KITSUNE NO SHINIGAMI [DISCOUNTINUED]

CHAPTER II

3rd person PoV (time scape: 3 tahun yang lalu)

Tampak seorang gadis cilik bersurai putih berlari dengan diikuti para warga yang terlihat geram. Gadis tersebut adalah Naruto, yang tidak sengaja membuat baju Yuiki terkena percikan lumpur. Yuiki yang sedang berpayas untuk menemui pujaan hatinya, Shino (jangan tanya kenapa) dengan baju dan riasan lemonnya jengkel bukan main ketika adiknya mengotori pakaian-nya. Diapun mengadu pada ibunya, yang langsung memarahi Naruto dan meninggalkannya di keramaian untuk disiksa para warga. Dan disinilah Naruto sekarang, berlari dari kejaran para warga yang marah padanya.

Naruto berlari menuju sebuah gang sempit dan bertemu jalan buntu, tanpa pikir panjang, para warga menggebuki gadis 4 tahunan tersebut. Naruto kehilangan kesadarannya dan pingsan dengan banyak luka yang masih mengeluarkan darah segar. Anbu yang bertugas menjaganya panik dan membawa Naruto ke rumah sakit Konoha. Sandaime, Tsunade, dan Minato pun langsung bergerak ke rs Konoha, tidak lupa Minato dan Sandaime menggunakan Chi-bunshin untuk menggantikan tugas mereka di kantor Hokage.

( Naruto PoV )

Indah. Itulah hal pertama yang kupikirkan saat pertama kali melihat panorama ini. Lembah dan padang rumput disepanjang tempat, mansion mewah berada ditengahnya, angin semilir mudik menggoyangkan rumput yang hijau, hewan hewan merumput dengan tenang, matahari yang menyinari padang ini tidak terasa panas, udaranya sejuk seperti dipegunungan,dan pepohonan rindang berada di beberapa titik di atas dan sekitar bukit-bukit.

Aku mulai berjalan menuju mansion mewah tersebut dan memasukinya dengan hati-hati. Makin dalam, ada sebuah suara, mengajaknya dan menuntunnya menuju sebuah ruangan. Didalam ruangan tersebut, terdapat seorang kakek tua yang memiliki sepasang tanduk dan mata bermotif riak air. Sang kakek tua tersebut tersenyum ramah kepada Naruto.

"Halo, Naruto-chan"-kakek tua,
"Uhm, hallo?", "Anda siapa ya?"-Naruto,
"Aku adalah Hagouromou Outsusuki, atau lebih dikenal dengan sebutan Rikudou Sennin" jawab kakek tua tersebut, Naruto membelalakkan matanya, di depannya sekarang adalah seseorang yang dibilang legenda sebagai pencipta ninshuu.

1......2......3........
"NANI?!?!??!??!?" teriak Naruto tidak percaya sampai membuat Hagouromou menutup telinganya dengan telapak tangan saking kerasnya teriakan Naruto.

"YA AMPUN, AKU BERTEMU DENGAN SEORANG LEGENDA HIDUP! BOLEH MINTA TANDA TANGAN? BAGAIMANA RASANYA MEMILIKI BANYAK PENGGEMAR? APAKAH ANDA TAHU BETAPA BANYAK SHINOBI YANG MENGIDOLAKAN ANDA? BLABLABLABLA"  ucap Naruto fansgirling terhadap Hagouromou, membuat sang Rikudou Sennin sweatdrop.

"Sudah, sudah. Tidak usah seperti itu..... aku nggak suka diberondong pertanyaan banyak sekaligus, bisa kumat penyakit pendengaranku" ucap Rikudou Sennin dengan pose menyerah. Sementara, Naruto blushing akan tingkah lakunya, dengan tenang sebentar, ia menyadari sesuatu.

"Rikudou-sama, bagaimana saya bisa berada disini? Dimana saya berada? Mengapa saya berada di sini?" Tanya Naruto penasaran sambil menelengkan kepalanya,
"Kau bisa berada di sini karena kekuatan Outsusuki -klanku- mengalir di pembuluh darahmu. Kau kini berada di alam Outsusuki. Kau berada disini untuk kulatih untuk menjadi muridku dan mencegah kebinasaan yang akan disebabkan oleh ibuku, Kaguya Outsusuki" jelas Rikudou Sennin.

"SUGOI! AKU BISA MENJADI MURID IDOLAKU!" ucap Naruto menghiper. Hagoroumou hanya bisa menggelengkan kepala tidak berdaya sambil menghela nafas

"Pelatihanmu akan dimulai seminggu lagi. Setiap hari selama 8 jam di dunia Shinobi, dan 8 tahun disini" ucap Hagouromou

"Ha'i!" Ucap Naruto bersemangat, dan lalu, dia terbangun dari pingsannya.

Maaf banget lama nggak update...... lagi sibuk nyari ide dan belajar, maklum lah, baru mulai kegiatan ajar mengajar di SMP, ditambah lagi tugas dan PR, jadi jangan heran kalau aku jarang baget updatenya sama sedikit2. Yah, namanya juga proses, aku sedang menekuni Bhs. Indonesia biar bisa lebih bagus ketikannya dan sesuai dengan PUEBI. Sekali lagi maaf ya, dadah fansy~

22 September 2019