23. Only You

2.5K 214 29
                                    

Aku selalu memasang wajah seolah tak terjadi apa-apa
Meski aku mencoba tuk berpura-pura seolah tak tahu apa-apa
Aku tetap tak bisa menyembunyikan perasaanku yang terus tumbuh bersamamu

Hanya dirimu, hanya dirimu,
Aku hanya mengharapkan dirimu seorang.

Jika aku merasa baik-baik saja
Itu karena dirimu ada di sisiku
Itu karena dirimu yang membuatku kuat menjalani hidup ini

Jika aku merasa kesepian
Itu karena hanya dirimulah yang selalu menghiburku dengan tingkahmu

Aku merasakan hidupku sekarang,
Aku merasa bahagia sekarang,
Aku merasakan cinta,

Bersamamu

~~~○○○○~~~
5 bulan kemudian

Chaeyoung POV

Ada dimana kami selalu bermesraan,
Ada dimana kami selalu merasa rindu jika jauh,

Ada dimana kami merasa kesedih jika salah satu dari kita sedang jatuh sakit.

Banyak waktu yang kami pikirkan bersama.

Bagaimana hidup ku tanpa dirimu?
Dapatkah aku hanya sesaat melupakan dirimu dari otakku?

Kami selalu berpegang tangan dan menghadapinya satu persatu.

Dimana kami tersenyum bahagia bersama,
Dimana kami sakit dan saling merawat satu sama lain,
Dimana kami saling mengalah agar tak ada yang terluka.

Kami menikmati kebersamaan itu

"Sayang" panggilnya ketika baru tiba di cafe ini

"Hai, kau sudah datang" aku menyambutnya, memeluk tubuh wanita yang akan kunikahi sebulan lagi.

"Kau terlihat lelah" aku melihat mukanya sejenak, memeluk nya lebih dalam lagi, memberikan energiku agar mengurangi kelelahan diwajahnya

"Ne" lesunya "Hari ini sangat melelahkan" jawabnya mengambil posisi duduk dan mengambil minuman yang kupesan

"Kau ingin minum apa? Aku akan memesannya" kataku masih berdiri disamping kursinya, merapihkan anak rambut yang sedikit berantakan itu

"Ani gwenchana, aku minum punyamu saja" katanya manja dan dia masih meminum minuman yang ku pesan. Yang tak lain juga minuman kesukaannya americano

"Sana gwenchana?" Tanyaku beralih duduk didepannya

"Aku hampir putus asa mengeluarkan anaknya" jawabnya serius

"Wae?" Tanyaku

"Anaknya kembar dan salah satu bayinya terlilit tali plasentanya. Aku harus ekstra hati-hati dan celakanya air ketubannya sudah pecah di dalam. Itu membuatku sedikit panik takut bayinya meminum air ketubannya" jelasnya panjang lebar yang hasilnya tak satupun aku mengerti

"Jinjja??? Anak mereka kembar?" Bahagiaku

"Oh mereka lucu" senyumnya

"Pantas saja, tadi pas kau menelpon dahyun dia seperti orang kesetanan keluar dari ruang meeting mukanya sangat panik" jelasku

"Oh dia seorang appa sekarang. Tentu dia panik, terlebih ini anak pertama mereka" senyumnya lagi, terlihat wajah lelah itu

"Tapi dia berlebihan. Sampai dia lupa membawa kunci mobilnya. Aku jadi harus berlarian mengejarnya memberikan kunci itu" aku memasang muka jengkelku, sebenarnya aku ingin menghiburnya sedikit. Dan liat dia tersenyum

"Dasar. Kurasa semua calon appa akan begitu" jawabnya

"Apa, aku juga akan panik jika mendengar kau akan lahiran"senyumku aku, membayangkan saat-saat itu tentu aku gugup sebulan lagi kami menikah dan itu membuatku sangat gugup

Regret ✔Where stories live. Discover now