chapter 3

183 26 2
                                    

Bass POV:

Setiap langkah Yang aku ambil terasa sangat berat,,, aku benar benar bingung apa Yang aku rasakan saat ini,,, ada perasaan bahagia,,,tapi juga takut, takut jika seseorang yang selama ini selalu aku coba lupakan kembali menguasai hati dan fikiran Ku, senang karena setelah 3 tahun lamanya aku bisa melihatnya lagi.

Flashback 3 year ago

Khun Bass, khun pergi dari sini biar kami  Yang menyelesaikan semua ini,, salah satu dari anak buah p'joss Yang membantu Ku menyuruh Ku untuk pergi dari tempat kami bertarung,, aku tau kenapa dia menyuruh Ku pergi,, karena dia pasti melihat Ku terkena pukulan tadi, aku tau mereka takut, karena p'joss pasti akan marah besar jika dia tau aku terluka, peraturannya selalu sama setiap Kali aku pergi melakukan tugan Ku, jaga Bass baik baik jangan sampai dia tergores sedikit pun, jika sampai dia terluka kalian akan membayar 10 Kali lipat dari lukanya,, itu Yang selalu p'joss ucapkan pada anak buah nya sebelum kita pergi menjalankan misi.

Aku tak ingin mereka terluka,,karena luka Yang aku dapatkan kerna kesalahan Ku sendiri Yang tidak terlalu fokus menhadapi lawan,, tapi luka itu akan mereka dapat kan jika p'joss melihat Ku terluka, sebelum bertambah parah aku memutuskan untuk pergi dari sana dan menyerah kan semuanya pada anak buah p'joss di sana,, aku pergi menjauh berlari sambil sesekali menengok kebelakang kawatir di ikuti, bukan aku takut,, hanya saja sepertinya aku lelah dan tidak ingin berkelahi lagi,, karena aku berlari sambil terus melihat kebelakang tiba saja aku menabrak sesuatu Yang sangat keras membuat tubuh Ku terpental kebelakang, aku sudah menutup mata Ku yakin pasti akan jatuh,, tapi setelah beberapa detik aku tidak merasa kan tubuh ku jatuh ketanah,,, aku buka mata Ku pelan tapi Yang aku lihat sepertinya ada malaikat Yang menolong ku,, pamandangan yang ada di depan Ku saat ini benar benar sangat mengagumkan,bagaimana mungkin ada mahluk seperti dia, mata coklatnya seperti menatap sampai ke dalam hati Ku,, hidungnya terpahat indah sekali, bibir tipisnya,, apa rasanya jika aku menciumnya,, hei km tidak apa apa,,, hei,,,, hei,,, suaranya benar benar indah,,, nong aku bertanya apa kamu baik baik saja,,, suaranya Kali ini menyadarkan ku dari semua pemikiran ku,,, tak ada kata Yang bisa aku keluar kan aku hanya mengangguk untuk menjawab pertanyaannya, lalu dia membenarkan posisi kami, karena dari tadi aku masih ada di pelukannya, setelah kami berdiri dia menatap wajah ku,, oh tuhan apa dia ingin membunuh ku,, kenapa harus menatap ku sedekat itu, dan kenapa sekarang tiba tiba pipi ku seperti terbakar, sepertinya kamu terluka, ada sedikit lebam di sudut bibir mu,, dia mengatakan itu sambil mengulurkan tangannya dan menyentuh bagian luka ku, tuhan ada apa dengan aku, sentuhanya membuat ku seperti kehilangan sebagian nafas ku, dan aku yakin saat ini wajah ku pasti sudah sangat merah, sini biar p' Bantu kamu mengobatinya, dia menarik tangan ku untuk duduk di sebuah bangku tak jauh dari tempat kami berdiri tadi.

Dia mengeluarkan sebuah cream dari tas nya dan mulai mengoleskannya pada sudut bibir ku Yang terluka, oh tuhan setiap sentuhannya membuat aku merasakan sesuatu di dalam perut ku, wajahnya begitu dekat, dia benar benar terlihat sangat sempurna, ingin rasanya aku menyentuh nya, oh Bass ayolah hilangkan fikiran mu Yang tidak polos itu, kenapa kamu berkelahi pertanyaannua embuat ku tersadar, hah apa, tadi p' bilang apa, jawab ku gugup, kenapa kam berkelahi, lihatlah kamu bahkan masih menggunakan seragam sekolah mu,kamu akan membuat nama sekolah mu buruk, dan pasti orang tua mu juga, lagian wajah manis seperti mu tidak pantas untuk terluka, aku hanya mampu mengedipkan mata ku mendengar ucapan, apa aku tidak salah dengar,  tadi dia bilang wajah ku manis, karena aku sibuk bertanya tanya dalam hati ku,  aku tidak sadar jika dia sudah selesai mengobati luka ku dan sekarang dia sedang menatap ku bingung, wrong move Bass, saat aku mengangkat wajah ku,  aku malah bertemu dengan matanya Yang seperti sedang menyelidiki ku dari mata ku,, tuhan hentikan ini aku sudah tidak sanggup lagi,,, acara tatap tatapan kami berahir saat ada seseorang Yang memanggilnya, itthipat,,, ayo semua sudah menunggu di lapangan,,, iya p' aku kesana sekarang, kamu pulang dan jangan berkelahi lagi ok anak pendek,,, dengan itu dia pergi tanpa sempat aku mengucapkan apapun bahkan untuk berterimakasih,,, itthipat,,,hanya itu Yang aku tau dari dia.

Setelah kejadian itu,, aku benar benar tak bisa melupakannya, aku heran kenapa orang Yang bahkan baru satu Kali aku bertemu bisa membuat ku seperti ini,, tanpa aku sadari setiap hari aku mulai seeing mendatangi kampusnya hanya untuk melihatnya dari jauh,,dari situ aku mulai tau apa saja Yang dia lakukan, tapi satu bodohnya aku,  aku tak pernah berani mendekatinya, menyapanya atau datang padanya hanya untuk mengucapkan terimakasih yang tertunda,, aku tak pernah punya keberanian untuk melakukannya,,, sampai ahirnya aku tau dia kuliah di fakultas hukum,,, dari situ, aku mulai menarik mundur diri ku,,, karena satu peraturan dari kelompok seperti kami,, jangan pernah berhububungan dengan orang Yang berkaitan dengan hukum,,, dan tanpa di sangaka dia adalah anak dari seorang jaksa dan hakim Yang ternama di negara ini.

Sejak hari itu aku berusaha menghentikan semuanya, perasaan ku cinta ku dan hati ku. Aku mulai menyibukkan diri ku dengan meminta banyak tugas dari p'joss agar aku tidak selalu memikirkannya, dan aku juga berusaha membuka hati ku untuk orang selama ini selalu berada di sisi ku "p'joss"

Flashback end

Dia disana, dia masih sama seperti dulu, bahkan bisa ku katakan dia lebih tampan dari terahir aku melihatnya, tuhan, aku fikir selama ini aku sudah berhasil sedikit Demi sedikit melupakannya, ternyata aku salah, aku sama sekali tidak melupakan sedikitpun tentangnya, hati ini, masih berdegup sama saat aku pertama melihatnya, sekarang apa Yang harus aku lakukan,, bagaimana aku membatu Fon untuk mendapatkannya, saat hati ku sendiri menginginkannya.

Aku hanya duduk di sana memperhatikan permainan basket di depan sana, ah bukan sepertinya aku hanya memperhatikan satu orang saja, lihat dia, permainannya sudah semakin baik, dulu juga sudah baik tapi Yang sekarang jauh lebih baik dari Yang dulu, iya dulu saat aku juga melakukan hal sama seperti saat ini, diam diam mengikutinya agar tau segalanya tentang dia, tapi Kali ini berbeda, aku melakukannya untuk orang lain, apa dia masih mengingat ku atau sudah melupakan ku.

Suara telpon ku membuyarkan semua pemikiran ku tentang pria Yang saat ini sedang aku perhatikan,, hallo... fon ada apa,,, kenapa p' bertanya ada apa, apa Yang sedang p' lakukan disana, kenapa sampai sekarang p' belum mengirimkan ku vidio apapun,, ah iya aku lupa soal itu, karena terlalu fokus pada fikiran ku sendiri,,,itu hanya ku katakan dalam fikiran ku tidak mungkin aku mengatakan langsung pada fon,, iya iya maaf p' lupa karena terlalu seru memperhatikan permainannya,,,,oiiii p' p' disana bukan untuk menonton pertandingannya tapi untuk memperhatikan p'godt,, aku sudah melakukannya dari tadi,, kamu fikir kenapa aku sampai lupa merekam, itu karena dari tadi aku memperhatikanny,,itu jg hanya aku katakan dalam fikiran ku,
Iya p' akan merekamnya sekarang,,,baiklah Fon tunggu,,, emmmm, dengan itu dia menutup telponnya, dan aku berusaha untuk merekamnya, kalu tidak aku bisa dapat masalah dari little devil itu.

Empat quarter berlalu, pertandingan pun selesai, akupun mulai melangkah meninghalkan lapangan tersebut karena Fon sudah menunggu ku di luar, aku terus melangkah sampai sebuah suara menghentikan langkah ku dan membuat hati ku berdetak sngat cepat,,,

"Hei anak pendek"

A/N:ahirnya selesai juga nih chapter 3 nya,,, gara gara sibuk ngurusin anak jadi gini deh, kira kira siapa ya Yang manggil Bass, jadi penasaran 😂😂😂😂

Kenalin anak author Yang paling kecil
Foam and late.

Terimakasih buat Yang udah baca,,, buat Yang belum baca, di baca donk, jangan lupa vote dan comment.

Salam manis dari author sableng Yang di otaknya cuma ada p'tae doank 😂😂😂😂😂😂😂😂, auto di gorok sama tee

Kenalin anak ke 2 ama ke 3 nya author

Kenalin anak ke 2 ama ke 3 nya author

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
When The Devil Fallin LoveWhere stories live. Discover now