Chapter XV

1.2K 220 23
                                    

Setelah hari pertama Hangyul memulai latihannya di klub Taekwondo yang sempat terisi oleh kesalahpahaman antara dirinya dengan Yohan, beberapa hari kemudian hubungan mereka kembali membaik. Perkataan Yohan waktu itu sama sekali tidak mereka bahas lagi. Mereka tetap melakukan latihan mereka setiap hari. Meskipun tetap terasa seperti mereka latihan di dunia yang berbeda, namun Yohan selalu menepati janjinya untuk terus memerhatikan Hangyul. Beberapa kali Hangyul mendengar Yuvin hendak mengantarkan pemuda itu pulang karena latihan mereka selesai lebih awal, namun Yohan selalu menolak tawaran itu dan justru menunggu Hangyul selesai latihan sembari duduk di sebelah tasnya seperti biasa. Setelah itu mereka akan pulang bersama meskipun hanya sampai halte bus.

Namun hari ini, ada yang sedikit berbeda.

"Woah, Hangyul! Kau membawa sepeda?" tanya Yohan takjub saat mereka bertemu di depan gedung klub. Dilhatnya Hangyul tengah memarkirkan sebuah sepeda berwarna hitam di sana. Jujur, ini pertama kalinya ia melihat Hangyul membawa sepeda karena biasanya pemuda itu memilih untuk berjalan kemana pun atau sesekali menaiki bus.

Hangyul tersenyum dan mengangguk. Ia pun menghampiri Yohan setelah selesai memarkirkan sepedanya, "sepedaku jaman dulu sih. Aku baru berhasil memperbaikinya sekarang, jadi aku memutuskan untuk memakainya lagi."

Yohan menganggukkan kepalanya mengerti. Mereka pun berjalan beriringan memasuki gedung klub untuk memulai latihan mereka setelah sebelumnya menaruh tas mereka di pojok ruangan dan berganti pakaian menjadi seragam Taekwondo.

Jam menunjukkan pukul 10 pagi saat Yuvin memasuki ruangan latihan mereka dan kini berdiri di hadapan keduanya. Anehnya, sang pelatih sama sekali tidak terlihat dan Yuvin kini justru hanya sendirian.

Meskipun begitu, Yohan dan Hangyul tetap pada posisi siap mereka di hadapan sang asisten pelatih yang tengah tersenyum sumringah kepada keduanya.

"Pelatih tidak bisa datang hari ini karena ada urusan mendadak," ujar Yuvin memulai pembicaraannya hari itu. Ia pun menatap Hangyul, "jadi Hangyul kali ini kau akan dilatih olehku juga."

Hangyul menganggukkan kepalanya patuh, "baik, hyung!"

Yuvin menganggukkan kepalanya, "ah, sepertinya akan sulit kalau kalian berlatih hal yang berbeda di bawah satu pengawasan. Bagaimana kalau kali ini kalian berlatih hal yang sama? Tidak apa-apa kan?"

Yohan dan Hangyul lantas menolehkan kepala mereka untuk melihat satu sama lain sebelum tersenyum dan menganggukkan kepala mereka bersamaan tanda menyetujui usulan Yuvin. Hal tersebut tentu disambut dengan senang oleh Yuvin karena hal tersebut membantu meringankan tugasnya kali ini.

"Yosh, baiklah mari kita mulai latihan hari ini!" ujar Yuvin semangat untuk memulai latihan mereka hari itu.

Latihan pun dimulai dengan pemanasan untuk beberapa saat. Pemanasan kali ini dilakukan oleh keduanya dengan berpasangan, seperti misalnya melakukan sit up dengan berhadapan. Mereka akan tidur dan bangkit secara bersamaan, dengan jarak wajah yang cukup dekat saat mereka bangkit bersamaan.

Meskipun tidak ada yang mendengar selain diri mereka sendiri, namun entah kenapa jantung keduanya berdegup sedikit tidak beraturan saat itu. Mungkinkah ini efek dari fakta bahwa ini pertama kalinya mereka benar-benar latihan bersama dan bukan terasa seperti di dunia berbeda?

Entahlah.

Latihan berlanjut menjadi lebih serius. Mereka melakukan beberapa teknik secara bergantian dengan arahan Yuvin di sana sini. Perlu Hangyul akui, Yuvin merupakan seorang pelatih yang baik. Ia bisa membawa suasana latihan menjadi menyenangkan namun tetap serius, membawa diri mereka menjadi lebih rileks dan bersemangat. Kini ia paham kenapa saat beberapa kali ia tak sengaja melirik latihan Yohan dengan Yuvin, atmosfer mereka terasa menyenangkan dan hubungan mereka terlihat dekat. Ternyata bahkan dengan adanya Hangyul di sana, atmosfernya tetap sama. Yuvin memperlakukan mereka dengan sama.

It's A Lot More Than A Taekwondo • YohangyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang