Side #B: Dark Blue_π

1.7K 87 20
                                    


Part 1

"Kamu ingin aku menaikimu!?" Adam terlihat kaget bercampur bingung.

"Ya, aku rela tuan menaiki tubuhku ini," jawab Kairi malu-malu, wajahnya agak merona merah.

"Jangan bicara yang aneh-aneh! Nanti orang lain bisa salah paham, tahu!" Adam protes keras. Wajahnya memerah karena malu. Dia bisa melihat beberapa siswi SMA lain tampak berbisik-bisik satu sama lain dengan wajah merona merah sambil melirik ke arah mereka berdua.

Adam dan Kairi kini berdiri di depan sekolah. Adam sebetulnya baru saja hendak pulang sendiri karena Kairi masih mengejar Daru. Akan tetapi, tepat saat Adam keluar dari gerbang depan, di sana Kairi tengah menunggunya. Sepertinya gadis itu sudah selesai 'memburu' Daru.

Ketika Adam bertanya bagaimana keadaan Daru, Kairi hanya menjawab bahwa dia hanya menghajar anak itu dengan pukulan 'ringan' yang aman dan tidak mengancam nyawa.

Entah jawaban Kairi itu benar atau tidak. Bisa saja yang terjadi sebenarnya lebih buruk lagi—mengingat Kairi saat ini sedang masuk mode yandere. Tetapi bisa juga kalau Daru lolos dari maut, karena selama ini anak itu selalu berhasil lolos (dengan susah payah) dari kejaran Kairi.

Nah, yang jadi masalah sekarang, Kairi masih belum keluar dari mode yandere-nya dan dia tiba-tiba duduk berlutut lalu memaksa Adam untuk pulang sambil dia gendong di punggungnya.

Tentu saja, Adam menolaknya. Bayangkan bagaimana ekspresi orang-orang ketika melihat seorang laki-laki digendong oleh perempuan yang bertubuh lebih kecil.

Adam memijat-mijat dahinya yang berdenyut pelan. Anak laki-laki itu menghela nafas panjang dan mulai berkata. "Sudahlah, ayo kita pulang bersama-sama dengan berjalan kak—Ah, hei, Kairi! Apa yang kau lakukan!?"

Kairi bergerak menggendong Adam. Posisinya seperti seorang pangeran yang menggendong seorang putri raja. Ah, tetapi karena Kairi perempuan, mungkin lebih tepat jika dibilang seorang putri raja yang menggendong pangeran.

Pemandangan yang absurd.

"Kairi, turunkan aku!"

Adam protes, tubuhnya menggeliat-geliat minta diturunkan.

Tetapi percuma, Kairi bergeming. Perbedaan kekuatan mereka terlalu besar!

"Sssh...!! Tuan Adam terlalu lama dalam mengambil keputusan. Seorang laki-laki tidak seharusnya menolak kebaikan hati seorang gadis dan membuatnya kecewa," ucap Kairi manja seperti seorang gadis yang sedang berbicara kepada kekasihnya.

"Kamu tidak berada dalam posisi yang pantas untuk berkata seperti itu!"

"Baiklah, ayo kita pulang!"

Dalam sekejap, Kairi berlari kencang bagaikan angin. Tubuhnya terlihat sangat ringan, padahal dia membawa dua buah tonfa dengan berat 100kg dan seorang remaja laki-laki.

"Huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.........!!!!!!"

Adam tidak berkutik. Dia sudah tidak bisa melakukan apa-apa lagi selain mengalungkan lengannya menuju leher Kairi erat-erat.

Rasanya lari digendong Kairi itu seperti menaiki roller-coaster. Seperti menaiki roller-coaster pula, tentu saja ada bagian lain yang lebih menyeramkan daripada hanya sekedar melaju lurus: berbelok.

Dengan laju sedemikian cepatnya, tentu saja Kairi tidak bisa langsung berbelok. Gadis itu harus memiringkan badan beberapa derajat hingga hampir menyentuh tanah.

The Alternative #1 - Silver RingWhere stories live. Discover now