[Theseus x Reader] - Polaroid

192 28 14
                                    

POLAROID

Fantastic Beast milik JK Rowling
Story made by Panillalicious, tidak mengambil keuntungan komersial apapun
Terinspirasi dari Polaroid – Jonas Blue, Liam Payne, Lennon Stella

Warning!
OOC, Weirdos, AU, dll

Don't Like Don't Read
Enjoy~

◎◎◎

Theseus Scamander terbangun dari bunga tidurnya seraya mendesah penuh rasa kecewa. Lelaki berparas tampan itu lagi-lagi memimpikan hal serupa; gadis yang fotonya pernah singgah di kantung dompet. Entahlah, sudah berapa lama kejadian tak sengaja itu berlalu? Gadis ini selalu menghantui mimpinya semenjak pertunangannya dengan Leta Lestrange kandas.

Faktanya Leta Lestrange tidak memikirkan Theseus, pria itu juga dilingkupi kegelisahan karena mengetahui fakta tersebut; mereka hanyalah dua orang teman yang memaksakan perasaan satu sama lain padahal pada akhirnya tidak saling menyukai, hanya perasaan menggebu di awal hubungan saja.

Jikalau Theseus bercerita pada adiknya, Newt Scamander, adiknya justru akan tak acuh dan lebih memedulikan hewan-hewan yang dirawatnya. Padahal, sepertinya si gadis yang gentayangan dalam alam bawah sadarnya itu teman satu sekolah Newt, tetapi Theseus juga tidak yakin.

Theseus mengacak rambutnya gemas, ia selalu merasa gelisah jika memimpikan gadis misterius tersebut. Rambutnya yang berwarna [hair colour], bahkan senyuman manis sang gadis saat Theseus tak sengaja mengambil gambarnya masih saja pria itu ingat.

Semua ini karena kamera polaroid yang dipinjamnya untuk proses penyelidikan malam itu.

[][][]

Theseus bekerja di divisi keamanan, berafiliasi dengan kepolisian dan badan pertahanan, tugasnya adalah menjadi reserse yang mencari orang berbahaya.

Newt saat itu berkata, bahwa anak-anak sepantarannya terjebak dalam lingkaran setan narkotika, pihak sekolah sangat kecolongan. Setelah sempat diselidiki oleh Theseus, ternyata hal itu disebabkan oleh gaya hidup anak sekolah menengah yang sudah merasa usia mereka legal untuk minum di bar dan tergoda oleh bujuk rayu iblis bernama narkoba.

Yang membuat Theseus harus turun ke lapangan karena diduga si pengedar menjalin relasi dengan narapidana, begitu rumitnya jaringan narkotika ini sampai Theseus menyamar menjadi anak sekolah menengah di bar yang hendak diselidiki—bersyukur ia sering dikira adiknya Newt dibanding kakaknya oleh para tetangga, jadi tidak akan mencurigakan—selayaknya seorang reserse.

Ia hanya menyelidiki, tidak menangkap, ia sudah hendak pulang dan melapor dengan barang bukti berupa foto dari kamera polaroid yang dipegangnya untuk mengalihkan atensi anak sekolah menengah yang ada di sana sekaligus mencari informasi tentang sang kriminal.

Saat itu, kamera polaroid sedang digandrungi anak muda, tak banyak orang yang punya. Theseus malam itu hampir kewalahan karena dimintai tolong oleh banyak anak sekolah menengah untuk berfoto, sebab hari itu adalah hari ulang tahun seorang gadis bernama Lauren—yang bahkan Theseus tidak kenal.

Sampai parfum beraroma floral menyeruak ke penciuman Theseus, ia dihampiri oleh seorang gadis sekolah menengah yang kira-kira sepantaran dengan Newt, adiknya.

"Oh, hai. Kau tadi sepertinya sempat memfotoku, boleh kulihat?"

Malam itu, Theseus ceroboh, ia terpesona hanya karena senyuman seorang gadis yang terlihat manis saat meminta cranberry juice pada bartender, hingga tanpa sadar gadis itu dipotretnya dan ia cetak pula.

"Ah, maaf aku tak sengaja." Theseus gugup, ia tidak biasa dengan gadis lain selain Leta Lestrange yang waktu itu masih memenuhi benaknya.

Gadis itu tertawa. "Tidak apa, aku hanya ingin lihat, kau yang ditugaskan untuk dokumentasi foto acara ulang tahun Lauren, bukan?"

Theseus menyerahkan foto itu karena terbius dengan tatapan sang gadis. Pria itu hanya mengangguk untuk memperkuat penyamaran juga, melindungi identitasnya sebagai seorang reserse.

Gadis itu mengeluarkan senyum simpul, mengeluarkan spidol dan menandai belakang foto dengan huruf ... entah, inisial namanya?

"Ini, kutandai, tolong jangan pakai ini, aku takut dikira minum. Simpan saja, ya?"

[][][]

Theseus menghela napas, bisa-bisanya jam makan siang begini pria itu melamunkan kejadian jauh di masa lalu. Bahkan, foto yang tercetak itu saja sudah pudar, lagipula ia mungkin tidak akan bertemu lagi dengan si gadis.

Kopi hitam di hadapan sudah habis ia tenggak, mungkin sebaiknya pria itu kembali ke kantor mengingat jam istirahat hampir habis.

Tatkala pria jangkung itu usai membayar kopi dan makan siangnya lantas meraih gagang pintu, bersamaan pula dengan eksistensi perempuan yang tengah menggandeng anak laki-laki dengan jumpsuit yang lucu hendak masuk ke cafe.

Tatapan mereka bertemu, seketika itu juga membuat Theseus mencelos.

Perempuan itu yang menghantui mimpinya selama ini.

Mata Theseus memandang anak laki-laki yang digandeng sang perempuan, rupanya gadis sekolah menengah waktu itu sudah merajut rumah tangga, huh?

"Ah, Anda yang waktu itu di bar bukan?" ujar sang perempuan, dengan ekspresi muka penuh keterkejutan.

Theseus tidak jadi pergi, ia teralihkan dengan ucapan sang perempuan yang mengingatnya itu.

"Aku [name], yang melarangmu memberikan fotoku pada Lauren temanku, uh, yang menandai foto itu—"

"Aku ingat," jawab Theseus cepat.

Theseus gundah, tidak tahu cara bersikap yang baik, harus senang atau sedih karena bertemu kembali dengan orang yang acap kali hadir di mimpinya. Sedikit terbersit perasaan lega karena pada akhirnya ia mengetahui nama sang perempuan.

End?

Still mencintai seorang Theseus makanya saia membuat ff Theseus lagii

Walau THESEUSNYA OOC, garagara sebenernya tema fanfic ini diperuntukkan untuk Kaminaga di fandom sebelah, tapi Kaminaga udah menyita banyak ideku sayangnya.

Well, semoga tetap menghibur walau OOC hahaa, aku masih kesulitan mempelajari chara FB garagara cuma modal nonton film aja :'''

Terima kasih sudah membaca!

Cheers,
Anya gregz

EnchantmentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang