Bab 19

4.8K 1K 84
                                    

Disclaimer : Naruto©Mashashi Kishimoto.

Pairing : SasuSaku
Warning : Typo, Gaje, OOC, Dll.
Rated : M
Genre : Romance, Hurt/Comfort.

Happy Reading.. ^^

"Ibu?"

Sakura masih terdiam meski Indra memanggilnya untuk yang kw tiga kali. Kedua tangannya yang memegang pedang miliknya mengerat. Ia memejamkan mata mengusir emosi yang perlahan naik.

"Aku tidak tahu harus bagaimana menceritakan hal itu padamu. Tapi yang pasti, Permaisuri memang terlibat dalam hal itu." ujarnya setelah menimang apa yang harus ia katakan.

Kedua tangan Indra mengepal, rahangnya mengeras. Sekuat tenaga ia menahan amarahnya. Ternyata dugaannya selama ini benar. Lagipula, siapa lagi yang bisa melakukan hal itu pada gurunya? Tidak ada wanita lain yang mempunyai kekuasaan selain permaisuri.

"Tapi kau tenang saja, tak perlu khawatir lagi." Sakura memegang tangan Indra lembut, tersenyum menenangkan pada pangeran pertama kerajaan Konoha itu. Dirinya tahu jika perasaan muridnya tersebut campur aduk, "Sekarang aku punya alasan untuk kembali. Dan lagi, aku ada hal yang harus aku ungkap."

"Maksud Ibu?"

"Kau tak perlu tahu. Lihat saja akhirnya nanti. Aku tidak ingin kau terlibat."

Indra terdiam, ia mengalihkan pandangannya ke arah kobaran api unggun, "Tapi membahayakan mu Ibu."

"Akan lebih berbahaya jika kau ikut campur." Sakura menepuk-nepuk tangan Indra dengan pelan.

Keheningan mengambil alih setelah itu. Keduanya larut dengan pikiran masing-masing. Hingga akhirnya Sakura tiba-tiba membulatkan matanya.

"Ada yang datang."

Bersamaan itu, anak panah berapi melesat kearah mereka. Membunuh beberapa prajurit yang berjaga dan tengah lengah. Dan membakar tenda tempat mereka beristirahat.

"Indra, bangunkan adik-adikmu!" perintah Sakura sebelum melompat dan menampik panah-panah itu. Bunyi dentingan pedang dan anak panah bersahutan. Kericuhan pun akhirnya tak terelakan.

Indra sendiri segera melesat ke tenda tempat para adiknya berada. Beruntung, ketiganya sudah bangun dan keluar ketika dirinya sampai. Bahkan ketiganya sudah membawa masing-masing senjata andalan.

"Kalian pergilah ketempat yang aman. Bersembunyi lah dan jangan keluar sebelum keadaan aman."

"Apa yang terjadi kak Indra?" tanya Haruko dengan wajah yang panik.

"Tenanglah, ada perompak yang menginginkan harta kita. Sekarang kalian sebaiknya mencari tempat bersembunyi."

"Tapi.."

"Lakukan saja perintah kakak. Ini demi kebaikan kalian!"

Ketiganya terdiam, mereka hanya saling melempar pandang. Sedikit keberatan dengan perintah Indra.

"Kenapa masih diam, cepat pergi!"

Haruke akhirnya menarik dua saudara kembarnya. Ia memilih untuk menuruti perintah kakak tertuanya. Dirinya sedikit paham dengan maksud perkataan dari Indra.

"Haruke.."

"Diam." Haruke membawa dua saudaranya bersembunyi di balik pohon besar, "Lebih baik kita bersembunyi, jangan sampai merepotkan Ibu, Kak Indra ataupun Ayah."

Haruko akhirnya diam. Meski dirinya saat ini sangat ingin membantu pertarungan yang terjadi di area perkemahan tersebut.

"Sepertinya mereka tidak mengincar harta, pertarungan disana lebih seperti ingin membunuh kita." kata Sarada dengan suara lirih.

Seifuku-sha (Season 2) DiscontinuedWhere stories live. Discover now