📍Tujuh

1.5K 204 51
                                    

Vote dan komen jangan lupa ya~




***********************

"Seongwoo-ssi?"

Seongwoo reflek menolehkan kepalanya kearah belakang, ketika mendengar namanya dipanggil. Senyuman manis seketika terpatri di wajah campannya.

"Ah benar ternyata." Orang itu mulai berjalan mendekati seongwoo yang sedang berdiri menghadap rak cemilan itu. "Lama tidak bertemu ya, apa yang sedang kamu lakukan disini? Sendiri saja?" Orang itu terlihat mencelingukan kepalanya, seolah sedang mencari seseorang.

Seongwoo hanya tersenyum kecil, meraih beberapa bungkus cemilan dan memasukannya ke keranjang yang ia bawa. "Berbelanja kebutuhan bulanan. Dan tentunya aku kemari sendirian. Sebuah kebetulan bisa bertemu denganmu disini, hyunbin-ssi."

Hyunbin hanya menganggukan kepalanya singkat. Kemudian ia ikut bergerak ketika melihat seongwoo yg mulai berjalan kembali, sembari melihat lihat apa lagi yg ia berikan.

Cukup lama mereka berdua terdiam, tanpa berbicara dan menegur. Hingga sampai suara hyunbin kembali terdengar. "Kudengar, kalau daniel sedang sakit beberapa hari ini. Kalau boleh tau dia sakit apa?"

Seongwoo sempat terdiam sejenak, namun kembali memperlihatkan senyuman manisnya itu. "Dia melupakan waktu makannya, dia terkena maag dan juga demam. Namun pagi tadi, suhu tubuhnya sudah mulai turun." Senyuman itu terus melebar, ketika seongwoo mengingat bagaimana lucunya daniel yang sok jual mahal untuk tidak mau memakan masakannya, namun ujung-ujungnya mangkuk yang penuh itu tandas juga.

Ya, walaupun seongwoo harus menahan rasa nyeri di dada ketika daniel mengatakan kalau ia melakukan itu dengan terpaksa.

.

Setelah mengobrol singkat dan berjalan beriringan mengitari minimarket itu bersana hyunbin, akhirnya seongwoo memutuskan untuk pulang setelah membayar belanjaannya.

Mereka berdua berpisah di parkiran depan minimarket itu. Hyunbin juga ikut membantu seongwoo untuk membawakan kantung belanjaan milik seongwoo kedalam mobil.

Hyunbin menutup pintu pengemudi, setelah seongwoo masuk kedalamnya. "Hati hati dalam mengemudi. Matamu terlihat lelah, bertepilah ketika merasa mengantuk." Kalimat biasa, namun terasa sangat berkesan bagi seongwoo. Andai saja daniel yang berkata demikian padanya.

Seongwoo hanya mengangguk pelan menanggapi ucapan hyunbin. "Kamu juga. Aku pulang dulu. Sampai jumpa lagi." Seongwoo melambaikan pelan tangannya dan kemudian, menginjak pedal gasnya dengan pelan.

Hyunbin menatap kepergian mobil seongwoo. Ia mendengus pelan. "Cantik, manis, lembut, berhati tulus, namun sayangnya sudah milik orang lain. Beruntungnya daniel mendapat pria seperti seongwoo. Aku kurang cepat bertemu dengannya." Hyunbin tertawa kecil dan kemudian menuju mobilnya sendiri.



********

Seongwoo memasuki rumahnya dengan membawa kantung belanjaan dikedua tangannya. Tubuhnya senpat tersentak pelan ketika melihat punggung daniel yang sedang membelakanginya itu.

Terlihat daniel sedang berdiri di depan kulkas, mengenakan kaos tipis putihnya dengan bawahan celana pendek biru. Nampaknya ada yang sedang dicari oleh pria itu, terlihat dari kepalanya yang sedang bergerak melihat isi kulkas.

"Apa yang kamu cari?" Seongwoo bertanya dengan pelan, setekah ia meletakan belanjaannya diatas meja dapur.

Daniel sempat melirik kebelakang sekilas, dan mendecak pelan. "Bukan apa apa." Setelah itu ia menutup pintu kulkas. Berbalik untuk kembali menuju kamarnya.

"Da-daniel, tunggu-" seongwoo meneguk pelan salivanya, ketika melihat mata tajam daniel yang sedang menatap kearahnya. Buru buru seongwoo menurunkan pandangannya. "Apa kamu sudah meminum obatmu?"

Beautiful 📍 OngNiel [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang