ReniDmna? Msih sktaran prctkan g?
Aku mengerutkan kening, tumbenan si Reni chat. Sambil menggigit sedikit kebab yang tinggal setengah itu aku perlahan menggerakan jari jempol kiri, membalas pesannya.
Reni
Knp?
Ada yg slah. Kta2 nya
Hdeuh, udh msuk print lah, udah jauh jga ini, udh prjlanan plng
Yaudh, deh. Nnt biayany kbri y.
Ok.
"Rian." Aku menepuk pelan bahu Rian.
Rian menoleh, dan berkata pelan, "Apa? Mau pulang?"
Aku menggeleng pelan, "Masih betah. Anginnya gede banget, tapi seger." Sesaat aku mengusap kedua lengan yang sudah terbungkus oleh jas almamater.
"Masih dingin?" Tanya Rian. Aku mengangguk pelan, dan tersenyum kecil. "Ntar, ya," ujarnya pelan, lalu beranjak entah kemana.
Memandangi para pengendara dan juga beberapa pejalan kaki yang melintas, sejenak menghilangkan kebosanan sejak Rian beranjak tadi. Memang, sudah hampir setengah jam dari meninggalkan tempat percetakan tadi, aku dan Rian menyempatkan diri mampir ke trotoar baru. Ya, hanya duduk dan menghilangkan penat. Untunglah, aku tadi sudah mengganti baju seragam dengan kemeja longgar yang kini tertutup oleh almamater, sedangkan Rian selalu memakai jaket kebesarannya itu.
"Ini." Tak lama Rian datang sambil menyodorkan segelas Coffee latte yang masih mengepulkan asap samarnya. "Ambil, Ky. Katanya dingin."
"Bayar berapa, nih?" ujarku Jenaka.
Rian terkekeh pelan. "Dipikir aku perhitungan apa," balasnya pelan.
Aku mencibir, lalu meniup dan menyeruputnya sedikit. "Gak usah sok, deh, Yan. Kenal kamu tuh gak setahun dua tahun doang, tapi udah dari emak bapak kita masih bocil juga."
"Dasar," ujar Rian sambil mengusap wajahku pelan. "Rian, ih," ujarku merajuk.
"Dih, alay Ky." Dengus Rian yang langsung membuatku semakin gencar menggoda nya. Aku tertawa pelan, sudah lama tidak bercanda ria dengan Rian seperti malam ini.
Setelah merasa cukup dan hari sudah semakin larut aku dan Rian memutuskan untuk segera pulang. Masih seperti saat berangkat tadi, Rian dengan santai mengendarai motornya diantara beberapa laju kendaraan lainnya.
TBC...
![](https://img.wattpad.com/cover/194972309-288-k868803.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Milky [Slow Update]
FanfictionTeruntuk kamu, yang senang bersenda gurau. Yang senang merangkai kata dalam ucapan. Aku hanya lah seorang gadis biasa. Gadis yang hanya dapat mengumbar kepalsuan, yang hanya senang memainkan peran. Teruntuk kamu. Yang selalu menatapku dengan sorot...