"Gue suka sama lo...!"
Sebuah kata yang sudah sering didengar oleh laki ber jaket biru itu. Perempuan berkacamata itu menunggu jawaban sang laki mengenai pernyataan cintanya.
Laki-laki itu berdecak dan mendorong perempuan tadi...
"Menjijikkan. Buat apa suka tapi tak mengerti apa cinta itu sebenarnya? Pergi dari hadapan gue."
Perempuan itu tersentak mendengar ucapan laki-laki yang sudah lama ia cintai, ia tak menyangka bahwa ditolak akan semenyakitkan ini. Laki-laki itu melipat kedua lengannya di depan dada sambil menatap perempuan berkacamata itu.
"B-begitukah..? Yah, sudah mau diapakan lagi kalau tidak suka, kan? Gue akan menjauh," ucap perempuan itu, tersenyum.
Deg!
Laki-laki itu melihat senyuman sang perempuan tersentak. Ia tak pernah melihat senyuman yang menampung segitu banyaknya beban dan kesedihan.
"H-hey..k-kau--"
Perempuan itu terkejut melihat jam yang ada di lengannya, "Ah, maaf. Gue harus pergi sekarang. Jadwal flight gue udah deket, bye Ardin!"
Melihat perempuan itu melambaikan tangannya kearahnya, laki-laki itu tiba-tiba merasa hampa seperti ditusuk ratusan jarum di hatinya...
Apa yang kau rasakan, Ardin...? Pikirnya.
Laki-laki itu akhirnya memakai penutup kepalanya dan segera pergi dari gang kecil itu, tetap dengan persaan baru yang menghujani pikirannya.
YOU ARE READING
Come back, Please
RomanceBisakah aku mengembalikkanmu pada sisiku lagi seperti 8 tahun yang lalu?