FLASHBACK II

29 0 0
                                    


FLASHBACK

Di sepanjang jalan koridor seperti biasa kami selalu dilihat para perempuan yang ada di SD kami, memang kami bocah paling popular di sekolah dan tentunya paling kaya di sekolah ini bahkan kota ini, bukan ingin pilih pilih teman tapi teman teman yang lain merasa takut di sekitar kami mereka bilang tidak ingin di keluarkan dari sekolah.

karena pernah tahun lalu saat kami masih kelas 5 SD teman ku Denor di jahili oleh teman sekelasnya dan hal itu membuat banyak anak anak di sekolah kami menjauhi kami

(flashback in flashback)

karena kita beda kelas aku dan Alex pun yang mendengar berita kalau denor dihajar di kelasnya aku dan alex langsung berlari ke kelas Denor, di lantai atas saat Denor sudah berdarah di kepalanya karena di pukul dengan botol oleh anak itu kami pun berkelahi bersama

"heyyy.... Kenapa kamu pukul teman ku hah!!!!" dengan kemarahan yang meluap luap aku meneriaki mereka, karena anak ini membuat teman ku babak belur sedangkan dia hanya berdarah di hidungnya

Dia hanya menatap kami sinis sambil menunjuk Denor "ohh jadi ini teman mu ya, kasih tahu dia kalau mau berkelahi dengan orang lihat lihat dulu lawanya siapa"

Tiba tiba saja Denor berteriak ke kami berdua "aku tidak pernah mengganggu mereka, mereka yang mengambil kotak pensil ku dan aku tidak mau dia membuangnya ke lantai dasar. Tiba tiba saja dia memukulku dan aku membalas pukulanya Leiden" setelah berkata dengan keras seperti itu akupun terkejut karena tidak pernah sekalipun Denor berteriak seperti itu dia bahkan kalau berbicara tidak pernah berkata dengan nada keras, karena mengingat Denor tidak pernah seperti itu aku pun langsung menghadapkan wajah ku ke anak yang memukul Denor

"apa maksudmu menghajar teman ku ahhh!!!" langsung saja aku hajar wajah nya anak itu tanpa henti dan tiba tiba saja aku melihat Alex ikut menghajar yang lain dan Denor melanjutkan perkelahian juga akhirnya kami bertiga pun baku hantam tiga lawan tiga

"Leiden...!!!!" Alex memanggilku, alex yang lagi di tendangi oleh dua orang yang lain, setelah satu orang yang berhadapan dengan Denor membuat Denor tidak bisa bergerak

"Denor....!" Karena focus ku ke Denor, anak yang bertubuh gempal itu langsung menghajarku hingga aku tidak bisa bergerak dan pada akhirnya kami bertiga langsung di hajar habis habisan oleh mereka sampai mereka merasa puas

"RASAKAN ITU, LEMAH!!!!" anak yang bertubuh gempal itu meludahi wajah ku setelah dia berkata seperti itu

Karena rasa sakit yang aku rasakan di sekujur tubuh ku aku tidak bisa mengusap wajah ku sendiri bekas ludahanya. Akhirnya aku hanya terpejam sebentar sambil memegangi perut ku sampai akhirnya ada yang menggoyang goyangkan tubuhku dan berkata pelan di telingaku "Leiden maafkan aku karena aku lemah" sambil menangis Denor menggoyang pelan tubuhku , dengan tenaga yang tersisa aku memegang tangan Denor

"sudah Denor tidak apa-apa aku menyayangimu sebagai sahabatku rasa sakit mu rasa sakit ku juga" sambil menggenggam tangan Denor dengan erat aku berkata seperti itu agar dia tidak merasa menyesal

"Kalian jangan berpacaran disini masih lingkungan sekolah" dengan suara serak Alex menasihati ku

Aku dan Denor langsung berpandangan sesaat . tiba tiba saja Denor berkata "aku tidak keberatan kalau Leiden jadi pacarku dia bisa melindungiku daripada kau baru di tendang perutmu sekali langung tumbang" Denor mengejek Alex dengan wajah yang benar benar lucu

"hey jangan samakan aku denganya jelas saja dia kuat tubuhnya lebih besar dariku Denor" Alex membela dirinya lagi yang membuat ku ingin tertawa, sudah sering Denor membandingkan Alex dengan ku yang notabene aku keturunan Eropa yang bertubuh besar sedangkan Alex tidak

Dostali jste se na konec publikovaných kapitol.

⏰ Poslední aktualizace: Dec 22, 2019 ⏰

Přidej si tento příběh do své knihovny, abys byl/a informován/a o nových kapitolách!

LOVELY ACTORKde žijí příběhy. Začni objevovat