RULES

534 79 26
                                    

Seven Minutes in Heaven





"Pastikan kau bisa datang ke pesta malam ini Perth, kau akan menyesal bila melewatkannya!"  Jackie menyenggol bahu Perth, mencoba menarik perhatiannya.


"Kenapa aku akan menyesal?" Perth menatap sahabatnya malas.


"Saint Suppapong."


Hanya dengan mendengar nama itu saja, sensasi menggelikan mulai mencengkram perutnya. Perth tak menyangka, keingin-tahuannya pada makhluk indah itu mulai memberikan sensasi aneh namun menyenangkan dalam dirinya.


"Kau yakin dia akan datang?" Perth memastikan.


"100%. Kill him with your looks tonight, okay bro?"


"I will." Perth tersenyum membayangkan pertemuan mereka nantinya.  





********


Hingar bingar suara musik serta kelap kelip lampu disko menyambut kedatangan Perth ke pesta Jackie malam itu. Seseorang menghampirinya dengan sticker hologram bertuliskan angka 174 dan menempelkannya di bagian pergelangan tangan kanannya. Berpesan bahwa sticker itu tidak boleh dilepas selama berada di pesta ini. Perth hanya mengangguk paham.


Ia hendak masuk ke dalam untuk menyapa Jackie, sambil sesekali matanya menyapu sekitar, mencari keberadaan Saint.


Tapi nihil. Perth tak bisa menemukan lelaki cantik itu dimanapun. Padahal Perth sengaja datang lebih lambat 2 jam dari waktu dimulainya pesta.


'Sial, aku ditipu.' Geram Perth saat menemukan Jackie di ruang tengah sedang berbincang dengan teman yang bahkan tak dikenalnya. Mungkin mereka adalah senior atau bahkan mahasiswa dari universitas lain.


Jackie yang melihat Perth mendekat kearah mereka tersenyum sumringah menyambutnya.


"Ladies and Gentleman, please welcome, Perth Tanapon Sukumpantanasan Khraaaappp..." Ia menjadi tuan rumah yang baik, mengenalkan Perth pada teman - temannya yang lain. Benar saja, mereka memang berasal dari Universitas lain. Pantas Perth merasa asing.


Perth sebenarnya sudah ingin sekali bertanya tentang Saint, namun ditahannya. Tak baik rasanya menanyakan hal itu tepat setelah ia datang. Terkesan tidak sopan pada si tuan rumah. Jackie yang mengerti Perth bukanlah sang social butterfly, mencoba menyelamatkannya.


"Perth, carilah Nanon dan Phi New di area kolam renang, mereka disana dengan teman - teman angkatan kita."


"Thanks bro!" Perth hendak beranjak namun Jackie segera membisikkannya sesuatu.


"Tunggulah, sebentar lagi dia akan datang. Dan berita bahagianya, he's single now." Jackie lalu menepuk pundak Perth yang membalas ucapannya dengan senyuman misterius.


Perth bergabung dengan Nanon dan New,  menghabiskan minuman sambil mengobrol ringan. Mereka duduk di sofa yang terletak di sudut taman belakang, dengan pemandangan terbaik ke arah pool dan stage kecil tempat DJ memainkan musiknya. Gadis-gadis berbikini berenang sambil ditemani pria - pria rupawan bak model. Ini jelas bukan pesta biasa.


Jam sudah berada di angka 11.13, itu berarti Perth sudah berada di pesta ini selama lebih dari 1 jam, dan tetap tanpa tanda - tanda kehadiran Saint.


"Aku tak bisa menemukan hal yang menarik di pesta ini, aku akan pulang lebih cepat." Perth berkata pada Nanon dan New, yang tampak sudah sedikit mabuk, dilihat dari cengiran lebar mereka.


Homme Fataleحيث تعيش القصص. اكتشف الآن