Kim Seokjin

763 39 10
                                    

Seseorang yang berlumuran darah,  menatap tangannya yang gemetar Penuh darah. Nafasnya mengebu penuh kepanikan hingga airmatanya terus membasahi pipinya.

Seseorang remaja yang berdiri di atas gedung sambil merentangkan kedua tangannya,  menikmati angin yang mnghempas tubuhnya. Berakhir Menjatuhkan dirinya pasrah dengan mata tertutup. Hidup yang menyedihkan dan keputus asaan membuatnya meneteskan airmata terakhirnya.

Seseorang yang terlihat sangat rapuh merendam dirinya di dalam bathup dengan kran air yang menyala.  Membiarkan dirinya tenggelam dalam air yang memenuhi bathup itu. 

Sesorang yang berjalan di jembatan hangang dengan tatapan kosong, seperti jalan hidupnya. Trauma,  derita yang tak henti menghujam pikirannya. Membuat Dirinya begitu tersiksa,  ia menelan semua obat yang ia ambil dari saku mantelnya.

Tanpa memikirkan apapun ia memasukkan semua obat itu ke mulutnya hingga tumbang, jatuh tak sadarkan diri.

Seseorang yang terlihat putus asa,  ruangan yang berantakan, wajah yang kusut penuh keputus asaan hanya berdiam diri di tengah kobaran api.

Seseorang yang melangkah tak tau arah menyaksikan aksi bunuh diri teman dekatnya,  ia mencoba menghentikan dan meraih tangannya namun tak bisa ia raih.  Mereka tenggelam dalam keputus asaan dan kepasrahan.  Airmata sang leader bersatu dengan air hangang yang dingin malam itu.

Jin bangun dalam keadaan shock,  ia melihat bagaimana teman temannya berakhir,  saat mereka semua hancur  Tidak terima akibat dari kesalahan yang tak di sengaja namun berakhir menyakitkan itu.

Meski bunga jiwanya menyaksikan bagaimana teman temannya berakhir.  Tapi jika melihat ke suasana itu lagi untuk kedua kalinya Seakan itu adalah peringatan untuknya. 

Beruntung suga malam itu diam diam pergi ke rumah sakit menemui ibunya.  Dengan nafas yang sesak sambil menutup kedua telinganya, saat ucapan seseorang menggema di gendang telinganya namun ia tak tau suara siapa itu.

Kebahagiaan yang kau inginkan sudah hampir kau dapatkan,  perlahan satu persatu dari mereka akan menemui kebahagiaan dari setiap luka yang menggores hati mereka.

Kau  hampir berhasil menyelamatkan semua teman temanmu dari kehancuran.  Ketahuilah kebahagiaan dari teman temanmu adalah akhir dari dirimu yang kau pertaruhkan demi merubah takdir mereka,  yang sudah di gariskan dalam hidup mereka. 

"mwoya?  Apa maksud semua ini....  “ gumam jin mengusap wajahnya berusaha menenangkan dirinya.

Jin tak pernah tidur tenang,  selalu di hantui mimpinya yang begitu jelas.  Diam diam ia mencoba mengendalikan dirinya hingga mampu membuat yang lain tidak mencurigainya.

Tapi akankah caranya selama ini akan berhasil mengingat satu persatu dari mereka mulai menyadari ada yang salah dengan sang cahaya kehidupan itu.

Ia bisa melihat semua dalam mimpinya,  kesedihan,  kepedihan namun disana tersemat kebahagian mereka setelah melepaskan segala deritanya.

Jhope,  tiba tiba wanita yang meninggalkannya dulu kembali mencarinya. Hingga,  senyumnya hilang, masa pertahanannya runtuh,  trauma  kembali menguasai dirinya hingga ia mencapai titik lemahnya.

Jimin mendapat kado paling menyakitkan,  ibunya berkunjung ke dorm,  memakinya,  memarahinya. Mematahkan hatinya hingga larut dalam kesedihan yang begitu menyayat hati.

Taehyung, orang yang paling ia rindukan datang kembali padanya,  Senyumnya yang penuh kepedihanpun berganti dengan kebahagiaan.

Jungkook menangis merindukan kasih sayang ayahnya yang telah lama hilang,  segala kepedihannya pun sudah ia keluarkan. Tinggal menunggu waktu dimana senyumnya,  kesepiannya,  kekosongannya akan berganti dengan cinta yang memang seharusnya miliknya.

Save Me  [End]Where stories live. Discover now