Bagian 18

1.1K 62 0
                                    

Pesan masuk dari Agatha keponsel Gilang membuat Yura terkejut. Langsung saja dia meminta Gilang untuk menjelaskan semuanya. Bukannya dapat penjelasan, Gilang malah memutuskan Yura dipinggir jalan.

Gilang langsung bergegas menemui Agatha.

"Bukannya aku udah bilang buat mutusin dia dua bulan lalu?" tanya Agatha.

"Waktunya belum pas, Agatha."

"Sekarang kamu pilih aku atau dia?" tanya Agatha.

"Ya aku pilih kamu lah, sayang." jawab Gilang.

"Kalau gitu kamu putusin dia secara langsung didepan aku hari ini juga." tegas Agatha.

"Aku udah mutusin dia tadi."

"Aku mau liat dengan mataku sendiri!" Agatha langsung mengambil helm yang ada diatas motor Gilang.

Sudah beberapa kali Gilang memutuskan Yura dengan alasan sepeleh hingga tak masuk akal. Namun ketika dia hendak mengembalikan barang milik Yura yang dipinjamnya untuk menyenangkan Agatha dia selalu tak tega dan meminta Yura kembali. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk menitipkan semuanya kepada Hana dan berhenti menyakiti perasaan Yura.

•••

Sedikit merasa bersalah akhirnya Nathan mau mendengarkan penjelasan Hana. Lagian mana mungkin bisa Nathan mengelak dari pelukan manja gadis itu ditambah raut wajahnya yang mulai membuat Nathan gemas. Hidung dan matanya merah, suaranya sedikit sengau karena hidungnya mampet. Jelas Nathan melihat wajah lucu itu dari dekat.

Diciumnya kening Hana lalu makin lama bibirnya turun dan berhenti tepat di bibir Hana. Sedetik kemudian Nathan mulai mencium lembut bibir bawah Hana yang kenyal dengan perlahan. Nathan tampak sangat gugup, karena ini pertama kalinya dia mencium bibir seseorang. Matanya masih terbuka lebar melihat Hana. Seluruh fikirannya ada bersama Hana.

Diraihnya pinggang Hana dan dibawanya gadis itu duduk diatas meja tanpa melepas ciumannya. Hana tanpa ragu membalas ciuman dari kekasihnya itu. Dia juga tampak menikmati setiap detik waktu berharga ini.

Saat Hana mulai menidurkan tubuhnya , kepalanya tidak sengaja terbentur meja dan membuat Nathan menghentikan aksinya. Hana memegang kepalanya karena sedikit sakit lalu tertawa karena malu.

"Hana! Sakit banget?" Nathan memeriksa kepala Hana.

"Sedikit.hehe." ucapnya sambil mencoba bangkit dibantu Nathan.

Nathan lagi-lagi memandangi wajah Hana penuh dengan rasa sayang. Dia tak menyangka akan memberikan ciuman pertamanya kepada gadis berambut pendek ini.

"Ehm... Aku pulang dulu, ya." ucap Hana salah tingkah.

"Aku anterin—ya?" kata Nathan salah tingkah.

"Ehm...ya..." jawab Hana malu-malu.

Sepanjang perjalanan kembali ke asrama, tak henti-henti kedua sejoli ini tersenyum malu mengingat kejadian tadi. Ditambah rasa malu karena aksi ciuman diakhiri dengan terbenturnya kepala Hana. Tak lupa juga Hana membawa barang-barang milik Yura yang dititipkan Gilang.

"Ah... Itu malu-maluin banget." batin Hana sambil menepuk pelan kepalanya.

"Ah... Kenapa mejanya pake ngingetin segala sih." kata Nathan dalam hati. "Kalau ngga kepentok kaan bisa...—" Nathan tertawa geli sendiri.

POSESIF NATHAN [TAMAT✅]Where stories live. Discover now