CHAPTER 43

3K 158 7
                                    

Aku mau bikin cerita Alanda, tunggu nanti malem yaa 😘

Pantengin terus Instagram aku, biar gak ketinggalan info wkwk

Instagram : Reffiken12_










Selamat membaca.
Enjoy!












Kini sudah ada Alanda Rafael dan Ando di cafe.

Tadi Rafael dan Alanda mengabari Ando, jika Felly sedang bersama mereka.

Jadi, Ando langsung menyusul memastikan Felly tidak apa-apa.

"Lo udah kabarin Gibran?" Tanya Ando

"Felly nolak buat ketemu Gibran"

"Tapi dia suaminya, kita harus kasih tau Gibran"

Rafael mengangguk "Gue nggak setuju! Si Gibran harus dikasih pelajaran" Tolak Alanda

"Al, lo nggak boleh egois. Kita disini cuman sebagai teman mereka berdua, dan disini yang harus tau sepenuhnya tentang Felly ya Gibran, apalagi sekarang Gibran punya tanggung jawab buat Felly" Ucap Ando membuat Alanda bungkam

"Yaudah, gue kabarin Gibran biar dia nyusulin kesini, sebelum Felly datang"

Dengan berat hati Alanda menyetujui, tapi kalau Gibran berani menyakiti Felly lagi, Alanda tidak akan diam saja.

"Kak Ando udah datang?" Suara Felly mengejutkan ketiganya

Alanda langsung menatap Rafael, untung Rafael sudah selesai menelfon Gibran tadi.

"Iya, lo kemana aja?"

"Felly males nyeritain lagi, tanya aja sana ke Kak Ala"

"Ngomong doang, lo males ya Fel"

"Hehee"

Mereka berempat asik mengobrol, sesekali Felly tertawa melihat Ando mengoda Alanda.

"Lo jangan galak galak dong Al ke gue"

"Bodo amat!"

"El, Alanda galak tuh!"

Rafael memutar bola matanya malas, hal biasa melihat dua temanya itu saling beradu mulut.

"Kak Ando gangguin Kak Ala aja sih, suka ya?"

"Iyalah! Gue suka sama Alanda" Ucap Ando percaya diri

"Dih, najis! Lo bisa gak sih jangan godain gue terus?"

"Habisnya lo nggak pernah mau sama gue!"

"Ndo, pelan pelan tuh banyak yang ngeliatin kita" Peringat Rafael membuat Ando cekikikan

"Hahah-"

"Felly!" Teriak laki laki yang sedang melangkahkan kakinya menuju meja Felly

Felly diam, matanya melirik gelisah.

Gibran memeluk Felly erat, seaakan semua rasa yang sadari kemarin membuat dirinya tidak tenang, kini akan baik-baik saja.

Felly tidak membalas pelukan Gibran, tapi kenapa rasanya senang sekaligus menyakitkan.

"Lepas"

Gibran terdiam "Lepas!"

"Fel..."

Felly melepas paksa tubuh Gibran yang sedang memeluk nya erat.

[F1] - FELLYSIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang