Part 8 - Problem

486 52 3
                                    

Malam itu menjadi akhir yang buruk. Yunseong mengantarkan Chaewon hingga gerbang asrama perempuan. Tak ada percakapan seperti sebelumnya, hanya saja hawa berubah menjadi dingin. Yunseong tidak tahu harus memulai topik apa dan Chaewon terlalu malas membuka suara setelah bertemu pria yang pernah menyakitinya tersebut. Kini Chaewon dilanda kebingungan. Apa yang harus dilakukannya saat bertemu Yunseong nanti?

Sial. Kenapa ini terjadi saat hari penting?

"Chaewon-ah, semangat!" Eunbi keluar dari kamarnya. Ia telah siap untuk berangkat mengikuti kelas.

"Eonni juga." Chaewon menanggapi dengan lemas.

Sebenarnya Eunbi merasa ada yang tidak beres. Namun, kelasnya akan dimulai sepuluh menit lagi. Ia pun memilih untuk meremas pelan pundak Chaewon, mencoba memberikan kekuatan meskipun tidak tahu masalah apa yang sedang Chaewon hadapi.

Bunyi pesan masuk terdengar, menyadarkan Chaewon dari lamunannya.

Bunyi pesan masuk terdengar, menyadarkan Chaewon dari lamunannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Chaewon menarik nafas panjang sebelum beranjak dari sofa. Ia tidak bisa mengacaukan penampilan perdananya.

"Chaewon eonni belum bersiap-siap?" Suyun keluar dari kamarnya dan melihat Chaewon tengah menarik nafas panjang beberapa kali.

"Aku akan mandi."

"Baiklah. Eonni semangat! Selesai kelas aku akan pergi melihat eonni." Suyun melambaikan tangannya sebelum hilang dibalik pintu.

Benar. Ia tidak bisa mengecewakan orang-orang yang telah mendukungnya. Kim Chaewon semangat!


***


Yunseong, Chaewon dan anggota klub dance telah berkumpul di belakang panggung. Sepuluh menit lagi evaluasi pertama akan dimulai.

Yunseong melihat partner disampingnya itu menggigit kecil bibirnya. Ia terlihat gugup.

"Tidurmu nyenyak?" Yunseong mencoba mengalihkan rasa gugup Chaewon.

"Bagaimana bisa aku tidur nyenyak. Ini pertama kalinya aku menari di depan banyak orang." Chaewon menatap cemas Yunseong.

Yunseong terkekeh. Sejujurnya ia juga sedang gugup. Berapa kali pun ia pernah menari di depan banyak orang, tapi perasaan gugup sebelum tampil selalu ada. Kini ia tidak bisa menunjukkan kegugupannya atau Chaewon akan semakin kacau. Mereka telah berlatih dengan keras.

"Tenanglah. Ingat saat kita berlatih selama ini." Telapak tangan Yunseong jatuh ke atas kepala Chaewon. Hanya diam, tak ingin merusak rambut Chaewon yang telah tertata dengan rapi.

"Ya, aku tahu. Tapi tetap saja." Chaewon mengambil nafas panjang. Sangat panjang.

Entah mengapa, tangan Yunseong bergerak dengan sendirinya. Ia mencubit pelan pipi Chaewon berkali-kali. Hanya untuk main-main. Sedangkan Chaewon terlalu gugup untuk memikirkan apa yang tengah Yunseong lakukan pada pipinya.

Simple Love (✔️) Where stories live. Discover now