tigapuluh

444 56 21
                                    

Hai.
.
.
.
.
.
.
BRAK!!!

Suara banting pintu rumah kos bikin dua anak piyak yang lagi nonton bareng jadi loncat karena kaget.

Jimin dengan mata tajamnya masuk dengan swipe rambutnya ke belakang. Ambil rokok di meja.

Rokok di teras dengan mata yang berkaca kaca. Gak dia bukan nangisin Yoongi atau Seulgi, dia cuman nangisin hidup dia aja.

Kayak mau pacaran tuh ada aja masalahnya. Entah yang mau dikawinin orang lah, gak direstuin lah, pho lah.

Dan cuman Yoongi yang bisa pegang kepercayaan bundanya. Tapi kalau Yoongi dengan dia beneran putus nantinya, gimana tanggapan bunda? Pasti kecewa.

Jimin tendang meja di depannya. Buang putung rokoknya terus masuk.

"Kak Jim--"

BRAK!!

Pintu lagi lagi di banting sama cowok bermarga park itu. Taehyung tau mana yang mesti dia laden. Taehyung akhirnya deketin kamar Jimin.

"Jim?"

"....."

"Jimin? Boleh gue masuk?"

Lama. Gak ada jawaban. Taehyung akhirnya putusin buat pergi tapi pintu kebuka.

Mata Jimin merah karena nangis dan rambutnya yang acak acakan.

"Taehyung..."

"Apaan?"

"Boleh anterin Jungkook pulang? Gue mau cerita sama lo"
.
.
.
.
.
Ya, hitunglah ini udah 2 minggu setelah kejadian Jimin dan Yoongi. Jungkook juga jadi jarang ke kos Taehyung. Katanya Jimin mau sendiri.

Taehyung juga nginep di rumah mamanya untuk sementara demi sahabatnya.

Dan Yoongi juga gak ada nanya nanya tentang Jimin. Seolah Jimin kayak gak penting buat ditanya kabarnya.

"Kak yoon gak kangen kak Jimin?"

Yoongi ngerutin alisnya. Serasa gak suka dengar nama Jimin.

"Kak! Kakak jawab ih"

"Apa sih Jung?"

"Gak kangen kak J--"

"Gak. Gak perlu dikangenin"

"Ih jahatnya. Kakak kenapa sama kak Jimin? Marahan ya?"

Yoongi mau jawab tapi gajadi. Yoongi balik badan sambil mainin hp nya dengan posisi tengkurap.

"Dari yang kudengar, kakak marah sama kak Jimin karena kak Jimin pacaran dengan kak Seulgi diam diam, iya?"

Yoongi masih diem. Gak mau denger. Jungkook putar bola mata.

"Kakak gak berhak marah. Ini perasaan kak Jimin pas tau kalo kakak diam diam punya kak Hoseok, kayak karma. Kakak mending minta maaf"

"Ngapain? Gak penting"

"Iya gak penting tapi kakak lihat sendiri kak Jimin jadi suka menyendiri terus badannya kurusan kata kak Tae. Kakak gak ada rasa kasian apa?"

Yoongi beku. Dia duduk tegak. Mandangin adeknya dalam dalam.

"Serius?"

.
.
.
.
.
.
Jimin meringkuk di kasurnya dengan balutan selimut. Hujan deras banget. Dia gak makan karena dia takut keluar. Takut seandainya dia keluar, Yoongi muncul dan bilang 'jimin maafin aku',

Kenapa  takut? Karena ketika kata kata itu keluar, Jimin jadi lemah. Tunduk total sama Yoongi. Dan dia maunya marah sama Yoongi bukan lemah.

Dan dia udah 3 hari gak makan. Cuman keluar buat mandi. Cek hp pun jarang. Lebih sering dengar lagu dan tidur. Kadang telfon bunda dan jihoon sebagai moodbosternya.

Apalagi jihoon yang ngomel dan curhat tentang guanlin yang katanya dingin dingin cute. Dan sialnya sifat itu ngingatin dia sama Yoongi.

Sekarang Jimin benar benar sakit perut. Bibirnya pucat. Suaranya parau. 3 hari gak makan sama sekali dan gak nyentuh makanan. Cuma air putih segelas sehari.

"Yaudah gitu aja pesan bunda. Jangan lupa makan. Ngampusnya bener bener! Jangan mikirin pasangan dulu. Jodoh itu gampang jim. Tunggu aja sambil perlahan lahan cari. Nanti dateng sendiri"

"Iya iya bawel bunda"

"Bawel gini buat kamu juga"

"Iya. Yaudah bun, telfonnya udahan ya? Aku nanti telfon bunda lagi"

"Iya. Makan sana! Udahan. Kamu yang matiin"

"Sayang bunda"

Terlepas dari kekehan sebrang sana, Jimin matikan telfonnya. Baring lagi dan rasakan keningnya panas.

Jimin gak boleh sampai sakit, bentar lagi ada kegiatan seminar di kampusnya dan dia gak boleh sakit.

Jimin keluar kamar. Mau cek ada makanan atau nggak. Dibukanya tudung saji dan gak nampilin apa apa.

Mestikah dia ke koreanmaret?

Nanti dia ketemu Yoongi.

Tapi nanti kalo gak beli, dia sakit.

Jimin bimbang.

Jimin akhirnya ambil jaket kainnya. Buka pintu kos.

Sial.

Yoongi ada didepannya.

Sama sama dengan wajah kaget.

Entah, Yoongi datang dengan sekotak bekal sambil natap Jimin agak kaget.

Jimin buang muka.

"Apa?" Katanya pake suara rendahnya.

Yoongi nunduk, berikan kotak bekal warna ungu pastel milik Jungkook.

"Ini makanan. Aku dengar kamu jarang makan. Jangan sampai sakit"

Jimin tangannya ditarik Yoongi secara lembut dan kotak bekal itu ada di tangan Jimin sekarang.

"Jangan lupa makan"

Yoongi bilang begitu dengan matanya yang berkaca kaca.

Yoongi pergi selangkah dan Jimin cuman bisa tarik nafas sama hembusin nafasnya tahan  tangis.

Sekiranya Yoongi sudah 7 langkah, Jimin sedikit teriak.

"Yoon!"

Yoongi noleh, jimin dengan senyum dan mata sipit seperti biasanya.

"Makasih makanannya"

Jimin lambaikan tangannya. Yoongi senyum tipis. Sakit. Nggak, dia cuman merasa bersalah udah marahin dan seenaknya panggil dia brengsek.

Maaf jim.
.
.
.
.
.
.
AKU SUKA DEBAT!
Jangan lupa vote, komen dan follow
-jey

Koreanmaret - MinyoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang