Yang sebenarnya

10K 579 159
                                    

Btw ibu Ratna kalau muncul cuma secuil-secuil, jarang banget muncul. Giliran udah muncul padahal dikit tapi udah pada panas dingin. Apa gerangan salah ibu Ratna? Xixixixi 🙄🙄

***

Pagi itu setelah Bagas memutuskan cintanya dengan Anggun, dan sebelum ia datang ke toko bangunan. Ternyata ibu Ratna sudah lebih dahulu menemui Arya di tokonya.

Arya yang Baru saja memakirkan sepeda motornya di parkiran khusus. Ia tidak langsung masuk ke dalam ruko karena melihat mobil ibu Ratna memasuki halaman. Sambil menggendong Adnan kemudian Arya berjalan mendekati mobil ibu Ratna yang sudah berhenti di halaman.

Ibu Ratna membuka pintu mobilnya saat Arya sudah berdiri di dekat pintu bagian kemudi.

"Asslamulaikum bu..." sapa Arya penuh takjim, saat ibu Ratna sudah berhadapan dengannya.

"Walaikumsalam..." jawab ibu Ratna sambil membuka kacamata hitam miliknya. Wajahnya terlihat sangat breseri, dan bibirnya selalu tersenyum manis tiap kali ibu Ratna berhadapan dengan Arya.

"Tumben, ibu pagi-pagi sekali udah sampe sini?" Tanya Arya.

"Iya mas, aku mau minta tolong sama kamu." Jawab ibu Ratna sambil mencubit gemes pipi Adnan.

Sedangkan Adnan yang memang sudah sangat akrab dengan ibu Ratna, langsung mengulurkan kedua tangan mungilnya kemudian nemplok di gendongan ibu Ratna.

"Tolong apa ya bu?" Tanya Arya setelah memindahkan Adnan di gendongan ibu Ratna.

"Temenin aku ke Jogja bisa mas?" ujar ibu Ratna. Ia tidak menatap Arya tapi lebih asik mencium hidung, sambil bercanda dengan Adnan.

"Ke Jogja? Mau ngapain?" Tanya Arya lagi.

Beberapa saat kemudian, terlihat ibu Ratna mulai serius menjelaskan maksud dan tujuannya. Sedangkan Arya sangat antusias menyimak dan mendengarkannya.

Setelah ibu Ratna menyelesaikan obrolannya, terlihat Arya mengangguk-anggukan kepala. Terlihat ia mengangkat tangan kanannya seraya berteriak, "Wanto!"

Tidak lama kemudian, Wanto sudah berdiri tepat diantara Arya, dan ibu Ratna yang sedang menggendong Adnan.

"Ada apa ya mas?" Tanya Wanto, kemudian ia menoleh ke ara ibu Ratna sambil membungkuk penuh takjim. "Eh ibu, Assalamulaikum bu."

Ibu Ratna tersenyum simpul menyambut pegawainya, Wanto. "Waalaikumsalam" balas ibu Ratna.

"Gini To..." Arya mulai menjelaskan maksudnya kenapa ia memanggil Wanto. "Bu Ratna minta tolong ditemenin ke Jogja, mau liat stand di Mall, mau buka butik lagi di sana. Mungkin agak lama, agak jauh juga To. Soalnya Mallnya itu Di Ring Road utara Jogja." Ucap Arya menjelaskan.

Sedangkan Wanto menyimaknya penuh antusias.

"Jadi mumpung di Jogja mungkin nanti sekalian liat rumah makan sama butik yang udah di sana." Ibu Ratna mengimbuhi.

Wanto hanya mengangguk-anggukan kepala tanda ia sudah mengerti.

"Nanti tolong jagain kasir ya To," perintah Arya. "Oia... kamu nanti Antar Adnan pulang, soalnya takut kemaleman, nanti capek kasihan. Ibu ada di rumah kok."

"Oh... iya mas," ucap Wanto.

"Jangan sampe Adnan liat kita berangkat, nanti dia nangis. Ajak kemana dulu gitu?" Usul ibu Ratna.

Setelah itu terlihat Wanto mulai merayu Adnan agar mau digendongnya. Lumayan sulit membujuk Adnan yang sudah nyaman di gendongan ibu Ratna. Memerlukan waktu beberapa menit hingga pada akhirnya Adnan pun bersedia digendong Wanto.

Oh.. Mas AryaWhere stories live. Discover now