01. Pagi yang hangat

3.9K 356 8
                                    

.

"Dek, Dongpyo mana?" tanya kak Seungwoo sambil menenteng tas hitam, sudah lengkap dengan pakaian kantornya.

Aku yang lagi mengoleskan selai cokelat ke roti menoleh.

"Lagi di kamar, udah siap dia" jawabku.

Hari ini, hari pertama Dongpyo masuk sekolah dasar jadinya sedikit hectic.

"Kamu jangan capek-capek lho, Nanti adeknya juga ikut capek" ujar kak Seungwoo sambil mengelus perutku yang belum begitu membesar.

"Enggak capek, kakak suami"

"Masih mual?"

Aku menggeleng, "Udah enggak"

"Mama" seru Dongpyo sambil berlarian kearahku.

"Pyo udah rapi belum?" tanyanya semangat sambil berdiri tegak dihadapanku dengan seragam merah putihnya.

Aku mengangguk, "Sudah kok, nak. Sekarang sarapan dulu ya?" ajakku sambil mengelus kepalanya lembut sebelum menaruh piring berisi roti untuk Dongpyo.

"Papa yang nganter, kan?"

Kak Seungwoo terkekeh sambil mengacak rambut Dongpyo gemas. "Iya, sayang"

Dongpyo mengangguk semangat sambil melahap rotinya.

"Dek, hari ini ke kantor?" tanya kak Seungwoo sebelum menghabiskan gigitan terakhirnya.

"Iya, kak. Bulan terakhir sebelum cuti panjang banget" jawabku.

Dia terkekeh sambil mengelus suraiku lembut, "Sebenernya aku yang kerja aja nggak papa. Emang kurang uang bulanan dari aku?"

Aku menggeleng, "Enggak sama sekali, aku mau berbakti sama papa aja"

Kak Seungwoo mengangguk mengerti sambil merapikan dasinya, "Janji nggak cepek-capek ya?"

"Iya, kakak"

Tujuan aku mau bekerja di kantor papa bukan hanya untuk mendapat uang atau apapun. Bukan juga hanya sekedar bekerja.

Uang dari kak Seungwoo benar-benar lebih dari cukup untuk memenuhi semua kebutuhanku dan Dongpyo.

Tapi ini masalah pengabdian. Aku mau papa merasa memiliki penerus di perusahaannya. Ada anak yang masih bisa dia andalkan.

"Pyo kangen grandpa sama grandma" celetuk Dongpyo sebelum menegak susunya.

Aku tersenyum sambil mengusak rambutnya lembut, "Nanti, kita buat janji dulu ya? Mereka sibuk tau" jawabku sambil mencolek hidung Dongpyo gemas dengan hidungku.

"Pagi!" sapa om Jongsuk disusul tante Suzy sambil menenteng bekal untuk Dongpyo.

"Pagi"

"Opa, oma, liat seragamnya Pyo! Bagus kan?" tanya Dongpyo semangat sambil berdiri dari duduknya.

"Wah, jagoannya opa udah cakep aja pagi-pagi" sahut om Jongsuk sambil mengacak surai Dongpyo.

"Ini ya bekal sesuai janji oma" ucap tante Suzy sambil menyamakan tingginya dan memberi Dongpyo bekal yang daritadi Ia bawa.

"Bilang apa sayang?" tanyaku.

"Terima kasih oma" ujar Dongpyo sambil mencium pipi kanan omanya.

"Kalau gitu opa berangkat ya?" pamit om Jongsuk.

"Loh, nggak sarapan dulu om?" tanyaku sebelum menyalimi om Jongsuk.

"Om ada meeting sekalian sarapan"

Aku mengangguk.

"Hati-hati, pa!" Seru kak Seungwoo.

"Sip"

Tante Suzy berjalan ke arahku sambil menepuk bahuku pelan. "Pagi ini udah enakan?" tanyanya sambil membantu merapikan meja makan.

"Udah mendingan, tan. Nggak kaya semalem"

Tante Suzy mengangguk sambil tersenyum.

"Dijaga yang bener ya cucu kedua tante" ucap si tante sambil mengelus perutku.

"Iya, Seungwoo bakal jagain cucu mama sama ibunya. Pasti" sahut kak Seungwoo sambil mengedipkan matanya ke arahku.

Aku hanya tertawa disusul tante Suzy.

"Diusahakan yang terbaik buat dia" sahutku.

🏡🏡🏡

"Hati-hati ya bawa mobilnya, kak" ucapku sambil merapikan rambut Dongpyo lalu bergantian merapikan posisi dasi kak Seungwoo.

"Iya, nanti kalo butuh sesuatu telpon aja ya sayang?"

Aku mengangguk, "Oke"

"Mama, Pyo berangkat dulu ya?" pamit Dongpyo sambil memeluk kakiku.

Aku tersenyum dan jongkok menyamakan tinggi dengan Dongpyo, "Semangat ya sekolahnya, sayang"

"Siap mama"

"Dipeluk dong mamanya" ucap kak Seungwoo.

Dongpyo tersenyum sambil memeluk leherku erat. Anak itu bahkan mencium pipiku berkali-kali.

"Sayang mama" ujarnya sebelum mencium bibirku sekilas.

"Sayang Pyo juga"

Kak Seungwoo mengacak surai Dongpyo gemas, "Manjanya, duh!" sahut kak Seungwoo.

Aku terkekeh.

"Yaudah, adek istri aku berangkat dulu" pamit kak Seungwoo sambil merangkulku sebelum membukakan pintu mobil untuk Dongpyo.

"Sebentar,"

"Ada yang ketinggalan?" tanyaku udah ancang-ancang mau masuk rumah ngambil barang yang ketinggalan.

"Belum pamit sama adek yang disini" ucap kak Seungwoo sambil mengelus perutku.

"Papa kerja dulu ya sayang" ujar kak Seungwoo di depan perutku.

"Iya, papa"

Kak Seungwoo tersenyum sebelum mencium keningku dan masuk ke mobilnya untuk berangkat.

"Kabarin kalo kamu butuh sesuatu ya, adek istri" pintanya sebelum pergi.

"Iya, kakak suami"

●●●

💝💝💝

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

💝💝💝

🐥🐥🐥

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🐥🐥🐥

Madre, SeungwooWhere stories live. Discover now