01

2.2K 161 22
                                    

di antara ingar-bingar kelakar beberapa murid pagi ini, siyeon yang terlihat paling malas

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

di antara ingar-bingar kelakar beberapa murid pagi ini, siyeon yang terlihat paling malas. pandangannya tampak kosong, namun kakinya terus saja melangkah dengan lambat.

akibat tidak fokus, siyeon baru saja membuat suatu ulah. sampai-sampai dua-tiga murid di sekitar beralih menatapnya. ya, siyeon baru saja menabrak seorang gadis yang berjalan dari arah berlawanan.

"duh, sorry, gue enggak fokus." siyeon segera membenahi posisi tas birunya yang hampir terjatuh.

"oh, ya. gapapa," ujar gadis yang ada di hadapan siyeon. pelan sekali─nyaris tidak terdengar.

jika siyeon perhatikan, gadis tersebut memakai perban di lutut sebelah kiri. tidak hanya itu, siyeon juga sempat melihat sebuah hansaplast yang merekat di tangan kanannya. siyeon pikir, ia baru saja mengalami kecelakaan.

setelah itu, siyeon kembali melanjutkan lengkahnya─tentu saja kali ini lebih berhati-hati. sesekali ia menilik arloji yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, takut terlambat.

"mampus, bisa telat gue."

siyeon mempercepat langkah lantaran kelasnya berada di lantai dua. harus menaiki tangga terlebih dahulu.


















































saat ini, di kantin telah dipertontonkan tiga laki-laki yang sedari tadi ricuh bukan kepalang

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

saat ini, di kantin telah dipertontonkan tiga laki-laki yang sedari tadi ricuh bukan kepalang. tawa ketiganya lepas seolah-olah di kantin ini hanya ada mereka bertiga saja.

"lo udah dapet tempat latihan yang baru?" tanya hyunjin tetiba.

"udah, jin. denger-denger ada anak sini juga yang latihan di sana," jawab yunseong yang masih saja sibuk dengan benda pipih hitam yang dipegangnya.

"siapa emang?" celetuk jeno yang ternyata ikut mendengarkan pembicaraan hyunjin dan yunseong tadi.

"gue belum tau juga, pokoknya dia cowok." yunseong kembali meletakkan handphone-nya ke dalam saku.

sementara itu, meja sebelah juga tidak kalah ricuh. sudah ada siyeon, kim hyunjin, nakyung, dan gowon yang tengah berbincang-bincang dari hal yang penting––sampai yang tidak ada pentingnya.

"pucet banget, gila. makan dulu yuk, yeon?" kim menepuk-nepuk pundak siyeon. "lo belum sarapan, ya?"

"ah, gapapa kim. gue engga laper," balas siyeon sembari menunjukkan senyum simpulnya.

"kalau kamu pingsan, gimana?" tanya gowon yang ikut khawatir melihat raut siyeon.

"ya pingsan aja," balas siyeon dengan entengnya, lantas kim dan gowon saling bertatap heran.

"eh, guys, kalian kenal sama dia?" siyeon menunjuk-nunjuk seorang gadis yang tengah bersemayam sendiri di bangku seberang mereka. kim, gowon, dan nakyung pun ikut serta melihat ke arah gadis tersebut.

kim yang terlihat familier dengan gadis itu pun menjawab, "kenal, yeon. ada apa?"

"pagi tadi gue ga sengaja nabrak dia. sekedar penasaran aja, dia adek kelas, bukan?" tanya siyeon.

"bukan. dia chaeyeon, lee chaeyeon. anak angkatan kita, kok." kini kim beralih menopang dagunya.

"dia yang pendiem itu, 'kan?" celetuk nakyung.

"iya, bener. padahal dia dulu gak sependiem ini." kim masih menatap gadis yang sedang ditanya-tanyakan oleh sahabatnya itu.

"aku juga masih ingat betul, dulu dia suka bantu aku setiap kita kerja kelompok, waktu kelas sebelas," tutur gowon. "kira-kira, apa yang bikin dia jadi pendiem kayak gitu?"

"entah, won. semenjak dia udah berhenti jadi dancer, dia semakin jadi pendiem,"  balas kim.

"ya, dulu dia jadi dancer paling famous di angkatan kita," timpal nakyung.

"kok dulu? emangnya, sekarang dia udah bukan dancer lagi?" siyeon kembali bertanya.

"bukan, dia udah berhenti. sebelum berhenti, gue ga liat tuh ada perban di kakinya."

siyeon baru menyadari lagi kalau chaeyeon memakai perban di lutut kirinya.

"dan ... tau ga? sebenarnya dia pakai perban di paha juga, cuma ketutup rok, jadi engga ada yang tau," lanjut kim.

"lah, kok lo bisa tau?" siyeon memicingkan kedua matanya pada kim hyunjin.

"ya ...." kim memutar kedua bola matanya. "tau aja."

"sekarang, masih ada dancer di angkatan kita?" tanya nakyung.

"ada, kok. di kelas kita ada─"

"yunseong. iya, hwang yunseong," kim memotong ucapan gowon.

 iya, hwang yunseong," kim memotong ucapan gowon

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

halo! wkwk. gimana nih, bagian satunya? ada kritik dan saran?

aku baru pertama kali nulis di wattpad, jadi maaf kalau aneh.

jangan lupa vote & komennya, ya. kalau engga mau sih, ya gapapa ^__^

PRACTICE ROOM. ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora