Prologue

23 1 1
                                    

"Gue suka sama lo...!"

Sebuah kata yang sudah sering didengar oleh laki ber jaket biru itu. Perempuan berkacamata itu menunggu jawaban sang laki mengenai pernyataan cintanya.

Laki-laki itu berdecak dan mendorong perempuan tadi...

"Menjijikkan. Buat apa suka tapi tak mengerti apa cinta itu sebenarnya? Pergi dari hadapan gue."

Perempuan itu tersentak mendengar ucapan laki-laki yang sudah lama ia cintai, ia tak menyangka bahwa ditolak akan semenyakitkan ini. Laki-laki itu melipat kedua lengannya di depan dada sambil menatap perempuan berkacamata itu.

"B-begitukah..? Yah, sudah mau diapakan lagi kalau tidak suka, kan? Gue akan menjauh," ucap perempuan itu, tersenyum.

Deg!

Laki-laki itu melihat senyuman sang perempuan tersentak. Ia tak pernah melihat senyuman yang menampung segitu banyaknya beban dan kesedihan.

"H-hey..k-kau--"

Perempuan itu terkejut melihat jam yang ada di lengannya, "Ah, maaf. Gue harus pergi sekarang. Jadwal flight gue udah deket, bye Ardin!"

Melihat perempuan itu melambaikan tangannya kearahnya, laki-laki itu tiba-tiba merasa hampa seperti ditusuk ratusan jarum di hatinya...

Apa yang kau rasakan, Ardin...? Pikirnya.

Laki-laki itu akhirnya memakai penutup kepalanya dan segera pergi dari gang kecil itu, tetap dengan persaan baru yang menghujani pikirannya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 29, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Come back, PleaseWhere stories live. Discover now