Tentang Nurani

6.5K 262 6
                                    

Haii semua readers! Aku menyapa kalian lagi.. Mungkin ada yang lupa tentang cerita ini karna aku lama updetnya. Dan episode ini cukup pendek yaa bagaimana lagi yaa aku sudah berusaha maksimal mungkin.. Sekali lagi aku minta maaf pake banget. Dan aku gak bisa janji mau updet cepet atau satu bulan kemudian hahahah. At least, beri dukungan melalu vote atau komen yaa. Aku harap kalian menghargai penulis amatir ini. Terimakasih!😘😁

Selang beberapa minggu kemudian, hubungan Kenan dan Tania berjalan Harmonis. Tanpa ada pertengkaran bahkan percekcokan diantara mereka pun nyaris tidak ada. Sungguh jika orang awam melihat pasangan sejoli itu hanya bisa mengagumi sekaligus memendam iri kepada mereka.

Semenjak kejadian tersebut, Kenan cukup banyak meluangkan waktu untuk Tania. Pikirnya, mungkin Tania cemburu. ia selalu meluangkan waktunya hanya untuk Atta. Yaa, pada saat itu Atta masih dalam usia mengandung. Jadi, ia harus selalu berada pada istri pertamanya itu. Dan sekarang setelah melahirkan Davis- buah hatinya. Barulah Kenan mempunyai waktu luang bersama Tania. Walaupun begitu, Kenan juga membagi waktunya pula bersama Atta yang saat ini masih mengurus Davis atau menanyakan keadaan anaknya.

Seperti saat ini, Kenan  menelpon Atta di luar balkon hotel. Beberapa hari yang lalu ia memutuskam untuk liburan ke Hawaii bersama Tania. Dan sekarang ia sudah selesai dengan liburannya dan bersiap untuk pulang ke Indonesia.

"Assalammualaikum sayang.."

"Waalaikumsalam sayang.. bagaimana kabar Tania? bagaimana liburannya?"

"Tania sangat baik dan liburan kami sangat bahagia sayang.. bagaimana kabarmu dan jagoan kecil kita Davis?"

"Aku sangat baik dan yang pasti jagoan kecil kita sangat baik disamping itu ia sangat menggemaskan"

"Tolong kau vidcall aku. Aku ingin melihat jagoanku dipagi hari"
Lalu, Atta memvideo call Kenan. Raut Kenan sangat bahagia melihat Davis dari layar handphonenya.

Tania memandang Kenan pun merasa hatinya teriris. Ia merasa bersalah hadir di kehidupan Kenan dan Atta. Jika pada saat itu ia bisa berpikir jernih. Mungkin ia tidak mengambil keputusan yang teramat hina ini.

Sungguh hatinya sakit. Disatu sisi ia ingin bersama Kenan. Di satu sisi lagi, ia ingin dipandang sebagai istri. Bukan wanita simpanan. Walaupun kenyataannya ia sah secara hukum tetapi pada pandangan umum. Istri kedua adalah wanita simpanan. Sungguh ironis sekaligus miris. Tetapi itulah realita yang ada.

Tania memandang Kenan cukup lama. Lalu mengalihkan pandangannya pada setumpukan baju yang harus ia bereskan pada koper. Sekaligus menempatkan oleh-oleh untuk Atta dan Davis sekaligus untuk teman-temannya ditaruh di tempat khusus yang sudah disiapkan oleh Tania sendiri.

Sedari sibuk membereskan barang-barang. Tangan kekar menggelayut pada tubuh kecil Tania. Kepala Kenan mengadahkan pada pundak mulus istrinya itu,"sayang... Kenapa kamu terlalu sibuk. Biarkan saja tak usah mengemasi serapi itu. Toh kita naik pesawat pribadi bukan komersil" kata Kenan dengan manja.

Tania merasa cukup terganggu dengan ulah Kenan. Menghentikan aktivitasnya dan memandang raut Kenan. Dengan rahang tegas di lengkapi hidung mancung sekaligus mata kehijauan yang teduh. Berpikir, apakah keputusannya akan jauh lebih baik ataukah kebalikannya? Tetapi Tania sudah membulatkan tekadnya. Dan apapun yang terjadi ia sudah cukup dewasa untuk menghadapinya.

Mengelus wajah Kenan dengan lembut membuat mpunya terkekeh gemas melihat istri kecilnya mengagumi wajahnya. Ia pun menggendong dan membawanya pada ranjang.

Dengan gagah, Kenan mengukung tubuh mungil Tania.

"Are you ready baby?" Senyuman nakal ia melakukannya. Lagi.

-----

Mereka sudah sampai pada airport dengan raut bahagia. Kenan merangkul pinggang Tania posesif. Berjalan menuju mobil. Berbincang-bincang sekaligus bersenda gurau bersama Kenan membuat hatinya hangat. Apakah Tania bahagia? Mungkin.. tapi dengan sekejap mengembalikan fokus pada tujuan utamanya.

Mungkin ini adalah hari bahagiaku bersamamu untuk terakhir kalinya..
Aku harap kamu tidak akan menyesali
Di kemudian hari. Kenanku.

Istri kecilkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang