💚 The Fight - Part 8

777 106 5
                                    

Your POV

Dimana aku?

Sekitarku penuh dengan kerumunan orang yang terlihat bingung.
Em, terakhir kali... Oh. Aku jadi debu.
Mungkin orang orang disini juga.
Apa Stephen juga jadi debu ya?

Aku mencari-cari Stephen ditengah keramaian orang. Aku memanggil namanya berkali kali.
"Stephen! Stephen!"

Aku melihat seorang remaja dengan baju...Spiderman?!?! Peter Parker?!? Aku lari mendatanginya.

"Peter Parker?? Beneran ini kamu??"
aku bertanya spontan.

Peter terlihat bingung.

"Oh maaf. Aku [y/n]. Muridnya Stephen. Kamu kenal dia?"
tanyaku penasaran.

Peter menoleh ke orang-orang disekitarnya.
"Aku???" tanyanya dengan wajah bingung.

Aku tertawa kecil.
"Iya, kamu. Kamu tahu Stephen dimana?

"Siapa itu Stephen?"
tanyanya.

"Emm. Dr Strange?"
kataku ragu ragu.

"Ohhhh... Penyihir itu, namanya Stephen! Oh, maaf. Sayangnya, aku juga hilang di tengah kerumunan orang orang, sama sepertimu."
kata Peter.

Aku menahan senyum melihat tingkah lakunya.

Tiba-tiba wajah Peter mengerut,
"Darimana kamu tahu namaku?"

"Aku seorang sorceress. Seperti Strange. Aku tahu kamu Peter."
jawabku.

Peter mengangguk mengerti.
Tiba-tiba, ia terlihat kebingungan lagi.
"Tony Stark, dimana dia?!?!"

"Kutebak, ia tak jadi debu."
jawabku.

Waktu kami berbincang, tiba tiba portal bercahaya terbuka di samping kami. Aku melihat wajahnya kembali.

"Stephen?? Aku kangen."
kataku sambil memeluknya.

Stephen menatapku sambil mengernyit.

Aku tak sadar aku memeluknya.
"Maaf." kataku sambil melepaskan pelukanku.

Stephen menoleh ke Peter.
"Kita terjebak di Soul Realm.
Kita tak akan bisa keluar bila tidak ada seseorang yang menjentikan gauntletnya untuk mengembalikan kita." jelasnya.

Aku menghembuskan nafas.

Peter berkata ragu-ragu,
"Emm, selama kita disini, maukah kalian mengajariku sedikit magic?"
tanya polos.

Aku tersenyum. Tentu saja.

Memang Peter lebih tua 2 tahun dibanding aku. Tapi tingkahnya benar benar polos dan lugu.
Eh, nggak kok. Dia bukan tipeku.

~~~•~~~

5 hours later.

Stephen memanggil aku dan Peter.
"Siap-siap." katanya misterius.

"Kenapa?" tanya kami hampir bersamaan.

Belum sempat kita bertanya lagi,
tiba tiba kita menghilang.

~~~•~~~

Kita semua kembali. Pasti ada yang menjentikkan gauntletnya.

Aku mengenali orang orang di sekitarku. T'challa? Shuri? Okoye? Mantis? Drax? Wanda?
Semua heroes yang menjadi debu ada disini! Aku keasyikan mengagumi orang orang di sekitarku sampai tidak mendengar suara Stephen.

"Cepat kesini! Kita harus membantu para avengers!" panggil Stephen sambil datang padaku.

Stephen memberi kode ke Wong. Wong mengangguk. Secara bersamaan, semua sorcerer membuka portal. Orang orang bergantian masuk.

Aku membuka portalku sendiri.
Thanos? FIRST AVENGERS?!?
Mereka benar benar butuh pertolongan.

Entah kenapa mereka semua mulai berjajar. Aku bengong.

"Shh. Cepat ikuti." kata Stephen memecahkan lamunanku.

Aku mulai bersiap siap melakukan sihir yang sudah kulatih belakangan ini.

~~~•~~~

Mataku melirik ke kanan dan kiri sambil menghajar musuh. Gauntletnya dioper oper mulu sih.

Wah giliranku. Aku menangkap gauntlet dari Peter. Aku terbang dengan cloakku sambil membawanya.
Aku mengopernya ke hero lain.

Dari kejauhan aku melihat Peter memeluk Tony. Andaikan saja aku dengan Stephen...
Tiba-tiba, ada pasukan Thanos di sampingku.
Eitss, aku menghindar dan balik mendorongnya dengan tameng magicku.

~~~•~~~

Semuanya sudah kewalahan.
Aku mengatur nafasku.
Stephen mengangkat telunjuknya.
Aku menoleh ke Tony.
Menunggu apa yang akan terjadi.

~~~•~~~

Semua orang disitu berlutut pada Tony. Sungguh, seorang pahlawan.
We will remember him.

Aku kasihan melihat Peter. Dia kehilangan satu lagi father figurenya.

~~~•~~~

Aku memakai baju hitam formal.
Mataku tertuju pada arc reactor Tony.
Perlahan menjauh terbawa arus air.
Semua orang menangisi kepergiannya. Aku pun, yang hanya pernah bertemu dengannya sekali, juga merasa kehilangan.

~~~•~~~

Peter duduk di pinggir jembatan denganku. Dari tadi dia membisu, menutup mulutnya rapat- rapat.
Aku tahu betapa berat rasanya menjadi Peter.
Aku merangkulnya dengan tangan kiriku. Mencoba menenangkannya.

*ps
Lanjutan cerita Peter di
"Memories - Avengers Fanction"

"Every heroes have powers,
and that powers
come from their heart."

[Ending Part 8]
10 Agustus 2019

Strange Love - Doctor Strange Fan FictionWhere stories live. Discover now