(4) Dream

6.8K 311 8
                                    

Vote💥 and comment💓 for next chapter😍

😀😀😀

Di sebuah taman berbalut sinar mentari pagi, terlihat seorang gadis mungil yang tengah bermain ditengah taman bunga. Sesekali senandung kecil lolos dari bibir mungilnya, diikuti dengan berbagai binatang mengelilinginya, tampak sangat nyaman berada di sekitar gadis itu.

Rupa gadis itu tidak dapat digambarkan hanya dengan kata kata. Sangat cantik, bahkan seseorang yang melihatnya tidak akan ragu untuk mengatakan sosok dewi dihadapannya ini.

Dia memakai dress bercorak bunga yang indah. Rambut ikal keemasannya dibiarkan tergerai, tertiup angin musim semi yang menyejukkan. Pipi kemerahannya senantiasa mengukir senyuman lembut seakan dunia selalu berlaku baik padanya.

Sang Alpha mendekat, berusaha meraih sosok indah itu dengan jemarinya. Dia berteriak, berulang kali. Namun seakan tuli, gadis itu tidak memandang sekalipun kepadanya.

Untaian bunga dengan terampil bermain ditangan mungilnya. Membentuk sebuah untaian yang begitu indah.

Untuk beberapa saat gadis itu terdiam, kemudian menoleh kearah sang Alpha yang masih berusaha menggapai kearahnya.

Senyuman sehangat mentari pagi terukir di bibir manisnya yang semerah ceri, manis, sangat manis seakan ini adalah kali terakhir mereka berjumpa.

"Tak bisakah kau.. Mencintaiku sedikit saja..?" sang gadis berjalan mendekati sang Alpha. Tangan mungilnya menyodorkan rangkaian bunga itu, tepat di hadapan sang Alpha, menunggu pria itu mengambil satu satunya hal terindah yang dimilikinya.

Sang Alpha tertegun, menghentikan jemarinya yang berniat menggapai sang gadis. Ada penghalang kasat mata diantara mereka. Dan pria itu mengetahuinya dengan pasti, penghalang itu adalah dinding besar yang selalu disembunyikan semua orang.

Dia menggelengkan kepalanya. Rangkaian bunga itu adalah satu satunya hal yang dimiliki sang gadis untuk hidup. Lalu, mengapa ia memberikan satu satunya hal yang dimilikinya padanya?

Semilir angin terasa kian kuat, menyapu kulit. Suasana musim semi yang indah berubah menjadi salju ditengah malam hari yang kelam.

Gadis mungil dihadapannya hanya terdiam, berdiri dengan beberapa bagian tubuhnya yang telah menghilang. Dress bunga yang dikenakannya kini telah berubah menjadi putih bersih.

Senyuman yang indah itu kembali terukir di bibirnya. Dia terdiam sesaat, memandangi lekat sang Alpha seakan kini adalah kali terakhir mereka bersama.

"Dunia kita telah berbeda.." gadis itu berbalik, berjalan menjauh meninggalkan sang Alpha yang masih mematung di tempatnya.

Sang Alpha tidak mengejar ataupun menahan kepergian sang gadis. Tubuhnya seakan membeku, namun anehnya ia tidak merasa menyesal sedikitpun. Hatinya terasa puas, seakan dendam yang telah dipendamnya sekian lama menghilang.

"Berbahagialah.."


💓💓💓
Jangan lupa vote✨ dan comment✨

Happy reading:)

🍁🍁🍁

"Mate.."

Serigala berwarna abu abu itu melesat, dia segera mendorong rogue besar itu dari tubuh sang gadis hingga terpental dan mengeluarkan suara debuman yang cukup keras.

Iris orangenya bergetar murka, diikuti dengan geraman rendah keluar dari sela taringnya, tepat sebelum melayangkan cakar tajamnya. Membuat tubuh rogue itu seketika terbelah menjadi beberapa bagian dengan darah yang menciprati wajah dingin serigala abu abu itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Too Beautiful For The Alpha✔ (On Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang