Part 17

62.9K 2.8K 147
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Zara membuka pintu apartemennya  dengan lesu, lalu menutupnya lagi perlahan.

Zara menyandarkan punggungnya di pintu, dia merutuki kebodohannya tadi.

Mengapa dia harus berlari tadi?
Mengapa dia merasakan perasaan aneh saat dia melihat Lucas dan Britney berciuman tadi?
Entahlah Zara hanya mengikuti kata hatinya tadi.

Zara menghembuskan napas berat, Zara memang tahu Lucas tidak bersalah, justru Britney lah yang mencoba menggodanya, tapi mengapa Lucas diam saja dan tidak menghindar saat Britney menggodanya?

Zara bingung dengan perasaannya sendiri, tidak mungkinkan dia cemburu, dia tidak memiliki perasaan apapun pada Lucas.

"Ck! Zara sudahlah jangan dipikirkan." Zara berbicara pada dirinya sendiri sambil mengacak-acak rambutnya.

Akhirnya karena dia tidak ingin semakin pusing memikirkan kejadian tadi, Zara lebih memilih untuk segera membersihkan dirinya, agar tubuh dan pikirannya kembali segar.

--------

Lucas mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata, tak jarang banyak pengendara lain memaki dan mengumpat padanya.

Tadinya Lucas ingin segera menemui Zara, tapi satu gangguan kecil membuatnya harus menahan dulu keinginannya untuk menemui Zara.

Ayah Lucas, Jonathan Anderson, menghubunginya tadi, dia berkata ada sesuatu yang sangat penting, yang harus dibicarakan dengan Lucas.

Jika saja ayahnya tidak memaksa dan mengancamnya dengan hak perusahaan, Lucas tidak akan pergi untuk menemui ayahnya, dia lebih memilih menyelesaikan masalahnya dengan Zara.

Tapi jika ayahnya sudah sangat memaksa dan mengancam dengan membawa-bawa nama perusahaan, pasti hal yang akan di bicarakan kali ini benar-benar penting.

Lucas diberitahu oleh Louis lewat telepon, bahwa ayahnya sudah ada di mansion nya sejak tadi.

Untuk apa ayahnya datang ke mansion nya, jika hal penting yang akan di bicarakan menyangkut perusahaan?

Lucas memarkirkan mobilnya sembarang di halaman mansion megahnya.

Dengan terburu-buru dia keluar dari mobilnya. Louis yang sudah menunggu di depan pintu utama mansion, langsung menghampiri nya.

"Tuan, Tuan Jonathan sudah ada di dalam mansion, beliau sedang menunggu anda." Ucap Louis sopan, meskipun usianya lebih tua dari Lucas, tetap saja Lucas adalah Tuan nya.

Lucas menyerahkan kunci mobilnya pada salah satu penjaga untuk memarkirkan mobilnya di garasi.

"Apa yang akan dibicarakan pria tua itu, Louis?"

"Maaf Tuan, saya juga tidak tahu, tapi sepertinya pembicaraan kali ini bukan hanya melibatkan Tuan saja, namun ada rekan bisnis Tuan Jonathan yang beliau undang ke mansion ini juga." Ucap Louis.

Teacher ObsessionWhere stories live. Discover now