KSJ - FISHING

616 26 0
                                    

1 Agustus 2019

Eurwangni beach

Beberapa hari yang lalu Hwayoung masih sibuk mengurus Minyoung yang masuk rumah sakit. Dia bahkan lupa juga dengan kondisinya yang hamil. Bagaimana aku tidak khawatir. Aku bahkan yang libur. Ingin bermanja saja tidak bisa.

Dan akhirnya hari ini, dia ada di rumah. Sejam yang lalu Shiyoon merengek ingin ke Pantai. Mumpung jadwalku juga masih kosong. Aku pun mengiyakan anak semata wayangku ini. Hitung-hitung mungkin ini terakhir kalinya dia bisa leluasa bermanja-manja sebelum benar-benar menjadi hyung/oppa.

Tangan kecil Shiyoon menarik tanganku, "Appa. Kaja. Shiyoon sudah siap."

"Ne, kaja."

Kami bertiga pun berangkat. Hingga akhirnya kami pun sampai 2 jam kemudian.

"Wah appa. Neomu ippeo." pukau shiyoon saat melihat pemandangan di depannya.

"Joshimhae shiyoon-ah. Jangan jauh-jauh dari eomma appa." tegur Hwayoung.

"Sini pegang tangan appa. Nah Shiyoon tau kan, eomma sekarang tidak bisa kena sinar matahari terus. Jadi appa pesan perahu buat kita mancing nih." ujarku dengan memperlihatkan alat pancing yang kubeli bersama Yoongi, tak lupa jaring kecil agar Shiyoon bisa memakainya.

"Yah, jadi kita gak main pasir?" tanya Shiyoon sedikit kecewa.

"Anio, kita tetap main pasir. Tapi bentar sore. Biar eomma gak pingsan karena panas." jelas Hwayoung.

"Shiyoon sayang eomma kan?" tanyaku.

"Ne, appa. Ayo kita pergi mancing." ucap shiyoon bersemangat kembali.

Kami pun naik perahu dan kami dibawa menuju spot memancing. Kebetulan hari ini sepi jadi tidak banyak yang memancing.

Dengan mata berbinar Shiyoon menatapku memegang alat mancing. Aku pun mencoba memegang alat pancing layaknya seorang yang handal namun bayangan itu langsung di sadarkan oleh satu orang, "Jangan kebanyakan gaya depan anak. Bisa dapat ikan gak?"

"Eh, jangan salah dong." kataku tegas.

"Kemarin waktu mancing sama Yoongi, kamu gak bawa pulang hasil tangkapanmu." kata hwayoung yang cukup menggores hati.

"Sudahlah, kali ini bakal dapat banyak." ucapku menyudahi. Gini nih kalau Hwayoung hamil. Mulutnya gak bisa di rem. Waktu Shiyoon aja hadeh. Aku tak mau mengingatnya. Untung waktu itu belum di kontrak sama Mochi._.

Oke kembali ke perahu.

Aku pun mengambil umpan dan memasangnya dengan baik, sesuai dengan ajaran coach yang kemarin. Lalu kemudian melemparnya ke laut.

5 menit...

10 menit...

15 menit...

Raut wajah shiyoon yang sudah tampak bosan karena hanya berputar disekitarku dan hwayoung. Dan hwayoung yang nampak terkantuk-kantuk di kursi kapal.

20 menit...

Masih belum ada tanda-tanda

25 menit...

"Appa. Shiyoon mau main pasir aja." rengek Shiyoon. Sambil mengayunkan jaring kecilnya bosan.

"Sabar ya. Appa sedang berusaha." ucapku lalu kembali ada pancingan.

30 menit....

"Appa." rengek Shiyoon semakin menjadi.

"Sabar shiyoon-ah. Sedikit lagi." pancinganku langsung goyang.

"Ikan besar!" harap hwayoung di sisi lain kapal.

Aku pun berusaha menarik pancingannya diselingi teriakan shiyoon dan hwayoung yang sangat antusias.

"Jogeum!" seruku. Lalu menarik dengan kuat.

Pancinganku pun tertarik dan menampilkan ikan berukuran 10 cm. "Wah ikan." mata shiyoon terlihat berbinar kembali.

"Yah, kalau segini mana cukup makan kita bertiga." sindir hwayoung. Sabarkan hatiku Tuhan. Untung lagi hamil. Kalau gak hamil  ya sabarin aja XD.

"Kita mancingnya setengah jam lagi ya. Baru kita main pasir." ujarku sedikit lemas.

"Yeay main pasir. Nanti shiyoon buatkan kolam buat ikannya." ucap shiyoon sambil memainkan ikan yang kutangkap.

Setengah jam setelahnya kami pun kembali ke pantai dengan membawa seember ikan. Ah kalian mengira aku menangkap semuanya kan?

Aku hanya menangkap 5 ikan kecil. Selebihnya dikasi oleh bapak yang bawa kapalnya. Katanya kasihan dengan hwayoung yang menunggj terlalu lama.

Seenggaknya dapat ikan deh. Kali ini kami pun kembali ke pantai. Karena kejadian yang cukup membosankan di kapal. Kami bertiga pun jalan-jalan di pantai sambil menikmati sejuknya angin pantai dan indahnya warna langit yang sebentar lagi akan sunset. Shiyoon sebenarnya ingin main pasir. Tapi ternyata dia melupakan alat-alatnya dan membuatnya sedikit mewek. Namun sudah ku janjikan dengan makan ikan besar di resto di pantai nanti.

"Appa? Eomma? Kalau pagi kenapa langit warnanya biru? Dan kenapa kalau sore warna langit warnanya oranye?" tanya shiyoon di gendonganku.

"Shiyoon sukanya warna apa?" tanya hwayoung sambil mengusap belakang anaknya.

"Oranye."

"Jadi shiyoon suka matahari terbenamkan?" tanyaku lagi.

"Ne appa. Neomu Joh-ah" ucapnya.

"Kalau shiyoon dongsaengi lahir maunya pas kapan? Matahari pagi atau matahari sore?" tanya hwayoung.

"Sore eomma. Dibandingkan pagi. Matahari sore sangat cantik. Seperti eomma." puji shiyoon lalu mencium pipi eommanya.

"Kamu belajar manis begitu darimana sih?" tanyaku sambil mencubit gemas pipi shiyoon yang mulai tirus.

"Sera. Katanya appa-nya selalu memuji eomma-nya seperti itu." ucapan polos shiyoon membuat kami tertawa. Memang Hoseok bisa dikatakan suami paling manis diantara kita semua. Jimin juga sih.

"Good." ucapku sambil memberikan jempolku pada shiyoon dan langsung dihadiahi pukulan kecil dibelakangku oleh hwayoung yang memerah.

"Eomma? Appa? Apa shiyoon boleh suka sama Sera?" tanya shiyoon lagi yang membuat kami berdua ikutan kaget. Bagaimana bisa anak umur 4 tahun.

Mulai hari ini akan ku kontrol tontonan anak ini. Jangan sampai nonton drama lagi. Oh masa depan anakkuㅠ.ㅠ

***

Lagi kepengen buat partnya Jin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lagi kepengen buat partnya Jin. Soalnya keingat waktu dia lagi mancing sama Yoongi waktu di Malta dan gak dapat ikan sama sekali.
Sumpah bikin ngakak banget pas tau. Ikannya dikasi sama penduduk yang mancing juga😂

Oke kalian suka kan??
Hihi. Gimana nih bapak Jin. Anaknya udah mulai suka-sukaan. Sama Sera lagi🐴

Jangan lupa vote dan comment ya
Borahaeng

-mochippiya-

BTS Daily Life After MarriageWhere stories live. Discover now