap Ali.

"Kau tahu, aku mencintaimu. Maukah kau menjadi milikku?" Ucap Ali kemudian.

Saat ini Prilly ingin berteriak sekencang-kencangnya! Karena Ali menembaknya barusan. Tapi bagaimana harus menjawab peetanyaan Ali?! Batin Prilly berkecamuk mencari cara.

Melihat Prilly diam, Ali kemudian langsung beranjak dari atas tubuh Prilly sambil berucap. "Ya sudah, kau pikirkan dlu jawabannya!"

Belum sempat Ali beranjak,Prilly kemudian menarik lengan Ali dan kembali ke posisi awal mereka.

"Tunggu! Bukan! Bukan begitu!" Jawab Prilly gugup mendapati wajah Ali yang sangat dekat dengannya.

Ali yang tahu Prilly sedang gugup hanya tersenyum sambil terus memandang wajah Prilly.

Mata keduanyapun akhirnya bertemu, dan saling mengunci pandangan  masing2. Perlahan Ali mendekatkan wajahnya ke wajah Prilly,dan menjatuhkan pandangan ke arah bibir mungil merah merona Prilly.

Prilly yang tahu dimana tatapan Ali saat ini, hanya diam dan kemudian menutup matanya, menunggu Ali menciumnya.

"CUP" Kecupan singkat mendarat di bibir Prilly. "Kau Milikku kan?" Tannya Ali, yang hanya di jawab anggukan oleh Prilly.

"CUP" Kecupan singkat kedua yang mendarat di bibir Prilly "Kau mencintaiku kan?" Tanya Ali yang sekali lagi hanya di angguki oleh Prilly.

"CUP! Kalau begitu jauhi Verrel atau siapapun yang hendak mendekatimu!" Ucap Ali kemudian, yang membuat Prilly tertegun, namun mengiyakan permintaan Ali.

Sementara itu di kantor Kevin, terlihat Milla sedang menunggu di ruang kantor kekasihnya tersebut.

"Ceklek!"
"Sayang?! Kok kamu di sini?! Katanya mau jalan sama Prilly?!" Tanya Kevin.

"Iya awalnya sich gitu, but tadi pas di kantornya Ali, si Prilly di tahan sma Ali. Btw sayang, emang ia Ali sama Prilly pacaran?" Tanya Milla kemudian sambil menyerahkan dokumen yang dibawanya tadi.

"Hah?! Pacaran?! Nggak kok yang!" Jawab Kevin sambil memeriksa dokumen yang di serahkan Milla.

"Tuh kan! Awas tuh onta arab. Pokoknya kalau ketemu, harus di paksa tuh onta buat cerita"! Ucap Milla.

"Iya-iya nanti di tanyakan. Makasih yach, udah nganterin ini!" Ucap Kevin sambil menunjukan dokomen yang di pegangnya.

                         🌷🌷🌷🌷🌷

Waktu sudah menunjukan pukul 7 malam. Terlihat Ali mematikan laptopnya dan menuju kamar pribadinya.

"Hmm! Tiap pulang kerja kalau lihat yang begini capeknya langsung ilang"! Ucap Ali tersenyum sambil melihat Prilly yang sementara tertidur dengan nyamannya di tempat tidurnya.

Saat ini Prilly memang menemani Ali yang bekeeja sejak tadi siang.

"Sayang,,! Prill,,! Prilly sayang bangun dong. Udah malam nich sayang. Kalau mau, kamu tidur di rumah aku aja. Ayok!" Ajak Ali sambil bercanda.

Mendengar omongan Ali barusan, sontak mata Prilly membulat sempurna. "Nggak! Aku mau pulang ke rumah ko!" Ucap Prilly buru-buru.

Ali yang melihat tingkah Prilly tersebut hanya tersenyum sambil mengacak pelan rambut gadisnya tersebut.

"Ya sudah, kalau begitu ayo siap-siap. Kita makan malam dulu, setelah itu aku akan mengantarmu pulang!" Ucap Ali kemudian.

Ali dan Prilly kemudian berjalan meninggalkan kantor Ali, dengan posisi tangan Ali yang merangkul pinggang Prilly posesif.

"Sayang, kamu ingin makan apa?" Tanya Ali, sambil menyetir mobilnya.

Merasa tidak ada tanggapan dari Prilly, Ali pun menengok sekilas ke arah gadisnya tersebut sambil mendehem.

"Ekhem!" Dehem Ali.
"Hah?! Maaf aku sedikit lalod!" Ucap Prilly kemudian. Ali hanya tersenyum sambil terus mengemudikan mobilnya.

Setengah jam kemudian, merekapun tiba di sebuah Restoran berbintang yang cukup terkenal. Mereka kemudian turun dan langsung memilih meja dan segera memesan makanan.

Setelah selesai makan, Ali kemudian langsung mengantarkan Prilly pulang ke rumah.

"Makasih sudah nganterin aku pulang. Sampai jumpa lagi!" Ucap Prilly dan kemudian berlalu dari hadapan Ali.

Tiba2 Ali menarik lengan Prilly, sehingga membuat gadis itu kembali berhadapan dengannya.

"Cuma makasih doang Hmm?" Ucap Ali sambil bercanda. Kemudian di lanjutkan memeluk Prilly dan mencium lembut puncak kepala Prilly.

"Ya sudah, sampai kamar langsung mandi dan cepat istirahat!" Lanjut kata Ali yang hanya di jawab anggukan oleh Prilly.

Prilly kemudian memasuki rumahnya sambil melihat Ali yang sudah berlalu dari halaman rumahnya.

"Prill?! Ko pulangnya kemalaman?" Tanya Kevin yang melihat Prilly memasuki rumah.

"Ech ka Kevin. Prilly pikir lagi nggak di rumah. Btw,tadi prilly habis main terus makan malam sama temen!" Ucap Prilly menyembunyikan status hubungannya dengan Ali.

"Main?! Bukannya seharian ini kamu di kantornya Ali?! Tadi Ali dah ngomong ko sma kakak!" Ucap kevin.

Prillypun hanya terkekeh sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Posesif  RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang