[BONUS] Part 3

1.5K 126 4
                                    

Namjun masih sibuk berkutat dengan semua berkas yang ada dihadapannya, ga sadar waktu udah menunjukkan pukul sepuluh malam.

Namjun bergegas untuk pulang, untuk malam ini namjun pulang kerumah seri dan jimin. Malas untuk pulang kerumah utama, di ingat cuma dia doang yang nempatin.

"Aku pulang!!"

Jimin berlari kearah pintu karena mendengar suara namjun, "Astaga bangg!!! Akhirnya lu datang juga!"

Namjun bergedik ngeri melihat jimin yang berhamburan kedalam pelukan namjun, kalo tadi itu seri beda ceritanya.

"Apaan sih lo, homo ya!"

"Syukur lo datang, seriusan bang"

Namjun mengernyitkan dahinya, "ada apa? Seri mana?" Namjun berjalan kearah sofa, "tumben dia ga heboh gue datang kesini"

"Dia lagi minggat bang,"

"WHATTS"

Namjun ga habis pikir dengan kelakuan adiknya, demen bener bikin masalah. Padahal dia yakin, dia bakalan merasa damai dengan menikahnya seri dengan jimin.

"Kenapa bisa coba?"

"Ya gue juga ga tau bang, dia mendadak aneh beberapa minggu ini, tidur ga demen bareng gue, demennya meluk si vernon, heran gue"

"Ha? Seri meluk cowo lain didepan lu?"

"Iya, selow aja kali bang,"

"Selo apaan, dia ga ngehargai lu apa?"

"Sini sini gue bisikin dulu,"

Namjun mendekatkan telinganya kewajah jimin, dan jimin pun membisikkan beberapa kata.

"Whattttttsssss??!!!!!!"

"Tenang brooo tenangggg"

"Gila!!! Berita panas ini mah, kalau papa tau abis loo pada!"

"Abis? Waduhh jgn kasi tau papa dong bang, gue belum mau cerai ama seriii"

Namjun pun dengan entengnya memukul kepala jimin, "yeeeee goblok, maksudnya mah abissss tenaga lo disuruh buang buang uanggg"

Jimin masih heran dan belum paham.

"Ya ampun jimin sayang, lu kalo bilang ke bokap nih, kalo peliharaan lu hamil, bokap pasti kegirangan and then lu bakalan di kasi kemewahan hahahha"

"Tapii...."

"Tapi apa?"

"Gue belun terlalu yakin sih bang,"

"Lah kok belum yakin?"

"Abis gue belum nyuruh dia test,"

"Lah kenapa belum?"

"Ya namanya seri blm mau hamil, jd dia gamau terima kenyataan,"

Namjun dengan sigap memberikan jimin sebuah pelukan, "tenang aja jim, ntar biar gue yang ngurusin dan ngeruqiyahin itu bocah, lu tenang aja"

Seri masih belum mau ngelepas pelukan dari vernon, vernon sih selama dipeluk gitu ama seri, asli dia gada bergerak sedetikpun.

Tina yang memperhatikan dua manusia itu hanya bisa memutar bola matanya dengan malas, mau ngelepas mereka berdua percuma. Yang ada ntar tina bakal jatuh untuk kesekian kalinya.

"Please deh ya ser, lu ga kasian apa sama abang gue?"

"Kasian kenapa dek?"

Pertanyaan vernon berhasil membuat tina menatap nya dengan jijik, dia sengaja ngomong gitu agar seri melepas pelukannya eh si empunya badan mah malah kaya protes gitu.

Seri yang ditanya hanya menatap tina dengan datar, "makanya kalo punya abang mah yang normal dikit dong gantengnya tinnn" ucap seri sembari mengeratkan pelukannya.

Vernon semakin senang sih, makanya ketika tina nanya gitu dia rada ga senang.

"Aaaa coba aja suami gue seganteng vernon, kan gue ga mesti nyari cowo lain untuk di pelukk"

Brakkkkk!!!!

"Astagaaaa sayang!!!!!"

My Brothers [BTS FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang