3

912 91 11
                                    

Geraman dari dua troll yang berlari dengan langkah berdebam hingga menggetarkan tanah terdengar di kegelapan malam. Ayunan tongkat batu yang mereka bawa berdesing, mematahkan beberapa batang dan ranting pohon.

Dua pria berlari menembus semak belukar lebat yang menghalangi jalan mereka. Dengan pedang di tangan, mereka menebas apapun yang menghalangi. Sesekali dua pria itu menoleh ke belakang hanya untuk mendapati dua troll buas masih mengejar mereka. Troll bukanlah makhluk pintar, tapi kekuatan mereka tidak bisa diremehkan. Sekali tertangkap, mereka bisa meremukan tubuh sebelum dipanggang untuk disantap.

"Sial. Dimana pria bernama Kiba itu?'' Geram Shikamaru saat matanya tidak menemukan pria yang menunggangi anjing besar yang seharusnya bersama mereka.

"Lupakan saja. Kita perlu mencari tempat bersembunyi dan menghindari dua makhluk di belakang kita ini'' Naruto menoleh ke belakang dan mendapati dua troll itu masih mengejar mereka dengan mengayun - ayunkan senjata di tangan. Memukul apapun yang menghalangi jalan mereka.

Naruto dan Shikamaru sampai bergidig saat mendengar suara remukan batu yang terkena sabetan dua troll itu. Membayangkan bagaimana jika tubuh mereka yang terkena. Tidak bisa dibayangkan.

"Lebih baik kita bunuh mereka saja Tuanku. Daripada harus lari seperti ini'' Shikamaru memperlambat larinya.

"Jika berhadap - hadapan seperti ini kita tidak akan menang melawan mereka. Jangan bertindak bodoh dengan menantang troll bertarung satu lawan satu. Mereka tidak mengerti itu. Mereka makhluk bodoh, mereka hanya tahu menyerang dan menyerang'' Naruto melompati batang kayu yang sudah roboh dengan mudah.

"Lalu, apa kita hanya bisa lari saja? Sepertinya disini tidak ada tempat bersembunyi''

"Memang itu rencananya'' Naruto menatap langit di atas, memperkirakan waktu ''Hampir pagi, kita perlu mencari tempat yang luas. Troll tidak suka tempat terbuka. Dan seandainya mereka tetap mengejar, kita hanya harus bertahan sedikit lagi. Troll akan menjadi batu saat terkena cahaya matahari''

Mendengar penjelasan Naruto bukan membuat Shikamaru lega, apanya yang hampir pagi, ini masih tengah malam, pagi masih sangat jauh dan kalau mereka terus lari, bisa patah kaki mereka. Tapi meski kesal dan bingung, Shikamaru tidak menyuarakan keberatannya dan memilih untuk terus lari melewati semak belukar menjaga jarak sejauh mungkin dengan dua troll yang mengejar mereka.

"Sssttt.... cepat masuk kemari!''

Suara pelan dan sedikit berbisik terdengar dari rerimbunan tanaman rambat. Dua pria itu menghentikan langkah dan menyadari kalau di balik tanaman rambat itu ada sebuah celah. Mulut gua yang cukup lebar namun tersembunyi dengan baik.

"Kau...'' Shikamaru menunjuk orang yang beberapa saat lalu berlari paling cepat. Geraman rendah keluar dari tenggorokkannya.

"Sudahlah cepat masuk'' Naruto yang lebih dulu menyelinap melewati tanaman rambat dan memasuki gua. Shikamaru menoleh ke belakang, memasang telinga dan sayup - sayup mendengar geraman dua troll yang mengejar mereka. Buru - buru pria itu masuk mengikuti Naruto yang sudah lebih dulu berada di dalam gua.

"Aku pikir kau kabur sendirian saja?'' Shikamaru menyenderkan punggungnya ke dinding gua setelah mereka masuk lebih dalam.

Geramam rendah terdengar dari salah satu sudut gua, namun tidak membuat Naruto maupun Shikamaru takut. Mereka sudah tahu apa yang tengah mendekam disana.

Suara kekehan pelan menggema di dalam gua itu. Suasananya yang hening membuat pendengaran menjadi lebih tajam, hanya saja keadaan gua yang remang membuat indra penglihatan mereka kurang berfungsi.

Satu - satunya penerangan hanya dari setumpuk kecil ranting yang dibakar di tengah ruangan. Tidak terlalu membantu tapi setidaknya mampu menghalau perasaan pengap yang ditimbulkan oleh gelap. Sengaja tidak ingin terlalu mengundang banyak perhatian sehingga hanya menyalakan api kecil saja. Namun hal itu tetap saja berbahaya, mengingat makhluk yang tengah mengejar mereka bisa saja menyadari keberadaan tiga pria itu. Hal inilah yang membuat Kiba memutuskan untuk mematikan api unggun di dalam goa.

GRAY LIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang