40. GAGAL MENYAMAR

95 16 0
                                    


Soeul tahu Lee Seunggi membuntutinya sejak belokan dekat rumah atapnya. Selain itu, tadi Lee Seunggi sok-sok bersembunyi di balik dinding sebelum membuntuti. Dan saat di halte, Soeul berdiri di tepi jalan sedangkan Lee Seunggi duduk di paling ujung kursi seolah Soeul tak pernah tahu kalau yang membuntutinya itu adalah Lee Seunggi.

Saat bus yang ditunggu oleh Soeul datang, Lee Seunggi yang duduk di paling ujung itu buru-buru berdiri lalu berlari memasuki bus mengikuti Soeul. Dia berdiri tepat di samping Soeul dalam bus yang lumayan penuh ini, tapi dia masih saja pura-pura belum ketahuan dengan sama sekali tidak menyapa meski jelas-jelas sempat bertemu mata dengan Soeul.

Soeul juga bukannya tidak mau menyapa duluan, tapi ini sangat aneh menurutnya. Orang itu adalah Lee Seunggi, aktor terkenal, membuntutinya sejak keluar rumah, naik bus seperti ini, tanpa mengenakan sesuatu yang tidak biasa seperti topi atau masker, tapi tak ada satu perempuan pun yang berteriak histeris karena keberadaannya. Soeul jadi curiga, mungkinkah dia sedang melakukan semacam syuting acara TV? Ah, entahlah, biarkan saja.

Tiba-tiba bus berhenti mendadak dan sebagian besar penumpang, baik yang berdiri maupun yang duduk, oleng ke arah muka bus dan jadi berdesakan dengan tidak terkendali. Lengan baju Soeul dijawil Lee Seunggi, sehingga dia tidak begitu oleng dan hanya sedikit bersentuhan dengan seorang anak SMA laki-laki. Soeul dan anak itu saling mengangguk ‘mohon maaf’ dan ‘tidak apa-apa’.

“Kau tidak apa-apa?” kata Lee Seunggi, setelah oleng selesai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Kau tidak apa-apa?” kata Lee Seunggi, setelah oleng selesai.
Soeul hanya mengangguk, dengan sedikit perasaan heran di dalamnya, karena cara bicara Lee Seunggi barusan terasa seperti ‘orang asing’ baginya dan semua orang juga pasti akan berpikir begitu kalau jadi Soeul.

“Hey, pegangan itu ke atas,” kata Ohgong, pada Anak SMA, sambil menunjuk pada pegangan bus yang masih heboh bergoyang di atap, “atau ke kursi,” dan menepuk punggung kursi terdekat. “Cari-cari kesempatan!” gerutunya, dengan sangat sinis. Soeul tidak suka ini.

Anak SMA kesal dan cemberut. “Sudah tua masih saja naik bus bersama ayah. Menyebalkan!” gerutunya, lalu berpindah jauh ke arah depan. Soeul tak mengerti yang digerutukan olehnya.

Soeul turun di suatu halte, untuk berpindah bus, dan Lee Seunggi masih saja membuntutinya.

Dia harus menunggu beberapa saat sebelum naik bus lagi. Ketika itu, seorang ibu-ibu yang membawa bayi dalam kereta dorong mendekati halte sambil main ponsel, dan hampir saja Soeul tertabrak oleh kereta dorong itu.

“Oy, Ajumma, hati-hati kalau berjalan! Kau hampir menabrak orang ini.” Ohgong memarahi ibu-ibu itu demi Soeul.

“Aduh, Agassi, kau tidak apa-apa, kan?” Ibu-ibu merasa tidak enak pada Soeul, tapi Soeul sama sekali tidak masalah atas itu.

“Lain kali perhatikan saja bayimu, jangan ponsel!” Ohgong masih memarahinya.

“Apa sih? Pacarmu saja tidak masalah tuh!” kata Ibu-ibu, lalu melengos ke sisi lain halte. Ohgong monyong-monyong padanya.

Ini semakin aneh, pikir Soeul.

Bus datang. Soeul naik disusul Ohgong, dan ternyata seisi bus adalah pria yang beberapa di antaranya berpakaian tak karuan.

Melihat Soeul tiba-tiba terdiam, Ohgong segera mengerti yang terjadi. Dia berjalan duluan mencari kursi kosong, dan gaya berjalannya ini bisa dibilang centil. Soeul bahkan jijik melihatnya, tapi, “Swiwwit! Hey, mau ke mana?” kata salah satu pria tak karuan, menggoda.

Soeul kaget sekali. Situasi macam apa ini?

Lalu Ohgong melambaikan tangan padanya dengan gemulai, mengajaknya duduk di sampingnya. Tanpa berpikir panjang, karena enggan duduk sendiri di antara pria-pria aneh, Soeul bergegas duduk di samping Ohgong, yang dengan anehnya dibujuk untuk duduk bersama oleh sekumpulan pria tak karuan tadi.

Soeul tiba di tujuan, turun dari bus, dan masih saja dibuntuti. Kali ini dia harus bicara. “Heh, untuk apa kau membuntutiku?!” tuduhnya, keras.

Ohgong agak kaget, dan pelan-pelan dia mulai menyunggingkan senyum puas. “Sudah kuduga, mata itu memang tidak akan pernah bisa dibohongi,” ucapnya, tentang mata api emas Soeul.

“Kau ini bicara apa sih?”

“Karena ternyata kau tahu, ya sudah. Ayo kita ke hotel bareng.” Ohgong menggandeng Soeul tanpa izin.

Soeul melepaskan diri. “Sebentar,” katanya, menjaga jarak. “Kalau kau ingin ke hotel, kenapa naik bus? Kenapa tidak bawa mobil sendiri saja? Kau kan selebriti.”

“Oh? Kau ingin kuantar naik mobil mewahku ke hotel? Bilang dong! Iya deh, mulai besok kita naik mobil mewahku saja.” Ohgong akan menggandeng lagi, tapi gagal.

Soeul bercerocos, “Kata siapa aku ingin diantar naik mobilmu? Maksudku, kau itu kan selebriti, terkenal, tapi—” Soeul bingung. Bagaimana mungkin semua orang tidak mengenali siapa itu Lee Seunggi dengan begitu bodohnya?

Ohgong tahu apa yang dibingungkan Soeul. Hanya dia yang tidak melihat bapak-bapak galak yang memarahi Anak SMA, pemuda keras kepala yang mendesis pada Ibu-ibu, dan cewek modis dengan kacamata hitam yang menarik perhatian semua pria di bus terakhir tadi. Kalau Ohgong menceritakan itu, Soeul pasti tidak akan percaya. Ohgong cekikikan sendiri.

“Kenapa tertawa?!” Soeul protes.

“Sudahlah. Kau bisa terlambat masuk kerja. Ayo.” Kali ini Ohgong benar-benar menggandeng Soeul dan bergerak bersamanya menuju hotel.

” Kali ini Ohgong benar-benar menggandeng Soeul dan bergerak bersamanya menuju hotel

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Auh, capeknya. Ini melelahkan sekali. Argh.” Ohgong menjatuhkan diri ke ranjang kamar 505 setelah melakukan sedikit peregangan otot leher dan punggung.

Dia mendesah. Setelah mendengar cerita tentang Soeul dari Sora kemarin, dia membulatkan tekad untuk menjaga Soeul seperti ini setiap saat. Karena Soeul tidak bisa memanggilnya, karena Soeul belum ingat siapa namanya, Ohgong akan berjaga seperti ini saja untuknya. Dewa Agung Son Ohgong ini akan selalu ada untuk kekasih hatinya itu.

JOURNEY HOTEL: WAR OF SOUL [HWAYUGI S2]Where stories live. Discover now