3

757 202 31
                                    

👑 🐰 👑

👑 🐰 👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁🍁🍁

Jeon Jung Kook memandangi dirinya sendiri sebelum keluar dari balik pintu jerusi besi, baru seratus jam dipindahkan ke sel tahanan tapi rasanya sudah lebih dari setahun mendekam di dalam sana. Di antara dua polisi yang menggiringnya ke ruang introgasi, Jungkook memilih bisu, pandangan nyaris kosong, mengamati lorong panjang yang terasa tak berujung.

Pintu berpelitur hitam pekat itu dibuka dari dalam. Petugas meninggalkannya bersama polisi yang kemarin mengintrogasi selama dua belas jam, menanyakan banyak hal, padahal sejak awal dia sudah mengakui kejahatannya.

"Bagaimana tidurmu semalam, nyenyak?" ujar polisi itu, melipat kedua lengan besarnya depan dada, mengamati Jungkook dengan sisa luka lebam belum sepenuhnya hilang, dari balik manik cokelat gelap yang terasa terlalu mengintimidasi.

Seperti layaknya di sel penjara di belahan dunia mana pun, semua napi dari kasus pelecehan akan mendapat 'sambutan hangat' dari sesama narapidana. Jungkook nyaris sekarat setelah dipukuli oleh sekawanan pengisi sel tahanan, tanpa melakukan perlawanan atau membela dirinya sendiri.

Sampai akhirnya Jaeyun datang dan melerai, sementara petugas yang berjaga malam itu hanya menonton, tidak sudi memberi bantuan pada Jungkook, napi golongan paling hina. Jungkook dilarikan ke ruang emergency dan mendapat perawatan, dia dipindahkan ke sel khusus sampai kondisinya lebih baik.

"Apa lagi yang kau inginkan, bukankah aku sudah mengakui semuanya?" Suara Jungkook yang berat terdengar lebih dalam dan serak.

"Hei, tenanglah, Mr. Jeon—"

"Aku menyerahkan diri—" sela Jungkook, "seharusnya kau bersyukur karena aku sudah memangkas waktumu basa basi, atau barangkali menunda tekanan darahmu naik karena pelaku tidak kunjung mengakui perbuatannya. Jadi sekarang apa lagi maumu?"

"Wah, wah ... ternyata berita itu benar, kau CEO tidak ramah," kata Kim Namjun, menahan keinginan untuk tertawa. "Sepanjang aku menjadi polisi kasus kriminal, baru kali ini ada pelaku mengakui kejahatannya semudah membalikkan tangan."

Jungkook tidak suka nada bicara Namjun, kentara sekali polisi itu sedang mengejeknya. Memancing emosi yang sejak tiga hari lalu tidak tergambar di wajahnya, Jungkook kelewat lelah, dia tidak mau berdebat dengan polisi itu.

"Pengacara ingin menemuimu," kata Namjun, menyungingkan senyum miring. "Sampai jumpa di pengadilan," tukasnya, lalu meninggalkan Jungkook di ruangan itu.

Jungkook diam saja, dia bahkan tidak menoleh sewaktu pintu di belakangnya terbuka dan tertutup. Edgar Lee, muncul dan duduk di seberang meja, barulah Jungkook mengalihkan atensi dari menatap dinding ke pengacara yang dikirim Songhyun untuk mendampinginya.

"Bagaimana kabarmu?" tanya Edgar, sambil mengeluarkan berkas dari dalam tas hitam yang dibawanya.

Jungkook bergeming.

7 Secrets My CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang