chapter 4

192 26 4
                                    

Godt pov

Hari ini seperti biasa di sibukan dengan jadwal kuliah, tugas dan persiapan untuk ujian ahir, benar benar melelahkan, sebenarnya sudah sangat lelah dan ingin sekali pulang tapi sayang sore ini masih ada pertandingan basket, bukan pertandingan besar hanya antar fakultas, setiap tahunnya kampus selalu mengadakan lomba olahraga antar fakultas,,, dan di sini aku sekarang,  menunggu di samping lapangan sebelum pertandingan di mulai,, bisa di dengar dengan jelas hampir seluruh mahasiswa Yang datang meneriakan nama ku, dan aku sudah biasa dengan hal tersebut, maaf bukan aku sombong hanya berkata jujur,  aku bahkan mempunyai FC ku sendiri.

Hari ini akan jadi pertandingan penentu, untuk masuk semi final,, tapi aku yakin Tim hukum pasti akan menang,,.

Pertandingan di mulai dengan skor Yang terus berkejara,, di bisnis ternyata lumayan tangguh, setelah 4 quarter berjalan pertandingan selesai, dan yup kami lah pemenangnya, pertandingan final akan di lakukan setelah ujian selesai, jadi kami bisa fokus untuk persiapan ujia dulu.

Saat aku akan meninggalkan lapangan, mata ku melihat seseorang yang sepertinya tidak asing, aku terus melihatnya, untuk meyakin kan hati ku bahwa itu benar benar orang Yang aku maksud, orang Yang sama sekali tidak bisa aku lupakan sejak pertama Kali aku bertemu dengannya

Flashback

Hari ini ada latihan basket lagi,, saat istirahat latihan aku keluar dari kampus sebentar untuk membeli minuman di cafe sebrang kampus,,, aku sepertinya tidak terlalu memperhatikan jalan ku, sampai aku sadar aku seperti di tabrak sesuatu, tadinya aku ingin sekali marah, pada siapapun Yang sudah berani menabraku, tapi saat aku melihat siapa yang menabrak ku tepat di matanya, hilang semua niat ku, aku seperti terhanyut pada tatapan matanya,, oh tuhan matanya benar benar indah, aku rasa, matanya adalah mata terindah Yang pernah aku lihat. Dari matanya aku beralih memperhatikan setiap sudut wajah nya,,, tidak ada kata Yang bisa aku ungkapkan,,dia memiliki wajah Yang benar benar indah,, aku rasa dia laki laki paling indah Yang pernah aku lihat,, tunggu sebentar, dia laki laki, kenapa aku memujinya, oh godt apa mau sudah gila, pemikiran itu menyadarkan ku dari semua pemikiran ku tentang malaikat Yang ada di hadapan ku saat ini.

Aku melihat ada sedikit luka di sudut bibirnya, langsung aku memanyakan luka itu padanya, untuk mengalihkan perhatian ku pada indahnya mahluk di depan ku saat ini, tanpa jawaban dari nya aku lansung membawanya untuk dudum di sebuah kursi dekat sana,, aku menawarkan untuk mengobati lukanya, karena dia diam saja aku pun mengobatinya, gila sepertinya tangan ku gemetaran saat menyentuh nya, bibir mungilnya tidak pantas terluka seperti ini, tanpa aba aba kenapa aku terus melontarkan pertanyaan padanya sampai pada ahirnya aku mengeluarkan kata Yang tanpa sadar aku ucapkan padanya, wajah manis seperti mu tidak pantas untuk terluka,, sial bagai mana aku bisa mengatakan itu padanya, lalu dia bertanya pada ku apa Yang baru saja aku katakan, bagaimana aku menjawabnya, saat aku mengangkat sedikit wajah ku, mata indahnya menyambut ku, seketika aku tak mampu lagi untuk berkata - kata, matanya benar -benar indah, membuat ku ingin terus menatapnya, "itthipat ayo semua sudah menunggu di lapangan",,, panggilan dari senior ku menyudahi tatapan kami, dan aku pergi meninggal kannya, dan sialnya aku lupa menanyakan siapa namanya.

Setelah hari itu setiap hari aku duduk di kursi itu berharap aku akan bertemu dengannya lagi, tapi dia tak pernah datang, aku tak pernah lagi melihatnya, aku tak tau kenapa aku seperti ini, dia bahkan hanya aku temui sekali, tapi kenapa aku selalu mengingatnya, jika sama aku tidak bodoh saat itu dan menanyakan namanya, aku pasti tidak seperti ini, sial sial sial, kenapa aku tak bisa melupakan si pendek itu.

Flashback end

Setelah aku yakin itu benar-benar dia aku berjalan mendekati nya, tanpa sadar aku mempercepat langkah ku saat aku melihatnya mulai meninggalkan kursi penonton, sial aku tidak ingin kehilangan dia lagi tanpa menanyakan namanya, tiga tahun aku menunggu untuk bertemu dengannya lagi. Aku semakin mempercepat langkah ku karena dia sudah sangat dekat dengan pintu keluar, aku harus menghentikannya sebelum dia keluar, bagaiman ini,akupun memanggilnya dengan nama Yang aku berikan dulu untuknya, jika dia berhenti berarti dia masih mengingat Ku jika tidak, aki akan mengingatkannya kembali "Hei anak pendek",,, dia berhenti, dia benar benat berhenti, itu berarti dia juga masih mengingat ku, aku perlahan mendekatinya yang sama sekali tak berbalik arah kepada ku, aku mengumpulkan semua tenaga ku untuk menyapanya, "God kamu pasti bisa" ,aku menyemangati diri ku sendiri.

Saataku sudah berdiri tepat di belakangnya,  akupun mulai untuk bicara padanya Yang saat ini masih saja membelakangi ku, "hei anak pendek, kenapa jalan mu cepat sekali, apa kamu tidak tau aku sangat lelah setelah pertandingan Dan sekarang masih harus mengejar mu".Dia berbalik kearah ku, ya tuhan dia sama sekali tidak berubah, dia masih sama sepertitiga tahun yang lalu, bahkan sekarang dia terlihat jauh lebih manis,apa dia sejenis vampir yang tidak bisa menua setelah berumur 17 tahun,setelah tiga tahun wajahnya masih sama saja tidak terlihat semakin dewasa, tapi aku suka,,, wajah Yang selama ini aku rindukan kini Ada di hadapan ku,, Mata indahnya bahkan terlihat lebih indah sekarang, Mata tak pernah bisa aku lupakan,, lambaian tangannya di depan wajah ku membuat ku tersadar Dari semua pemikiran ku, "huh? " hanya itu Yang mampu keluar Dari bibir ku, karana terlalu mengagumi keindahannya aku bahkan sama sekali tak mendengar apa Yang dia katakan pada ku, "aku bilang kenapa p' tetap memangil ku pendek, setelah kita bertemu waktu itu aku sudah bertambah lebih tinggi p",suaranya benar benar terdegar sangat indah di telinga ku, "karena dulu atau pun sekarang kamu tetap lebih pendek Dari ku"jawab ku tanpa memalingkan sedikit pun pandangan ku Dari wajah indahnya. "Itu p' saja Yang terlalu tinggi" perkataanya benar benar bisa membuat ku tersenyum apalagi di tambah dengan bibirnya Yang di kerucutkan seperti itu, ooohhhh sungguh luar bias ciptaan Tuhan.

"Kamu mau kemana, kenapa jalan buru buru sekali,? ". "Aku mau pulang p', adik ku sudah menunggu ku",,, "apa mau p' antar pulang",,tidak usah p' aku bisa pulang sendiri, Dan lagi pula aku membawa Mobil p', jadi p' tidak usah report repot mengantar ku pulang,,,aku pulang dulu p', kasihan jika adik ku menunggu terlalu lama. "

Setelah mengatakan itu, dia langsung berbalik dan pergi, sial aku belum menanyakan namanya, aku langsung berlari mengejarnya, lagi..

"Hei pendek tunggu, siapa nama mu?? "
"Bass",hanya itu Yang dia ucapkan dengan senyuman manis di bibirnya lalu pergi.

Bass nama Yang bagus, Dan kita pasti akan segera bertemu lagi,, Dan akan aki pastikan itu, Bass tunggu kita pasti akan bertemu lagi.

A/N: sorry banget ya author Lama banget ga up,,, author abis hibernasi di kutub utara...
Dan ahirnya ceritA mereka di mulai di sini nih,,, gimana ya Kira2 ceritanya,,,list aja di chapter berikutnya.

Maaf kalo masih banyak Yang typo maklum author amatir.

Jangan lupa vote Dan komennya ya
Salam manis Dari author somplak Yang kadang ga suka mikir kalo nulis byebye.

When The Devil Fallin LoveTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon