[CERMIN] Secret Reminder

2 1 0
                                    


Suara alunan itu menyenangkan telingaku. Dia berdiri di atas panggung, menghadap kami penikmat lagu yang mendengarkannya. Kepalaku mendongak untuk memandangnya agar tetap terjangkau mata. Nyanyian itu untuk semua orang yang hadir, tapi rasanya lantunan itu hanya untukku.

"Tidak seharusnya aku jatuh cinta kepadanya." gumamku.

Aku pergi. Kaki yang seharusnya tetap diam memperhatikannya, aku tarik menjauh secara paksa. Perasaanku tahu pasti, jika mencintai semudah itu lalu melepaskannya juga bukan beban. Udara mengitari sekitar kegalauan ini. Dia tetap terpusat oleh lagu yang menggema. Tengokkan kepala menyadarkanku. Dia terpusat oleh dunianya, sedangkan aku hanya serpihan yang kasat mata. Cinta tidak akan terwujud.

"Kenapa bengong, Pit? Nggak jadi pulang?" kata temanku.

Langkahku yang pasti membawa diriku dan bayangan dari kerumunan itu. Sosok cowok itu mengenalkan diri saat ditanyai MC. Namanya Hafiz, otakku sudah mengunci namanya. Suatu saat aku akan menemuinya.

"Takdir indah itu bohong." keluhku pada angin.

"Kata siapa?" cowok berperangai kalem dan berwajah tampan datang menghampiriku yang duduk di pojok kafe.

"Kamu dengar ucapanku?"

"Iya," balasnya tersenyum. "Kamu bertemu takdir indah yang lain. Itu aku."

Aku mengernyitkan dahi. Lalu tertawa geli mendengarkannnya.

Bumi yang tetap sibuk mengelilingi matahari saja tahu cintaku belum hilang untuknya. Apalagi angin selalu membawa curhatanku kepadanya. Siang malam kepedihan akan cinta pandangan pertama itu tak pernah hilang. Bahkan, waktu pun tak bisa menyembuhkan. Cowok itu bilang takdir lain yang indah untukku? Bualannya terlalu hambar.

"Aku memandangmu dari kejauhan saat acara Hafiz. Aku jatuh cinta padamu."

"Siapa namamu?" tanyaku penasaran.

"Haris. Kakak dan manajer Hafiz. Salam kenal." dia tersenyum. Entah kenapa aku juga ikut tersenyum. :)

Kumpulan CeritaWhere stories live. Discover now