dua

24 6 0
                                    

Pulang sekolah tiba, geng cogan yang berisi Arka,dayan,dimas,dan Bima. Diam di parkiran sepeda sambil ngecengin adik kelas, ketiga cogan itu sangat rusuh terkecuali dengan Arka yang tetap stay cool dengan sikap nya.

Aku menghampiri sepeda ku yang tak jauh dari tempat mereka.

"Iz" panggil Bima salah satu teman kelas ku,juga salah satu bagian dari mereka.

"Apa?"

"Kalau pulang harus pake margin dulu?"

Aku tertawa tanpa perduli dengan keadaan,Bima itu sering sekali membuat selera humor ku menjadi.

"Pake sepeda lah,Bim" jawabku, tanpa ku sadari Arka menatapku sesaat ketika ku menatapnya kembali dia malah asik sendiri.

"Gue duluan ,ya" kata Arka,dia pergi setelah berpamitan pada teman-teman nya

Aku sendiri,masih berdiri di dekat sepedaku. Aneh. Padahal aku dan Arka,kami satu arah menuju rumah,satu sekolah,sering bertemu namun tak pernah  hanya untuk bertegur sapa,dan mengobrol layak nya seperti teman biasa.

"Woy,malah bengong. Gak jadi balik iz?" Tanya Bima yang menyadarkan ku.

"Enggak,soalnya pulang mesti pake margin dulu,hahaha"

Bima ikut tertawa,tidak dengan teman-teman nya.

"Duluan yah Bim"

Aku mengambil sepeda dan berpamitan pulang duluan kepada bima.

"Ke kita enggak,iz?" Ucap Dayan

"Mentang-mentang sama kita beda kelas kali." Timpal Dimas.

Aku tersenyum dan berkata.

"Duluan juga yah,yan,dim"

Mereka tersenyum dan menganggukkan kepala bersamaan.

***

Di sepanjang perjalanan pulang aku berada di belakang Arka,dia tidak menyadari kalau aku mengikuti nya dari belakang.

Arka menggoyangkan sepeda nya ke kanan dan ke kiri,aku mencoba menirukan nya, aku terkekeh ketika senang menirukan setiap pergerakannya .

Kami sudah memasuki daerah komplek, rumah ku sudah terlihat

"Kring..kring..."

Arka membunyikan bel sepeda nya ke setiap orang lansia,yang sedang duduk di setiap rumah nya.

Aku kagum dengan Arka,begitu sopan dan ramah nya di lingkungan . Tapi nyata nya tidak ramah dengan ku.

Aku sudah sampai di depan rumah, aku belum masuk sebelum Arka menghilang dari pandanganku. Tiba-tiba ibu datang dari belakang yang mengagetkanku

"Hayo,liatin siapa?"

Aku gelagapan,dan pergi masuk ke dalam rumah,ibu masih menggodaku. Dia tahu kalau aku sedang memperhatikan laki-laki

"Yah,Izna ketahuan lagi liatin cowok."

Ibu malah mengadu pada ayah. Ayah berdecak dan kembali menggodaku

ILUSI (When we were young) Where stories live. Discover now