[Draco Malfoy x Reader] - Symphony No 6

143 11 1
                                    

Terinspirasi dari Clair de Lune (Suna Rintaro x Reader) di AO3

Anya Gregson tidak mengambil keuntungan komersial apapun
Harry Potter milik JK Rowling

Warning: OOC, Little bit angsty, PUEBI error dll

Enjoy reading!

•••

Diagon Alley, kata beberapa rekan penyihir di Inggris merupakan tempat yang membawa banyak kenangan. Untukku sendiri, beberapa kali saja kakiku menginjakkan tempat ini, hanya saat aku mendapat tugas di Inggris. Kaki jenjangku melangkah menuju toko es krim Florean Fortescue, refleks hidungku mencium aroma manis dari es krim saat kubuka pintu toko tersebut. Dengan sigap, indra penglihatanku mencari-cari sosok yang mengundangku untuk datang, Hermione Granger. Jika bukan karena ia adalah penyihir berbakat yang kukagumi, aku mungkin kurang tertarik. Tidak ada salahnya, sih, sesekali bersantai menyantap es krim yang digemari penyihir di Inggris.

"Ah, [Last Name]!" Aku mendengar suara Weasley. Rambut merahnya yang familiar itu dengan cepat kutemukan. Aku pun melangkahkan kaki mendekat kepadanya, melontarkan senyuman ke tiga sekawan yang juga menyambutku dengan senyuman.

"Lama tidak jumpa, tiga atau empat tahun, ya?" tanya Potter sesaat setelah aku mendaratkan pantat di bangku yang berada di samping Granger.

Pelayan datang menghampiri, memberi menu mereka, wanita itu tersenyum saat aku menyebutkan varian rasa es krim favoritku. Aku kembali memandang Potter, berpikir sejenak perihal kali terakhir aku menjumpainya.

"Empat, kurasa. Terakhir kali aku berkunjung ke departemenmu, Potter," jawabku.

"Yah, dan kau terpesona dengan Malfoy sampai melupakan Harry yang sedang berbicara serius denganmu," timpal Granger tiba-tiba.

Kata-kata Granger membuatku menyipitkan mata, sudah beberapa lama aku tidak tahu menahu tentang kabar penyihir berdarah murni itu. Aku sendiri sibuk dengan pekerjaanku di Kementerian Sihir Prancis, serta kami tidak bertukar surat atau apapun. Akan tetapi, tidak bisa kupungkiri rasa aneh yang ada di perutku saat Granger mengucapkan namanya. Reaksiku membuat Granger tersenyum simpul, seakan tengah menggodaku. Beruntung, perhatiannya cepat teralihkan tatkala pelayan mengantarkan pesananku.

Sewaktu aku masih bersekolah di Beauxbatons dan mengunjungi Hogwarts, banyak temanku yang tertarik dengannya. Yah, tidak salah juga, karena memang sosok seorang Malfoy yang rupawan. Sebagai keturunan penyihir berdarah murni, Malfoy juga memiliki aura yang memikat. Aku sendiri lebih ingin menikmati kunjungan singkat kala itu agar merasuk ke dalam memoriku, tidak ada rasa ketertarikan sedikit pun terhadap hasil turnamen. Kemudian, aku hanya bertemu pandang dengan Malfoy saat ia berdansa dengan Parkinson di Yule Ball, entahlah aku tidak bisa melupakan sinar matanya kala itu padahal kami memiliki pasangan kencan masing-masing.

Namun, hal itu berbeda saat empat tahun lalu aku bertemu dengannya di Kementerian Sihir Inggris, yang sebenarnya tidak sengaja. Aku sedikit kebingungan dengan lokasi yang kucari, secara kebetulan saja Malfoy ada dalam satu lift yang sama dan membantuku.

Waktu itu, aku terkejut sebab ia mengingatku, meski ia hanya berujar, "Dari sekian banyak siswi Beauxbatons, sepertinya hanya kau yang tidak tertarik dengan Turnamen Triwizards. Maka dari itu aku mengingatmu."

Ia melontarkan beberapa perkataan lain yang membuatku tertawa dan larut ke dalam percakapan lebih dalam dengannya. Aku dan Malfoy sering menghabiskan waktu bersama selama kunjunganku waktu itu, yah ia bahkan mengantarku ke portkey tempatku datang dari Prancis. Ah, pipiku terasa tertarik, terdapat hasrat ingin tersenyum hanya dengan memikirkan pria berambut pirang itu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 18, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

EnchantmentWhere stories live. Discover now