13. Melamar Jiwon

97 10 0
                                    

.Flashback.

Didepan jendela yang memperlihatkan keindahan bangunan-bangunan yang tertata rapih, kini Seojoon berdiri dengan handphone di tangannya.

Dia sudah menekan beberapa digit nomer handphone milik Hyungsik, sahabat paling dipercaya oleh Seojoon dibandingkan yang lainnya.

"Woi bro, gimana keadaan si brengsek Hanbin? Matikah?"

"Sapa kabar kita dulu kek Joon." protes Hyungsik.

"Kita kangen banget loh sama lo Joon!" teriak Hansung dan Minho yang terdengar bising oleh Seojoon.

"Yak! Biarkan aku tau kabar dia dulu." pekik Seojoon.

"Tenang Joon, dia belum mati"

"Kau bilang tenang? Aku ingin dia mati, bukan hidup." Seojoon kecewa.

"Terus kita bisa apa? Kita gak bisa bantu buat bunuh Hanbin."

"Biarkan soal Hanbin padaku. Tapi kalian terus pantau keadaan dia dan kabari aku kalau dia sudah sadar."

"Tenang Joon. Soal itu kita dapat berikan padamu."

"Satu hal lagi aku ingin kau menjaga Jiwon untukku!"

"Wanita itu? Apa kau ingin kita mengerjainya?"

"Kau sentuh dia, nyawamu melayang di tanganku" sinis Seojoon, "Akan ku jadikan dia milikku, jadi jaga dia dari gangguan siapa pun." pintanya.

"Percayakan padaku" kata Hyungsik, "Lalu kapan kau akan kembali?"

"Segera. Dengan kabar yang sangat mengejutkan tentunya."

"Baiklah, kami akan menunggumu kembali!" tutur Hyungsik yang akan menutup sambungan, namun dengan sergap Jiwon merampas handphone darinya.

"Yak, bajingan! Kembali kau, jangan bersembunyi seperti orang tak berdosa" pekik Jiwon.

"Ah Jiwon?"

Seojoon hanya tersenyum mendengar makian dari suara wanita yang disukainya.

"Kau mendengarku bukan? Jawablah atau," ucap Jiwon terhenti saat Seojoon mulai bersuara.

"Aku akan kembali dan memilikimu, Jiwon"

"Aku gak akan takut berperang denganmu, cepat kembalilah, aku gak sabar melihatmu menderita ditanganku"

Tut..

Seojoon menutup begitu saja ditengah amarah Jiwon.

"Bodoh! Aku akan membuatmu menderita disisiku sampai kau merasakan kebahagiaan yang akan ku berikan padamu."

"Aahh... Mendengar suaramu, aku semakin ingin cepat kembali melihatmu Jiwon!"

***

Setelah menemui Hanbin yang telah sadar dan berbicara denganya, ayah Seojoon bergegas pergi menemui sang anak.

Kemelut rumit diantara dia dan istrinya sudah tak tahan lagi untuk dibiarkan berlarut, karena itu ayah Seojoon ingin berbicara empat mata dengan anaknya.

Namun bukan sambutan hangat Didapat oleh anak semata wayangnya itu. Melainkan Seojoon menolak untuk menemuinya.

"Kau kemarin ingin ayahmu datang kemari, tapi mengapa sekarang menolak bertemu setelah dia ada disini?"

"Aku tau papah bukan datang untuk aku, mah"

"Maksudmu bagaimana? Lalu dia datang untuk siapa?"

"Untuk siapa lagi kalau bukan Hanbin? Ojun tau itu mah"

TENTANG DIAWhere stories live. Discover now