2-1 ("Arth")

821 49 7
                                    

Dahulu kala, hiduplah seorang Raja bernama Gilgamesh yang haus tahta dan harta. Ia rela membunuh siapapun yang menjadi penghalang. Ia tamak, ia tak peduli derita rakyat.

Seakan matanya telah buta; ia terus melangkah, walaupun jalannya tertutup oleh tumpukan mayat tak berdosa.

Karenanya; puluhan, ratusan, ribuan, bahkan jutaan nyawa telah tiada. Banyaknya mayat berserakan, sudah biasa mengisi hari-hari sang Raja.

Sampai suatu hari, tibalah seorang penyihir dengan gelar Holy Guardian bernama (Merlin). Penyihir wanita, yang lembut tanpa adanya rasa takut. Dan juga, satu-satunya orang yang berani berhadapan langsung dengan Raja Gilgamesh.

Penyihir itu berparas cantik dengan bibir tipis dan wajah berseri. Ia berkata;

"Wahai Rajaku yang bijak, apa hatimu tak merasa perih ketika melihat orang tak berdosa dibabi buta??"

Raja Gilgamesh dengan angkuh menjawab;

"Masalah? kau ingin menentangku?? Pft! Jika benar, sekarang juga akan kupotong kepalamu!!! Lalu ku permalukan jasadmu!!!!!" teriak sang Raja menggema.

Si Penyihir dengan tenang menjawab;

"Aku hanya membawakan kabar gembira. Berubahlah wahai Rajaku, jalan kebenaran akan selalu terbuka untukmu"

Raja Gilgamesh tertawa terbahak-bahak.
Sudah lama ia tidak menyaksikan pelawak.

"Penyihir, oh penyihir~ kau sungguh lucu..." Raja (Gilgamesh) yang tadinya tertawa, lalu menekan berat suaranya. "Apa kau ... meremehkanku?"

Penyihir Merlin menggelengkan kepala.

"Diriku, hanya ingin engkau berpindah dari jalanmu"

*** KrtaK! ***

Gilgamesh menggertakkan giginya.

"Penyihir dusta sepertimu. Bisa apa untuk mengubahku, hah?"

Si Penyihir membalas;

"Aku punya sebuah tantangan, wahai Rajaku. Jika engkau mengalahkanku dalam seni berpedang. Maka akan ku berikan harta terpendam yang selama ini engkau idamkan"

Sekali lagi, Gilgamesh tertawa.
Tidak hanya dirinya; penjaga yang berada di belakang (sang Raja), juga ikut tertawa sejadi-jadinya.

Tidak ada sejarahnya, Penyihir punya kesempatan menang jika beradu pedang dengan Raja Gilgamesh.

Bahkan ... apa sang penyihir tahu? Sudah berapa banyak ahli sihir yang ia bunuh dengan pedangnya??

"Kau cukup menarik, wahai Penyihir. Tapi apa kau yakin dengan tantangan itu?" (Gilgamesh)

Penyihir menggangguk yakin.
Tapi Raja Gilgamesh yang duduk di kursi tahta berlapis emas dan mutiara, masih saja memperlihatkan senyum kecil yang tertutup oleh tangannya.

"Penyihir. Jika kau menang, apa yang kau inginkan?" (Gilgamesh)

Sang Penyihir berkata;

"Rubahlah jalanmu. Rubahlah sifatmu. Rubahlah prilakumu"

Raja Gilgamesh menatap sinis sang Penyihir.

"Itu saja? Kau tidak ingin daerahku??"

Dengan lembut, si Penyihir menjawab;

"Ya, itu saja"

Raja Gilgamesh, lalu memberikan waktu 1 hari lamanya untuk mempersiapkan lokasi pertarungan.

Isekai : Paijeh World Art (≖ᴗ≖ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang