- - - - -
Ini bukan awal dan akhir dari sebuah tragedi
-meHappy reading..
Jangan lupa tinggalkan komentar:)
Bughh..'Huaaaaa, Hiks.. Bala kaki kala sakit. Hikss, Bala tunggu Kala, jangan pelgi.' isak tangis seorang anak perempuan memanggil saudara kembarnya sambil memegang lutut nya yg berdarah. *Kara, Bara.
'Kala! Hayo bangun, jangan nangis. Nanti Bala ikut nangis, kalo liat Kala nangis.' ucap laki laki itu sambil membantu adiknya bangun lalu mendudukkan nya di kursi.
'Bala, kaki kala sakit.'
'Kala knapa bisa jatuh, hm?.'
'Kala ngejal Bala, Kala takut Bala benel benel mau tinggalin Kala sendili sama mama.' Ucap perempuan itu menghapus air matanya.
'Bala jangan pelgi ya?.' lanjut anak perempuan itu.
'Maap ya Kala. Bala halus pelgi, ini kata papa. Tapi nanti kita pasti ketemu lagi.'
'Kala gamau pisah sama Bala, Kala sayang sama Bala. Bala jangan pelgi. Hiks.. hiks.' jawab perempuan itu lalu memeluk tubuh kakaknya.
Lalu tiba" ada sebuah tangan yg memisahkan mereka berdua.
Yg satu menggendong Bara dan yg satu menarik Kara.'Bara ayo berangkat. Kita udah telat!.' ucap seorang laki laki yg sudah berkepala2 itu.
'Hiks..Papa papa Bala mau kemana?, Kala mau sama Bala pa.' tangis anak perempuan sambil menarik tangan ayahnya.
'Ayah pergi dulu sayang. Kamu jangan nakal ya. Nanti kita ketemu lagi.' ucap laki laki itu lalu mencium kening anak perempuan nya dan berpamitan kepada istrinya.
Istrinya hanya mengangguk tanpa mengucapkan apapun.
Sedangkan si dua anak kembar tersebut hanya bisa menangis sekeras-kerasnya dan saling melambaikan tangan untuk mengucapkan selamat tinggal.Bara dan ayahnya pun memasuki mobil lalu melesat pergi ke luar mansion meninggalkan 2 perempuan yg sedang menangis sejadi jadinya.
Saat mobil sudah meninggalkan mansion perempuan dewasa itu ambruk. Hatinya sakit.
Ke2 laki laki yg sangat ia cintai meninggalkan dirinya sendirian.
Sang anak hanya bisa menatap kepergian saudara kembarnya dan ayah kesayangannya tanpa tau harus berbuat bagaimana.Ia terus saja menggenggam kalung hati pemberian saudaranya itu.
Entah apa yg ada di hati dan pikirannya sekarang. Ia masih terlalu kecil untuk mengalami ini semua.'Hikss hikss.. BALA JANGAN TINGGALIN KALA! KALA SAYANG BALA!.' teriak anak perempuan itu.
Lalu....
"BARA!." teriak Kara saat terbangun dari mimpi. Keringat dingin sudah membasahi sekujur tubuhnya, puing puing kenangan bersama kakaknya kini kembali berputar.
Ia pun dengan segera menggambil ponsel yg ada di nakas samping tempat tidur, lalu menatap lockscreen yg ada dilayar ponsel itu sambil meneteskan air mata.
"Hikss.. Bara lo dimana. Gue mimpiin lo lagi. Mimpi yg sama kembali terulang Bar. Gue gakuat, gue bener bener kangen sama lo."
"Gue pengen nyari lo, tapi gue gatau harus nyari lo kemana. Gue mohon kembali Bar. hikss."
"Kita udah remaja. Dan masa kecil gue, gue habiskan tanpa kehadiran lo. Gue gamau masa remaja gue sama persis seperti masa kecil gue. Gue mohon lo kembali. Please kembali!." lanjutnya, lalu menatap dinding kamar yg berisi tulisan namanya dan nama saudara kembarnya.
Axselian Kara Davila.
&
Danian Bara Davila.Kara sayang Bara selamanya..
"Bara.. I miss you." ucap Kara lalu melanjutkan tidurnya.
🌷
Disisi lain,
KRING.. KRING.. KRINGG..
Suara jam weker berbunyi tepat di pukul 06.00 ,dengan mata yg masih ingin ditutup Bara mengambil jam disamping tempat tidur nya dan mematikan jam tersebut.
Ia sedikit meregangkan badannya lalu berjalan gontai menuju kamar mandi.Setelah selesai, ia memakai seragam sekolahnya lalu turun menuju meja makan.
"Pagi!." ucap seorang perempuan tersenyum sambil meletakan roti di depan Bara.
"Pagi Tan!." jawab Bara.
"Kamu kok makin ganteng Bar?." goda Dania
"Mkasi, ngomong ngomong tante udah dapet info nya?." tanya Bara sambil memakan sarapannya.
Yg ditanya hanya menggelengkan kepalanya,hal itu membuat Bara membuang nafasnya kasar.
"Bara minta bantuan ya tan,Bara mau berangkat dulu. Takut telat." ucap bara lalu mencium pipi Dania nya yg sudah ia dianggap Ibu selama ini.
"Iya sayang, Jangan nakal ya disekolah baru kamu." jawab Dania sambil terkekeh.
Bara hanya mengangguk lalu mengambil kunci motor dan berlalu menuju sekolah barunya.
Sesampai disekolah ia memarkirkan motornya lalu berjalan menuju koridor utama dengan masih menggunakan jaket ditubuhnya, tak lupa juga memasukan satu tangan ke dalam saku celana dan satu lagi memutar mutar kunci motor di jari telunjuknya.
Karena kedatangannya yg tiba" itu, membuat sepanjang koridor yg tadinya ramai kini mendadak sepi.
Banyak bisikan" tntang dirinya dari murid yg ada disana, tapi ia sama sekali tak perduli.
Lagipula ia sudah terbiasa dengan hal tersebut, ia hanya berjalan menuju ruang kepala sekolah dengan wajah andalannya yaitu Datar.TOK.. TOK.. TOK..
"Masuk!." ucap seorang yg ada di dalam kantor kepala sekolah.
"Permisi pak, saya murid baru. Kelas saya dimana?." tanya Bara to the point.
"Owh kamu Danian?." tanya balik kepala sekolah itu.
Bara hanya berdehem sambil mengangguk.
"Kamu di kelas XI IPS3 ya. Jalannya lewat lapangan basket, gedung utara lantai 2."
"Makasi pak, saya pamit." ucap Bara sambil tersenyum.
"Tunggu!"
. . . . . .
To be continued..
Udah vote n coment belum nih?

ESTÁS LEYENDO
BAD TWINS
Novela JuvenilThe Bad Twins Axselian Kara Davila & Danian Bara Davila Seorang Gadis cantik dan Pemuda tampan Yg sama sama memiliki perawakan tubuh tinggi dengan mata dan bibir yg Indah. Sifatnya juga sama 'Bad'. Mereka suka dengan hal yg berbau kebebasan. Club...