8. Day by Day

193 10 7
                                    

Hari berganti minggu...

Tak terasa sudah lebih dari seminggu Harry dan Zoey tak kunjung bertemu, Harry masih dihantui rasa penasaran ke mana perginya seseorang yang ia kagumi itu.

Setiap hari, setiap pagi hingga sore disambung ketika hampir tengah malam sampai hampir fajar pun Harry tak melihat Zoey. Batang hidungnya pun tak ada.

Ia terus bercerita dengan Lucas dan terus bertanya-tanya ke mana perginya Zoey, ia tak yakin jika Zoey sakit seperti apa yang ia duga selama ini. Tak mungkin selama ini.

Terkadang Lucas juga ikut menemani Harry menunggu di balik tebing.

Harry berusaha berenang ke permukaan dengan lambat, ia tak semangat. Tak yakin gadis itu akan muncul malam ini untuk menemuinya, tapi ia juga tak ingin menyerah.

"Mungkin ini permainan manusia," pikirnya.

Terpintas di benaknya pertanyaan Raja Douglas yang hampir setiap hari ditanyakan, "Dari mana kau, Harry?", "Mau ke mana kau, anakku?"

Beribu-ribu alasan sudah dikatakan Harry pada ayahnya, berbohong lagi dan lagi.

Ia takut jika ayahnya menaruh curiga padanya, ia takut akan hukuman ayahnya yang ia tidak ketahui itu.

Akhirnya sampailah Harry di permukaan, hanya menampakkan kepalanya di atas air. Ia tak berminat untuk duduk di atas batu sekarang.

Wajahnya sungguh murung.

Tak lama suara air tanda seseorang sedang berenang ke arahnya mengejutkan Harry, ia berbalik badan dan menyelam seraya mencari sumber suara itu. Dilihatnya Lylia dengan senyuman lebar menyapa Harry.

"Sedang apa kau?" tanya Harry.

Lylia berhenti tepat di depan tubuh Harry, "Mengikutimu."

"Kenapa?"

"Karena aku hanya ingin mengikutimu."

Harry mengernyitkan dahinya, gadis ini terlihat aneh. "Aku sedang tidak bersemangat kali ini, Lylia. Berhenti mengikutiku."

"Kau terlihat kesepian, jadi aku mengikutimu agar kau tidak sendiri." Lylia menaikkan bahunya.

"Sudahlah," sahut Harry kesal.

Harry berenang menjauhi Lylia yang masih menatapnya, ia berenang sejauh mungkin.

Terkadang Harry kesal karena terlahir sebagai duyung, ia tak bisa muncul di hadapan sembarang manusia, ia tak bisa mencari Zoey di daratan, ia tak bisa menghampiri Zoey jika Zoey membutuhkannya di daratan.

Tetesan air mata pun keluar dari ujung mata Harry, menyatu dengan air laut.

Harry tetap berenang dengan cepat, berusaha ke suatu pulau tak berpenghuni di tengah laut. Sungguh gelap, langit terlihat mendung malam itu.

Harry berusaha ke pinggir pulau itu, membiarkan tubuhnya terbawa ombak agar sampai ke daratan.

Ia menyeret ㅡmengesotㅡ tubuhnya di pesisir pantai pulau tersebut. Membuat ekornya dikotori pasir-pasir putih bagaikan ikan yang dibaluri dengan tepung.

Harry pun bersandar di sebuah batu besar, memeluk ekornya sambil menutupi wajahnya di balik ekor itu. Ia terlihat putus asa.

***

Di waktu yang sama, terlihat Zoey yang sedang duduk di ruang keluarga dengan telepon rumah yang ia tempelkan di salah satu telinganya.

Ia sedang menelepon seseorang.

"Hahaha," tawanya memenuhi ruangan.

Malam ini orang tua Zoey sedang pergi ke suatu tempat, entahlah, mungkin urusan bisnis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

See The Sea // Harry Styles [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang