:1

5.5K 499 60
                                    



Dia melabuhkan punggung pada kerusi kantin . Entah mengapa jantungnya berdebar lebih hebat saat ini . Sakit di wajah juga tidak begitu terasa .

Matanya ligat memandang gadis yang sedang turut duduk bersandar disebelahnya ini .

Syahmi mengambil nafas dalam , berfikir sama ada patut atau tidak dia menyapa gadis itu . Pasti pelajar baru kerana dia sudah diinformkan memang akan ada pelajar baru yang akan masuk ke kelasnya .

Baru saja Syahmi hendak membuka mulut ...

Gadis itu terlebih dahulu bangun .

" Kalau kau dah okay , aku gerak dulu ah ," ujar gadis itu . Suaranya agak serak dan cara percakapannya agak ... kasar . Tidak lembut seperti kebanyakan perempuan lain .

Syahmi segera bangun .

" Terima kasih .. sebab tolong tadi ," kepalanya digaru segan .

Dah la perempuan yang backup , hilang macho !

Gadis itu tersengih sinis , lalu memandang Syahmi atas bawah . " Ketua pengawas huh ?" perlinya sambil melihat pada tag lencana pada blazer Syahmi . Sejujurnya dia tidak menyangka dia baru saja lepas menyelamatkan ketua pengawas daripada dibuli .

Ketua pengawas .... dibuli ?

Wow , this school is on another level .

"Oh btw , just call me 'Hani' . Lagipun kita satu kelas kan ,"

Syahmi sekadar mengangguk kecil . Malunya masih bersisa .

Tiba-tiba gadis itu mengambil kembali tempat duduknya tadi , ada perkara yang dia ingin tahu .

" Siapa eh mamat yang tibai kau tadi tu ?" soalnya , serius .

Syahmi sekali lagi terdiam . Suaranya seakan tersekat di kerongkong . Dan luka di bibir itu kembali terasa .

Lama dia diam ,

" —Abang ... Lelaki yang tibai saya tadi tu .. abang saya," beritahu Syahmi sambil bibirnya melakar senyum tipis .

Tidak tahu sama ada kenyataan itu menyakitkan ,

Atau kebenaran itu seolah tidak nyata .

Hani sedikit tersentak .

" And .. kau biar abang kau tibai kau macam tu je ? Tanpa berlawan balik ?" soalnya , lagi .

Mendengarkan itu , Syahmi tergelak kecil . Lebih kepada sinis sebenarnya .

" Kalau saya boleh lawan dia , dah lama saya lawan dia . Cuma saya ni adik . Dan seorang adik , tidak mampu melawan kudrat seorang abang,"jawab Syahmi , separa pasrah.

Hani kembali berdiri lalu memandang tepat kedalam anak mata Syahmi .

" Itu sebenarnya sekadar alasan .. untuk seorang pengecut mengundurkan diri ," ujar Hani kemudian menapak pergi .

Dan Syahmi , sekali lagi terpana dengan kata-kata gadis yang baru dikenalinya itu .

:::::::::::::::::::::::::


Adam memandang Hazrel risau .Sejak tadi baran sahabatnya itu seakan mahu meletop pada bila-bila masa.

Bukan dia tidak tahu Hazrel ini pantang diusik . Ini bukan sekadar usik , penampar yang diterima .

Habis merudum maruah Hazrel dalam sekelip mata oleh pelajar perempuan yang mereka tidak kenal .

Carutan demi carutan menjadi butiran zikir yang keluar dari bibir Hazrel , dan Adam masih berusaha menenangkan sahabatnya itu .

SELINDUNG✔Where stories live. Discover now