Part 2: Kisah Lintang

16 0 0
                                    


Lain kisah, lain karakter utama.

Jika kita baru saja bertemu dengan si cantik Yujin, kita bertemu dengan seorang penyiar di sebuah stasiun radio swasta ternama di Kota Bandung yang ditargetkan pada anak-anak usia sekolah dan dewasa muda. Siapa dia?

Lintang Cakrabuana Nugraha, itulah nama aslinya. Usianya 18 tahun, usia yang cocok untuk seorang mahasiswa TPB (tahap persiapan bersama). Dia anak yang baik, mudah bergaul dengan siapa saja, dan mau menerima setiap teman apa adanya. Dia tidak memandang suku, agama, ras, dan antargolongan. Tapi ada satu kelemahannya, yang tidak bisa dihilangkan. Lintang agak egois. Dia tak bisa melihat orang lain senang. Dia lebih suka memikirkan diri sendiri dan mengatur teman-temannya demi kepentingannya sendiri. Akibatnya, saat ini dia sering dijauhi teman-temannya.

Ardan Radio, itulah nama tempat Lintang dan 10 orang sahabatnya bekerja. Mereka adalah Dimasta, Rasmus, Haried, Iqbal, Diki, Peter, Indi, Eiza, Nexa, dan Denia. Petualangan mereka dimulai tahun lalu ketika mereka melawan alien balon yang menyerang kota mereka. Walaupun kerap ada pergantian penyiar, persahabatan mereka tetap langgeng sampai sekarang.

Lintang merasa kehidupannya biasa-biasa saja. Dia adalah alumni dari sebuah SMA swasta di Bandung yang hobi bermain gitar. Sebagai K-popers atau penggemar musik K-pop (pop Korea), dia suka dan menggilai grup-grup K-pop, khususnya di kalangan girl group seperti Twice, Blackpink, G-Friend, Itzy, IZ*ONE, dan beberapa yang kalian para pembaca kurang kenal seperti Fromis_9, Loona, Everglow, Cosmic Girls, dan Weki Meki.

Suatu hari...

"Eh, hyung," kata Lintang kepada Dimasta.

"Ya?" kata Dimasta.

"Gue lagi suka sama salah satu personil IZ*ONE gitu, pokoknya cantik banget dia. Lucu... matanya sipit, suaranya dahsyat kalo nyanyi. Gue pengen nembak dia," Lintang membuka ceritanya.

"Si Yuri? Anak bandel di jurusan akuntansi Matahari Timur Daehakgyo itu?" tanya Dimasta.

Lintang mengangguk.

"Lo yakin mau nerima anak bandel kayak gitu? Ntar yang ada lo malah ketularan bandelnya si Yuri, udah gitu lo ikut-ikutan dihukum pula. Lo kan mahasiswa berprestasi," kata Dimasta.

Lintang teguh pada pendiriannya. Dia tak percaya kalau Yuri bandel, karena dia yakin aslinya Yuri anak baik. Dia menerima setiap orang apa adanya, tak peduli sifat. Lagipula, Lintang tahu, enaknya punya pacar bandel adalah, jika dia memanjatkan doa untuk pacarnya itu, lama-lama dia bisa jadi orang yang patuh dan taat.

Malamnya setelah pulang kerja, Lintang tak lupa bersalaman dengan orang tuanya yang bernama Mak Eni dan Abah Jojo.

"Assalamualaikum, Mak," kata Lintang dengan sopan.

"Wa'alaikumsalam, anakku," kata Mak Eni sambil mencium pipi Lintang.

"Ayo makan dulu. Tadi kerja ngapain aja?" tanya Abah Jojo.

Lintang tak menjawab. Pasti karena dia memikirkan Yuri.

"Mungkin kamu capek kerja. Kamu kan siarannya sore-sore. Kamu ganti baju dulu sana, nanti cerita sama Abah ngapain aja," kata Abah Jojo.

Singkat cerita, Lintang langsung berganti baju, mencuci tangan dan kaki, lalu makan. Bermain game sebentar, kemudian langsung tidur karena dia harus kuliah. Lintang dan Yujin menempuh pendidikan di universitas yang sama, hanya saja Lintang mengambil jurusan manajemen.

Bersambung...

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 01, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Share the JoyWhere stories live. Discover now