Fake Love

1K 47 0
                                    

Di malam yang sama,  yoongi sangat menikmati alunan pianonya sambil menulis lirik lagu.  Hingga ia tidak menyadari ayahnya sudah pulang.

Jemarinya berhenti mengetuk tuts piano ketika pintu kamarnya di banting ayahnya.
“kau kenapa tidak mendengarkanku,  jangan menyentuh piano itu lagi,  geurae,  harusnya aku bakar pianomu itu. ...”sahut ayahnya

andwae,  hanya ini satu satu nya yang aku punya untuk menghilangkan rinduku pada ibu,  tak bisa kah kau menikmatinya,  waktu kecil kau bilang aku sangat pandai membuat melody dengan piano,  jebalAbeoji tak bisakah kau mengerti aku sedikit saja... “sahut yoongi yang merindukan ibunya.

“kau pikir ibumu merindukanmu juga,  dia meninggalkan mu demi meraih impiannya,  sekali lagi aku memdengar suara alat itu aku akan membakarnya.. “sahut ayahnya keluar dari kamar yoongi.

Yoongi tau kenapa ayahnya membenci alat musik kesukaannya itu,  ia menghela nafas meraba piano itu.  Ibunya meninggalkan dia dan ayahnya demi meraih impiannya sebagai pianis terkenal.  Ia tau hati ayahnya sakit saat mendengar alat musik itu,  yang ia tau dulu saat ia kecil ia sangat mencintai ibunya.

Meski yoongi membenci ibunya Ia tetap merindukan wanita pertama yang ia cintai dalam hidupnya. Memang benar yang ayahnya bilang,  ia di telantarkan ibunya yang sibuk dengan dunianya sendiri setelah sukses menjadi pianis saat usia putranya 7 tahun. tidak salah jika ayahnya membenci alat musik itu.

Ia beralih ke nakas yang ada di tempat tidurnya,  melirik kalender dan membuka laci nakasnya menatap tumpukan surat yang tidak pernah ia baca.

Yoongi tidak di telantarkan sepenuhnya, ibunya terus mengiriminya surat dan uang saku setiap bulannya namun ia tidak pernah menyentuhnya mengingat rasa benci yang juga ada di dalam dirinya.

Meski ia benci namun ia tidak bisa berhenti merindukan ibunya.  Ia menutup kembali laci nakas itu dan beranjak dari kamarnya menuju dapur.

“aah..  Lapar... “sahutnya sambil membuka lemari makanan dan mengambil sebungkus ramyeon,  ia mulai memanaskan air, mengiris bawang.  Memasukkan mie instan itu ke panci beserta bawang dan di tambahkan telur.

Ketika ia membuang sampah ramyeon itu, ia melihat sesuatu di tong sampah.  Ia melirik kotak berwarna hitam itu dan meraihnya.

mwoya. .?”sahutnya membolak balik kotak itu dan melihat sebuah undangan di bagian bawah kotak hitam persegi panjang ukuran 10x20cm.

untuk min yoongi.. “

yoongi melepas kertas undangan itu yang menempel di kotak kado, ia merasa ayahnya yang membuang Kotak itu disana.

Saat membaca isi undangan itu,  ia tercengang,  itu adalah undangan pernikahan kedua ibunya.
eomma...  Kau benar benar meninggalkanku... “gumamnya membuka kotak berwarna hitam itu.

Ia melihat sebuah dasi kupu kupu berwarna hitam di dalamnya,  dan sebuah kartu ucapan.  Yoongi meraih kartu ucapan itu dan mulai membacanya.

yoongi-a, eomma mhianhae tidak bisa berada disisimu,  eomma juga tau.  Kau tidak pernah menbaca surat yang eomma kirimkan setiap bulan, kau tidak pernah membalas surat eomma,  jeongmal jangan membenci eomma seperti itu,  eomma ingin melihatmu di hari pernikahan nanti,  eomma membelikanmu dasi ini pasti sangat tampan jika kau memakainya. Dasi kupu kupu itu sangat cocok untukmu,  Aideul-a saranghae.. “

Yoongi melupakan sesaat ia sedang memasak,  ia mematikan kompor dan meremuk kartu ucapan itu.

Ia duduk di lantai sambil menekuk wajahnya di kedua lututnya.  Di saat terpuruk seperti itu ia ingin menenangkan dirinya dengan alunan melody pianonya tapi jika ia memaikan alat musik itu ayahnya akan marah.

Save Me  [End]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن